Bincang Daring WAG KAU, Mulawarman: Unhas kehilangan tokoh panutan

  • Whatsapp
Mulawarman (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – WAG Kolaborasi Alumni Unhas menggelar bincang daring bertema Arah Pergerakan Mahasiswa, Jejaring Alumni dan Tantangan Unhas bersama Rektor JJ, 30/3/2023.

Salah satu pemantik perbincangan adalah Mulawarman. Sesuai pembacaannya pada realitas mahasiswa Unhas yang masih intens tawuran padahal di kampus lain justeru berkurang, Mulawarman menyebut karena mahasiswa kehilangan tokoh.

Dia menyebut di kampus seperti UMI sudah berkurang, malah Unhas yang meningkat.

“UMI juga sudah berkurang, kita volumenya meningkat, mahasiswa kita meningkat, tidak ada tokoh yang turun di lapangan, sepertinya mereka kehilangan tokoh,” ucap jurnalis kawakan alumni FE Unhas ini.

Tokoh yang dimaksud Mulawarman adalah mereka yang memberi inspirasi, yang memberi motivasi.

Dia pun mencontohkan bagaimana komunitas Bugis yang selalu ada tokoh yag bisa dicontoh, menjadi motivator. “Mahasiswa kehilangan ketokohan kita, di dalam dan di luar. Merekapun  keluar karena kreativitas di kampus pun hilang,” ucapnya.

“Di zaman saya, di FE Unhas, ada Kak Amran, ada Kak Mubha di Menwa, di Pramuka ada Kak Ulla, Kak Ulfa,” sebutnya.

Amran yang dimaksud adalah Prof Amran Razak, Mubha Kahar Muang dan Oelfa Harmanto.

Tokoh-tokoh sesuai minat pun ada seperti pada olahraga. “Ada Kak Taslim, Badawi, Husni Tanra, mereka menjadi inspirator,” tambahnya.

Mulawarman juga menilai mahasiswa saat ini lebih senang atau bangga jika dekat dengan pejabat. Hal ini ditunjukkan dengan pamer di Medsos. Bagi Mulawarman, patron, pemberi nasehat tiada lagi.

Terkait ketokohan Prof JJ sebagai Rektor Unhas, Mulawarman membandingkan sosok mantan Rektor Prof Ahamd Amiruddin yang disebutnya dipatuhi oleh yang lain.

“Sekarang mana ada yang patuh,” imbuhnya seraya mengambil contoh bagaimana guru besar saling tekan. Hal yang menurutnya merusak nama baik Unhas.

Ketokohan Prof Ahmad Amiruddin itu diperjelas bagaimana jika Rektor datang ke  kampus FE, dosen-dosen sudah siap-siap menerima. “Sekarang lewat Rektor di depan, diliatin aja,” ucapnya.

Pada sisi mahassiwa dia menengarai lemahnya mereka karena sudah ada ‘macukan’ di situ.

Dia menyebut yang diperlukan mahsiswa adalah tokoh yang punya integritas sehingga mereka juga menyadari perlunya menjadi berintegritas.

“Kita sudah kehilangan jati diri,” tutupnya.

Selain Mulawarman, acara ini juga berisi tanggapan sejumlah alumni Unhas seperti Maqbul Halim (Fisip Unhas/penasehat Wali Kota Makassar), Arqam Azikin (Fisip UH/Unismuh), Taswin Munir (UHO Kendari/Perikanan Unhas).

Hadir pula Mappabali (IKA Unhas Samarinda), Aslan Abidin (Akademisi UNM/Sastra Unhas), Salahuddin Alam (Direktur PP IKA Unhas), hingga Muhammad Sauib Mappasila (IKAFE Unhas).

Pada acara yang dimoderatori Kamaruddin Azis dan Ostaf Al Mustafa ini nampak beberapa pejabat Unhas seperti Kepala Pusat Kebencanaan Dr Ilham Alimuddin, Kepala Pusat Studi Perubahan Iklim Dr Rijal Idrus.

Hadir juga Ketua Satgas Unhas Prof Amir Ilyas yang menjelaskan konflik di Agrokompleks yang viral hingga Dr Iqbal Djawad termasuk Muhammad Korebima alumni Komunikasi Unhas angkatan 90 yang bermukim di Ambon.

 

Editor: K. Azis

Related posts