PPS Kendari terapkan K5 demi fungsi layanan yang kondusif

  • Whatsapp
Infografis K5 PPS Kendari (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Wilayah Pengelolaan Perikanan 714.  PPS ini merupakan pertemuan dua perairan kaya di Indonesia yaitu Laut Flores dan Laut Banda.

Kepala PPS Kendari Syahril A. Raup menyatakan geliat pelabuhan perikanan yang terletak di ibu kota Sulawesi Tenggara, Kendari ini sangat aktif sebab didatangi oleh ratusan kapal perikanan dari berbagi wilayah di Sulawesi.

“Selain dari pesisir dan pulau-pulau di Sulawesi Tenggara juga didatangi oleh kapal-kapal ikan dari Sulawesi Selatan, termasuk yang berasal dari Jawa karena pelabuhan ini juga berbatasan dengan WPP 715, 718 dan 713 yang merupakan area penangkapan ikan bagi banyak nelayan.

Read More

Dampaknya, lanjut pria yang kerap disapa Chalie ini, adalah banyaknya sampah atau sisa usaha perikanan baik saat membongkar ikan maupun saat mengisi kebutuhan pelayaran seperti air dan BBM.

“Sudah menjadi tugas kami untuk memastikan berjalannya Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan dan Keselamatan Kerja (K5) di area kami. Ini merupakan program prioritas dalam kawasan PPS Kendari,” ucap Chalie.

“Petugas kebersihan PPS Kendari selalu intensif melakukan pembersihan dalam kawasan, baik dermaga, drainase dan sekitar industri,” imbuhnya.

Menurut Chalie, pihaknya hari ini mengecek total sampah terkumpul setelah sepuluh hari pembersihan oleh timnya bersama nelayan yang menggunakan PPS Kendari.

Dia menegaskan bahwa perlu penanganan untuk sampah-sampah yang tidak terurai seperti plastik ini. Pihaknya sejauh ini hanya mengumpulkan dan mengarahkan kepada pihak yang membawa ke TPA Kendari untuk sampah yang tak bisa didaur ulang.

Dukungan masyarakat para berjalannya kegiatan di PPS Kendari sangat dibutuhkan (dok: istimewa)

Bulan Cinta Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan bulanOktober ini sebagai Bulan Cinta Laut. Program ini tak sekadar mengajak masyarakat membersihkan sampah di pantai, namun mendorong nelayan untuk mengambil sampah di laut dan hasilnya akan dibeli atau dikonversi sesuai harga terendah ikan saat itu.

Salaah satu pusat kegiatan BCL adalah area di sekitar PPS Kendari.

“Bulan Cinta Laut adalah program KKP dimana  Kalabuh PPS Kendari ditunjuk sebagai koordinator pelaksanaan BCL di Kota Kendari.
Ada 14 lokasi yg melaksanakan program BCLini,” jelas Chalie.

Berkaitan dengan itu, di Kota Kendari dimana merupakan area Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari maka telah direncanakan lokasi pengambilan sampah di Perairan Teluk Kendari dan sekitarnya. Lokasi pengumpulan sampah di PPI Sodoha dengan melibatan Nelayan dari Kecamatan Kendari Barat dan Abeli.

“Proses pembersihan dan pemilahan dimana pembersihan dan pemilahan jenis sampah plastik dibawa ke titik penimbangan dan pencatata. Pembayaran kompensasi yaitu meliputi  pembayaran sampah berdasarkan harga ikan terendah per kg = per kg sampah plastic. Pembayaran lansung melalui rekening nelayan,” papar Chalie.

“Pengiriman ke TPA khusus untuk sampah yang tidak bisa didaur ulang atau tidak bernilai ekonomis,” jelasnya.

Laporan Pengumpulan Sampah Nelayan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut Kendari dari tanggal 2 sampai dengan 12 Oktober 2022

Di Kecamatan Abeli, Kelurahan Lapulu terdata 13 nelayan mengumpulkan sampah dengan berat sampah 88,85 kg. Di Talia, terdata 15 nelayan mengumpulkan sampah mencapai 64,2 kg. Adapun total sampah hingga tanggal 12 Oktober 2022 adalah 153,05 kg – 57 karung  dan melibatkan 28 Nelayan.

Jenis sampah yang ditemukan terdiri dari gelas plastik, botol plastic, plastik baskom  hingga plastik kursi.

Di Kecamatan Nambo terkumpul 132,75 kg sampah dari 17 Nelayan. Meliputi Kelurahan Petoaha  terdata 17 nelayan;  dengan berat sampah  132,75 kg. Di Kec.amatan Kendari Barat terdiri dari 61,35 kg dan 8 nelayan. Meliputi Kelurahan Sodohoa dan terdata 5 nelayan;dengan sampah mencapai 36,95 kg.

Di kelurahan Tipulu terdata 2 nelayan; dengan berat sampah 11,65 kg. Di Kelurahan Benu Benua terdata 1 nelayan; dengan berat sampah terkumpul 12,75 kg

Di Kecamatan Abeli terdapat 403,05 kg pada 44 Nelayan. Meliputi Talia 19 nelayan dan sampah 253,7 kg. Di Kelurahan Poasia terdata 2 nelayan; dengan sampah 8,05 kg. Di Lapulu terdata 7 nelayan dan berat sampah 116,45 kg. Kelurahan Puday terdata 4 nelayan dan sampah 14,85 kg.

Total sampah terkumpul hingga 12 Oktober 2022 seberat 597,15 kg yang dihasilkan oleh 69 nelayan.

Sekitar 69 persen jenis sampah terdiri dari gelas dan botol plasti, ember plastic, toples plastic, botol oli, styrofoam dan mika, plastik kresek, plastik kemasan, mainan plastik,. kaleng baygon, botol kaca, plastik lemari, kursi, ember, drum.

 

Editor: K. Azis

Related posts