Catatan Denun: IKA Smansa Makassar dan SOSBOFI, pada ruang dan waktu

  • Whatsapp
Reuni IKA Smansa 89 Makassar di MaxOne Batua

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Jika ingin tahu spirit dan muara keorganisasian IKA Smansa Makassar, rasanya memang harus membuka kembali kilas atau lintasan sejarah serta status keorganisasian Ikatan Keluarga Alumni Smansa Makassar sejak dibesut pada tahun 2006.

Saat mengikuti pertemuan silaturahmi dan pengukuhan angkatan 1982 di Balai Kencana Makassar pekan lalu, mantan Ketua Umum Pengurus Pusat IKA Smansa Makassar, Agus Arifin Nu’mang menyebut beberapa nama yang pernah menjadi ketua angkatan atau jadi tulang punggung di beberapa angkatan IKA Smansa seperti Hoist Bachtiar, Asmin Amin hingga Welham Hafied.

Read More

Nama-nama tersebut memang lekat dengan perjalanan keorganisasian IKA Smansa. Dua nama pertama adalah mantan legislator.  Jika Hoist, anggota DRDP Sulsel maka Asmin adalah anggota DPR-RI.

Welham belakangan ini aktif mengawal organisasi IKA Smansa Makassar Jabodetabek, organisasi yang besar dan jadi barometer pergerakan alumni di sekitar jantung negara. Dia juga aktif mempromosikan rencana Tenas III Smansa Makasar di Bali pada Oktober 2021 mesi di tengah gonjang ganjing pandemi.

Agus menyebut sedari dulu, IKA Smansa eksis karena sifatnya yang terbuka dan mendahulukan silaturahmi serta kekompakan alumni.

Faktor AAN

Sejak 2009, keluarga besar IKA Smansa 89 yang terbentuk dengan sendirinya atas prinsip kekeluargaan setelah adanya pengurus Pusat KA Smansa Makassar itu. Adalah sosok Agus Arifin Nu’mang yang mengukuhkan IKA Smansa 89 Makassar saat reuni 2009.

Rani Dasayauri Mappangara didapuk sebagai ketua IKA secara musyawarah dan menegaskan sosoknya sebagai icon Smansa 89. Perannya yang sentral semasa Smansa 19986 hingga 1989 menjadi dasar penentuan ini.  

Keduanya, Agus dan Rani adalah adik kakak keorganisasian IKA Smansa. Karena itu, untuk anak-anak alumni Smansa 89, kedua sosok itu adalah jantung organisasi dari tahun ke tahun.  Pandangan, masukan dan arahannya diikuti oleh alumni dengan takzim.

Agus atau biasa disapa AAN dapat banyak pujian karena berhasil melakukan transformasi kepemimpinan di tubuh IKA Smansa Makasar dengan lancar, efektif tanpa drama tak mengenakkan.

Andi Ina Kartika Sari sebagai penerima estafet Ketua Umum Pengurus Pusat IKA Smansa Makassar untuk periode 2020 hingga 2024. dapat tersenyum lega atas serah terima estafet itu.

Transformasi itu menjadi bukti bagus bahwa mengurus IKA seperti IKA Smansa Makassar memang tak harus heboh atau penuh intrik.

Sosodara sekalian, sejak pelaksanaan Reuni pertama keluarga besar IKA Smansa Makassar tahun 2009, tidak kurang 120 alumni Smansa 89 dari sekitar 440 alumni telah terhubung dan terpaut sebagai satu keluarga besar IKA 89 atau tenar sebagai SOSBOFI.

Penulis sempat menginiisiasi grup Blackberry dalam tahun 2009 sesaat setelah Reuni 2009 di pelataran Hotel Pantai Gapura itu. Suasana meriah, canda tawa, mewarnai 20 tahun pertemuan mantan siswa Smansa 89 dari kelas Sosial, Biologi dan Fisika.

Pendek cerita, setelah itu silaturahmi terus dibangun, komunikasi diperkuat baik melalui media sosial seperti Facebook, Whatsapp hingga kegiatan offline: silaturahmi, olahraga bersama, tur bersama, rekreasi, penggalangan dana kemanusiaan, perintisan usaha, hingga reuni-reuni berikutnya seperti Reuni Perak 25 Tahun, Temu Nasional di Jakarta (TMII) hingga Reuni 30 Tahun di Bali, November 2019.

What next SOSBOFI?

Sosodara, saat ini, keluarga besar IKA Smansa Makassar angkatan 1989 mengikuti dinamika kesejarahan tersebut dan terus berbenah.

Pada ruang dan waktu jumlah anggota berkembang. Dari yang 120 orang itu lalu kini sudah ada 200-an alumni aktif di grup Whatsapp grup dan Facebook.

Dinamika organisasi terus menggeliat, kebutuhan organisasi semakin besar meski prinsip dasarnya adalah silaturahmi.

Banyak kesuksesan banyak pula kegagalan tetapi semua tidak menyurutkan silaturahmi di antara alumni. Inilah yang terus kawan alumni SOSBOFI jaga, terus dirawat dan terus digelorakan untuk selalu satu dalam setiap gerak dan prinsip.

Gagasan-gagasan perubahan, perbaikan, juga tidak didiamkan. Ruang-ruang partisipasi dibuka lebar, alumni diberi ruang untuk berkreasi.

Pada Reuni 30 Tahun IKA Smansa 89 Makassar di Bali, salah satu keputusan penting adalah terpilihnya secara musyawarah Andi Nasrun Tahir sebagai ketua IKA Smansa 89 Makassar. Jumlah peserta yang terdaftar sesuai daftar hadir yang diisi peserta saat hari pertama adalah 100-an alumni. Ini jumlah yang besar untuk pergelaran reuni di luar Makassar dan menyedot waktu dan sumber daya.

Setelah pemilihan secara musyawarah itu, Ketua Pengutus Pusat IKA Smansa Makassar memberi mandat melalui SK dalam bulan Oktober 2020. Relatif terlambat karena terlambatnya pula kepengurusan IKA Smansa Makassar. Meski demikian pada rentang antara November 2020 hingga Oktoer 2020 proses interaksi alumni, aktivitas berbasis keorganisasian berjalan sebagai mana mestinya.

Berbagai program berjalan dengan sendirinya, otomatis dan secara perlahan mulai ditangani dengan tertib administrasi seperti pemberian SK kepanitian untuk Panitia Panitia Liga Futsal, Panitia Pembangunan Masjid, Panitia Amaliah Ramadan hngga SK Pengurus Masjid Ar Rasyid Smansa Makassar.

Sahabat sekalian, tak ada organisasi yang kuat tanpa dinamika dan pertukaran ide pengelolaan keorganisasian. Ini pula yang telah dicatat saat pelaksanaan Rapat Kerja Pengrus pada tanggal 30 Mei 2021.

Sebagian peserta menghendaki adanya program kerja per bidang pada 6 bidang SK kepengurusan IKA Smansa Makassar periode 2020 hingga 2024.

Meski demikian, berdasarkan masukan dari beberapa peserta, agar tak membebani pengurus, ada baiknya kegiatan utama seperti silaturahmi melalui olahraga, pembukaan sekretariat pengurus, penataan piranti organisasi untuk menyiapkan AD/ART serta transparansi pertanggungjawaban kegiatan menjadi cermatan yang layak dipertimbangkan.

Sebagai sekretaris IKA Smansa 89 yang telah kut sejak 2009 menjadi bagian organisasi ini, saya kira tak ada salahnya mengikuti harapan teman-teman di atas.

Ke depan, kita mesti bersatupadu, keorganisasian IKA Smansa 89 Makassar akan dijalankan dengan agenda program tak muluk-muluk, tak terlalu ambisius dan mengalir sebagaimana biasanya.

Biasa dalam arti tetap melanjutkan kegiatan yang sudah berjalan dengan baik seperti proses pembangunan Masjid Ar Rasyid Smansa 89 di Kampung Cedde, penyelenggaraan Amaliah Ramadan, silaturahmi berbasis olahraga seperti futsal, bulutangkis, sepeda hingga renang atau selam kalau ada yang minat.

Sosodara, akhirnya, kita, keluarga SOSBOFI, sepertinya memang harus menimbang adanya dasar hukum organisasi yang terbarukan, yang khas 89 melalui penyusunan AD/ART IKA Smansa 89 Makassar, perlu kesepahaman antar bidang pada kepengurusan IKA Smansa 89 untuk efektif dan terukur dalam melaksanakan kegiatan. Baik rutin tahunan maupun yang baru.

Jika ditanyakan bagaimana langkah konkretnya, saya kira yang pokok adalah mengintenstifkan komunikasi lintas alumni, pengurus harus mampu memanfaatkan grup WA IKA Smansa 89 untuk menyambung temali kekompakan dan menggelar silaturahami offline dengan dasar cinta, atensi dan peduli.

Dengan itu, insya Allah, IKA Smansa 89 akan terus bersinar dan bermanfaat untuk diri, sekolah, masyarakat dan lingkungan.

 

Tamarunang 2 Juni 2021

Penulis: K. Azis | Sektretaris IKA Smansa 89 Makassar

Related posts