Cerita Sapri Pamulu tentang PT Indah Karya dan urgensi kemitraan

  • Whatsapp
Muhammad Sapri Pamulu saat berbagi cerita tentang PT Indah Karya (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Direktur Utama PT Indah Karya (Persero), M. Sapri Pamulu menjadi salah satu narasumber pada acara Focus Group Discussion daring yang digelar PP IKA Unhas dan IKA Unhas Samarinda bertema Penguatan Daya Saing Ekonomi Nasional, 3 Agustus 2021.

Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 20 April 1968 ini adalah lulusan Teknik Sipil Univesritas Hasanuddin dan peraih gelar master pada bidang manajemen proyek di Victoria University Australia dan studi S3 bidang manajemen stratejik.

Read More

Dalam bulan Juni 2021, Sapri dimandat Menteri Erick Thohir sebagai Dirut Indah Karya.

Pada acara yang diikuti tidak kurang seratus peserta tersebut, pria bernama lengkap Muhammad Sapri Pamulu ini bercerita tentang perlunya inovasi oleh perusahaan-perusahaan di tengah pandemi.

“Bahwa kalau kita lihat business model di era COVID-19, mungkin perlu inovasi di berbagai segmen. Inovasi, partnership, sebab selama ini kita hanya bertumpu pada sumberdaya internal,” kata sosok yang mengaku bergabung PT Indah Karya melalui jalur profesional dan mengikuti assessment.

PT Indah Karya (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang pada awalnya bergerak di bidang lonstruksi dan manajemen. Perusahaan ini berdiri sejak 29 Maret 1961.

PT Indah Karya (Persero) berkantor pusat di Bandung  dengan cabang yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.

Berdiri dengan tujuan melaksanakan program pemerintah dalam pembangunan  ekonomi nasional dengan lapangan usaha survei, investigasi, studi perencanaan, perencanaan teknis atau design, serta manajemen pengawasan pekerjaan konstruksi, penyediaan tenaga ahli, serta kegiatan konsultasi.

Visinya adalah menjadi perusahaan konsultan yang terdepan dalam berinovasi pada bisnis global dan investasi.

Untuk mencapai visi PT Indah Karya mempunyai misi, di antaranya menjadikan layanan jasa dan produk yang kreatif, inovatif dan berkelanjutan untuk memenuhi harapan pelanggan

Lalu, menjalankan sistem manajemen dan teknologi terkini yang efisien serta memberikan nilai lebih melalui proses bisnis yang sesuai dengan harapan stakeholder, mengembangkan kemitraan usaha ditingkat nasional dan internasional dan mengembangkan kompetensi pegawai dan meningkatkan kesejahteraan.

Menurut Sapri, jika semua ingin efisien maka perlu cutting cost, perlu pembatasan pergerakan, maka perlu pola kerjasama.

Untuk itu, saat ini, perusahaan yang dipimpinnya kini banyak membangun komunikasi dengan beberapa pihak termasuk dengan bos Nindya Karya yang dipimpin Haedar A. Karim. Haedar, juga hadir sebagai pembicara pada FGD yang dimoderatori ketua IKA Unhas Samarinda, Mappabali, S.H ini.

“Jadi Indah Karya, menjadi wahana yang paling mungkin untuk berkolaborasi, konsultasi banyak dilakukan termasuk dengan yang sealmamater, yang expert,” ujar komisaris PT Geomarindex ini.

Indah Karya menurut Sapri selama ini bergerak pada jasa konsultansi teknik.

“Juga sebagai lembaga pemberi sertifikasi seperti ISO. Mungkin perusahaan kami perlu kerjasama dengan Pemerintah Provinsi, Pemda dan lain sebagainya,” tambah pria yang telah menghabiskan waktu hingga lebih 10 tahun bersama PT Wiratman ini.

Indah Karya, lanjut Sapri mempunyai unit usaha plywood di Bondowoso. Produksi 1 000 kubik perbulan. Namanya Bondowoso Indah Plywood dan berlokasi di Pekauman, Grujugan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

“Ada juga pembangkit listrik tenaga angin, di Bandung kami membangun properti Bellazona dan apartemen. Itu bisnis diverse dari kami, kami mendapat mandat dari Kementerian BUMN untuk kembali ke khittah,” tambahnya.

Dia juga menyebut bahwa pihaknya melakukan spinoff usaha. “Kita akan joint venture, sinergi yang kita lakukan adalah dengan Nindya Karya, saat ini dalam pembicaraan, penjajakan” ucapnya.

Sapri menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang membangun komunikasi dengan beberapa perusahaan termasuk dengan KBN yang dipimpin Alif Abadi, dengan petinggi Semen Gresik dan Pupuk Kaltim, untuk apa yang dia sebut sebagai ‘early investment consulting’.

Di tengah pandemi, Sapri menyebut perlunya kolaborasi atau kemitraan untuk mengurangi biaya tinggi. Yang berkantor di Pusat tidak perlu lagi repot-repot untuk investasi lebih karena bisa bekerja sama dengan pihak lain.

“Tidak perlu lagi membuka cabang, akan lebih baik jika bekerjasama dengan alumni,” kuncinya.

 

Editor: K. Azis

Related posts