Napas baru ‘estafet’ Sorong Diving Team, demi kreasi dan prestasi

  • Whatsapp
Bersatu padu menghidupkan SDT (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Bersaing dalam urusan bawah laut, kita bisa buktikan lewat selam. Melalui selam pula, kita mampu melahirkan generasi yang berprestasi dan berkreasi.  Demikian pernyataan penyelam senior Sorong, Opa Anthon.

Opa Anthon atau Anthony Torodji adalah nama lengkap sosok tersebut. Ia telah berkecimpung di dunia selam sejak puluhan tahun silam. Dia adalah pelopor berdirinya klub selam SDT dalam tahun 1995.

Read More

Dialah yang mendirikan klub selam ini bersama 17 penyelam profesional lainnya di Kota Sorong. Mereka tidak lain adalah atlit-atlit selam yang pernah meraih penghargaan pada berbagai ajang daerah maupun nasional.

Dari Opa terkuak cerita prestasi menarik dan membanggakan yang diraih oleh penggiat selam Sorong masa lalu.

“Sorong Diving Team sudah berprestasi sejak dulu,” kata Opa di depan tidak kurang 30 penyelam di Cafe Teras Kayu KM 9 Kota Sorong, terkait situasi Sorong Diving Team (SDT), 9 Agustus 2020.

“Tahu apa itu Opa? Orang Penyelam Asli,” ucapnya tersenyum sekaligus menegaskan bahwa sapaan Opa yang diberikan oleh rekannya saat melakukan penyelaman dan bekerja dengan risiko tinggi di dalam laut.

Keindahan bawah laut Pulau Matan, salah satu menanti kedatangan para pilar SDT (dok: Wawan Mangile)

Tentang SDT

Sorong Diving Team yang disingkat SDT, diresmikan pada tanggal 5 Mei 1997 oleh Gubernur Irian Jaya saat itu, Freddy Numberi. SDT dibentuk dari gabungan berbagai komunitas penyelam yang berasal dari instansi, lembaga serta akademisi di Kota Sorong.

Mereka datang dari satuan SAR (Search and Rescue), KPLP (Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai), Pertamina, Angkatan Laut dan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM).

Namun karena SDT saat itu terfokus pada perlombaan ajang menjadi atlit selam, maka organisasi ini sangat jarang muncul di bidang penyelaman rekreasi ditambah lagi saat itu peminat selam rekreasi masih sangat kurang.

Setelah vakum beberap tahun, gagasan agar napas SDT mulai di-estafet ke anak-anak muda penggiat selam di Sorong, Papua Barat kembali mencuat.

Para anak muda ini sesungguhnya memiliki pengalaman dan keilmuan bawah laut yang tentunya juga bisa bersaing di level nasional. Napas estafef dimaksud demi menggaungkan kembali spirit dan daya juang SDT ini.

Pada pertemuan tersebut direncanakan penyelaman di salah satu site selam idaman, Pulau Matan.

Untuk merealisasikan agenda tersebut, beberapa penyelam seperti Kiki, Truly, Mega, Downey, Fajri, Hans, Wawan, Gulam dan Irwanto berinisiatif mengumpulkan para penyelam dari berbagai level selam mulai dari tingkat pemula hingga tingkat instruktur.

Menghidupkan kembali

Semangat membangkitkan SDT tersebut dilanjutkan dengan diskusi membangun visi dan misi serta berbagai masukan program dan arah pengembangannya.

“SDT memang seharusnya sudah bisa dikembangkan jika melihat eksistensi anggota-anggotanya yang berlatar belakang beragam instansi, lembaga pemerintah nasional dan daerah, lembaga swasta, praktisi, LSM, instruktur selam, dive guide, dan penggiat selam lainnya,” ujar Wawan Mangile, salah satu inisiator estafet SDT ini.

Daya tarik karang di sekitar perairan Sorong (dok: Wawan Mangile)

Menurut Wawan, pengalaman dan keahlian atau keilmuan serta minat selam masing-masingpun juga berbeda-beda. “Namun ilmunya full, pastinya bisa menjadi modal yang luar biasa,” imbuhnya.

Pada malam pertemuan tersebut dibincangkan konsep, visi dan misi SDT yang dirangkumkan cukup beraneka ragam perspektifnya. Di antaranya, pengembangan pendidikan dan pembelajaran selam profesional untuk generasi termasuk melahirkan atlit selam.

Termasuk di dalamnya promosi dan penulisan buku potensi bawah laut serta site-site selam yang eksotik dan endemik. Bisa juga perwujudan kepedulian lingkungan terutama mengenai konservasi dan peningkatan kapasitas melalui training dan knowledge sharing serta masih banyak usulan yang luar biasa.

Selain pembahasan itu, Kiki yang juga inisiator estafet SDT menyampaikan rencana mendukung perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia melalui pengibaran bendera bawah laut.

“Kesempatan ini adalah momentum bagi SDT untuk dilirik oleh masyarakat Indonesia. Apalagi kalau kegiatannya dilakukan berkolaborasi dengan pemerintah dan mengundang media massa untuk membantu mempromosikan salah satu aktivitas luar biasa ini,” sebut Kiki.

Kiki juga menyatakan bahwa pengembangan SDT ini tidak bisa dilakukan melalui perseorangan, akan tetapi agar bisa mencapai tujuannya, harus dilakukan secara bersama-sama dan tentunya dibarengi dengan semangat dan komitmen yang kuat.

“Harapannya, SDT menjadi wadah yang banyak diminati penggiat selam, bukan hanya selam rekreasi tapi kreatif pada aspek lainnya. Mampu bersaing di level nasional dan bahkan dikenal di level internasional melalui selam, melalui Sorong Diving Team,” tutup Kiki mantap.

 

 

Related posts