Bincang Daring WAG KAU, Maqbul Halim: Mahasiswa harus cepat selesai, jangan lama seperti seniornya

  • Whatsapp
Maqbul Halim (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – WAG Kolaborasi Alumni Unhas menggelar bincang daring bertema Arah Pergerakan Mahasiswa, Jejaring Alumni dan Tantangan Unhas bersama Rektor JJ, 30/3/2023.

Beberapa alumni Unhas yang menjadi pemantik diskusi adalah Mulawarman (FE Unhas), Maqbul Halim (Fisip Unhas/penasehat Wali Kota Makassar), Arqam Azikin (Fisip UH/Unismuh), Taswin Munir (UHO Kendari/Perikanan Unhas).

Hadir pula Mappabali (IKA Unhas Samarinda), Aslan Abidin (Akademisi UNM/Sastra Unhas), Salahuddin Alam (Direktur PP IKA Unhas), hingga Muhammad Sauib Mappasila (IKAFE Unhas).

Read More

Pada acara yang dimoderatori Kamaruddin Azis dan Ostaf Al Mustafa ini nampak beberapa pejabat Unhas seperti Kepala Pusat Kebencanaan Dr Ilham Alimuddin, Kepala Pusat Studi Perubahan Iklim Dr Rijal Idrus.

Hadir juga Ketua Satgas Unhas Prof Amir Ilyas yang menjelaskan konflik di Agrokompleks yang viral hingga Dr Iqbal Djawad termasuk Muhammad Korebima alumni Komunikasi Unhas angkatan 90 yang bermukim di Ambon.

Pandangan Maqbul

Pria yang enggan menanggapi Unhas sebagai telah terpolitisasi ini menyampaikan tiga hal yang berkaitan dengan bagaimana seharusnya mahasiswa di kampus.

Pertama, mahasiswa harus fokus pada bagaimana diterima bekerja.

Menurut Maqbul, terkait kemahasiswaan di Unhas, membincang masa lalu tidak relevan lagi.

“Bagi saya itu sudah selesai. kalau pun yang penting dicermati ke belakang atau dibandingkan saat sekarang itu adalah bagaimana Unhas menjadi universitas besar dan bagaimana alumni berkualitas, dan mudah diserap di lapangan kerja,” ucapnya.

“Bagaimana mahasiswa itu tidak lama kuliah, capat selesai, jangan lama seperti seniornya,” katanya.

Menurutnya saat ini semua serba capat, tidak perlu lagi lama kuliah 6 sampai 7 tahun.

“Sekarang serba cepat, orang lambat akan dilindas oleh zaman, supaya cepat mencari kerja. Lama waktu kuliahnya, maka lama juga masa cari kerjanya,” katanya. Begitu pun sebaliknya.

“Jadi harus cepat selesai, sekarang ini bukan zamannya belajar dari masa lalu bagaiamna cepat selesai, kalau cepat selesai itu otomatis bisa lebih cepat bekerja,” katanya.

Poin kedua yang disampaikan Maqbul adalah perlunya kematangan atau kompetensi.

Dia menyampaikan itu dengan mengutip pernyataan Pak JK yang menilai mahasiswa banyak yang menganggur karena cepat selesai yang artinya telalu gampang lulus.

“Waktu saya wawancara Pak JK tahun 90-an, pak kenapa mahasiswa Unhas banyak menganggur, dan tak terserap, JK bilang karena terlalu gampang lulus. Saya kira Pak JK betul,” ujarnya.

Ketiga, mahasiswa harus menguasai bahasa Inggris.

Bagi Maqbul, agar mahasiswa Unhas punya kelebihan maka mahasiswa Unhas harus bisa berbahasa Inggris.

“Maasiswa itu harus fasih dan baik dalam berbahasa Inggris, bukan TOEFL tapi bisa berbahasa. TOEFL itu kan kalau di Indonesia sama dengan mengurus SIM,” imbuhnya.

“Tapi caranya adalah bagaimana ketika dalam ujian akhir harus dalam bahasa Inggris. Penguji, pembimbing berbahasa Inggris, mahasiswa pun demikian, dia pasti akan siap-siap berbahasa Inggris,” lanjut Maqbul.

Baginya, bahasa Inggris penting sebab merupakan bahasa pembuka dunia, “Susah tembus ke lapangan kerja kalau tidak bisa bahasa Inggris, itu menurut saya,” jelasnya.

“Dosen-dosen kasih tugas mahasiswa supaya tidak ada lagi cengkerama dan menghasilkan konflik. Tidak ada lagi konflik,” ucapnya.

Dia menyatakan masa kemahasiswaan dulu juga juga bagus, tapi saat ini sudah beda zaman.

 

Editor: K. Azis

Related posts