IKA Unhas gelar FGD, CEO Teknocorp Darwis Ismail beberkan kiat bertahan di tengah pandemi

  • Whatsapp
Ketua Ikatan Sarjana Kelautan Unhas, Darwis Ismial, S.T, M.MA, yang juga CEO Teknocorp Indonesia Makmur berbagi kiat pada FGD IKA Unhas (dok: Pelakita.ID)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – CEO PT Teknocorp Indonesia Makmur, Darwis Ismail, S.T, M.MA berbagi kisah dan kita dalam mengelola dan mempertahankan denyut bisnis di tengah pandemi COVID-19.

Di depan tidak kurang seratusan peserta Focus Group Discussion (FGD) Mendorong Sinergi dan Kolaborasi Pengusah untuk Memperkuat Daya Saing Ekonomi Nasional di Tengah Pandemi COVID-19 yang digelar Pengurus Pusat IKA Unhas  dan IKA Unhas Samarinda, Darwis menceritakan bagaimana dia menginisiasi, menjalankan dan mengendalikan perusahaan sera berselancar di tengah dinamika usaha yang kian kompetitif dan rentan.

Read More

“Perusahan kami mempunyai beberapa bidang usaha, seperti impor Alutsista, menyuplai d TNI Polri, kami punya divisi konstruksi meski merupakan bidang yang saya sama sekali tidak kuasai, tetapi karena niat dan keseriusan kami bisa belajar dan mengajak teman-teman insinyur dan diberikan proyek konstruksi di lingkungan TNI Polri,” ungkanya.

Darwis adalah alumni Ilmu dan Teknologi Kelautan Unhas (ITK) angkatan 1992. Gelar magister diperoleh pada kajian agribisnis di Bogor. Saat ini merupakan ketua Ikatan Sarjana Kelautan (ISLA Unhas) untuk periode keduanya.

“Kami juga punya bisnis agrikultur di Takalar, budidaya udang vanname,” tambah pemilik Cafe Boska di bilangan Pasar Minggu Jakarta Selatan ini.

Menurutnya, apa yang dilakukan di Takalar merupakan bagian dari wujud perhatian untuk menggiatkan mata pencaharian terkait sektor kelautan dan perikanan di Sulawesi Selatan.

“Potensi untuk sektor pertanian pun masih sangat bagus, bagaimana Pemda, pemerintah provinsi untuk memberi perhatian ke sana,” lanjutnya terkait bisnis berbasis sumberdaya alam di Sulawesi Selatan.

Sebagai praktisi yang telah bekerja pada dunia usaha selama 20 tahun lebih, Darwis merasakan betapa pandemi COVID-19 telah mengubah banyak hal.

“Kami merasakan betapa besarnya tekanan yang ditimbulkan COVID-19, semua teman-teman mengalami tekanan, dari sisi mendapatkan peluang bisnis, maupun dari sisi finansial,” katanya.

“Perusahaan kami, berusaha menyiasati dengan melakukan tiga hal. Pertama, melihat pasar yang ada. Maksudnya jangan masuk ke pasar yang mengalami kemunduran dan tidak bisa survive di tengah pandemi,” katanya.

“Kedua, kita melakukan downsizing, perusahaan perlu melakukan downsizing untuk mencegah kehancuran. Yang ketiga, melahirkan inovasi baru, tentunya dengan melihat peluang yang ada, kita ciptakan usaha baru yang mendapatkan atau mendatangkan profit,” terangnya.

Apa yang disebutkan Darwis tersebut diperjelas dengan bentuk usaha yang telah dirintisnya belakangan ini. “Kami membuat kafe, alhamdulillah mulai berkembang meski saat PPKM mengalmi tekanan, insyaa Allah bisa keluar,” harapnya.

Bisnis berikutnya adalah pengembangan bisnis medikal. “Dalam waktu dekat akan mendirikan sebuah klinik, dan akan merencanakannya untuk jangka panjang. Usaha ketiga adalah membuat usaha digital,” jelasnya.

Untuk usaha berbasis digital, PT Teknocorp membuat aplikasi serupa ‘Gojek’ lokal di Toraja.

“Karena di Toraja adalah pusat pariwisata Sulawesi Selatan, semoga bisa berkembang hingga Kota Makassar. Dan jika berkembang, mohon doa restu semoga akan masuk ke Jawa, aplikasi ini namanya Malatrans,” paparnya.

“Dalam situasi pandemi, pengusaha tidak bisa diam, terus berinovasi dan tetap bisa memperhatankan kualitas mutu layanan,” pungkas salah satu tokoh berprestasi dari Luwu Raya ini.

 

Editor: K. Azis

Related posts