Akademik dan karir memukau, inilah Prof Abdul Kadir bacalon Rektor Unhas

  • Whatsapp
Bakal Calon Rektor Unhas, Prof Abdul Kadir (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Di benak penulis, jika membaca jejak akademik dan riwayat pekerjaan atau posisi Prof. Abdul Kadir Prof. dr. Abdul Kadir, PhD., SpTHT-KL(K)., MARS mencuat beberapa terawangan.

Hal pertama adalah jalan pendidikan dan pengabdian seorang anak muda kelahiran Benteng Selayar hingga bisa menapak karir sebagai Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kemenkes RI.

Read More

Penulis yang pernah tinggal di Kota Benteng akhinrya mengenang situasi kota itu.. Bagaimana jalur ferry, bus dan ‘jalan kehidupan’ yang tak mudah.

Meski saat ini kita bisa mencapai kota itu dari Makassar dalam waktu 30 menit, saya membayangkan kapal kayu yang ditumpangi Sang Professor di tahun 70 hingga 80-an.

Hal kedua adalah profesi dokter-nya. Tidak banyak atau langka anak-anak Pulau Selayar yang bisa menjadi dokter kala itu.

Salah seorang yang juga kerap dikaitkan dengan kecemerlangan ‘Anak Tanadoang’ di ranah pendidikan ‘sophisticated’ kedokteran adalah Prof Razak Datu. Saya kira, dua sosok ini patut disebut tokoh medis top kebanggaan Tanadoang.

Penulis cukup akrab dengan alarhum Prof dr Razak Datu karena kerap main tenis dalam tahun 90-an di Tamalanrea. Dokter lulusan Jepang itu adalah sosok dengan segudang prestasi.

Lalu bagaimana dengan track record Prof Kadir? Saya tidak pernah bertemu langsung atau berinteraksi tetapi kata orang-orang karirnya moncer.

Penulis pun mencoba menelusuri jejak digital dan bertanya ke beberapa kawan dekatnya.

Berikut ini informasi terkait salah satu kandidat kuat calon Rektor Unhas itu. Yang pasti dia adalah salah satu suksesor FK Unhas di tubuh Rektorat setelah masa Prof Idrus Paturusi. Kalau terpilih jadi Rektor.

Saat ini Prof Kadir adalah Dirjen Pelayanan Kesahatan, Kemenkes RI. Rupanya, dia juga Komisaris Utama PT. Kimia Farma, Tbk. Saat ini pun, dia Ketua Dewan Pengawas Pusat Kanker Nasional RS Kanker Dharmais Jakarta  dan Guru Besar FK UNHAS Makassar. Perfect!

Jabatan karirnya pun mentereng. Dia pernah jadi Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes (2020) lalu menjadi Plt. Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes (2020), menjadi Plt. Kepala Badan Litbangkes Kemenkes (2020) serta pernah menjadi Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta dari 2015  hingga 2020.

Prof Kadir, ‘Putra to Ha’le’ ini pernah jadi Plt. Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta (2019) dan Direktur Utama RS Wahidin Sudirohoesodo Makassar dari tahun 2010 hingga 2015.

Sebelumnya dia pernah menjadi Direktur Medik dan Keperawatan RSWS Makassar 2007 hingga 2010 Dia pernah Direktur Umum dan Operasional RSWS Makassar 2005 – 2007.

Di tingkat Fakultas, Prof Kadir pernah menjadi Pembantu Dekan III, FK Univ. Muslim Indonesia Makassar 2003 – 2006 dan sebagai Kepala Unit Pelayanan THT, FK UNHAS Makassar tahun 2002 hingga 2005. Pun, sebagai Kepala Bagian Ilmu Penyakit THT, FK UNHAS Makassar 2002 – 2005.

Bagaimana dengan Riwayat Akademiknya? Di mana gerangan Putra Tanadoang ini menempuh pendidikannya?

Dia rupanya menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 1 Benteng dan tamat 1974, SLTP Negeri 1 Benteng 1977, SLTA Negeri 1 Makassar tahun 1981 (eh Smansa juga!) dan masuk Pendidikan Kedokteran UNHAS Makassar pada 1988.

Gelar S3 diperoleh pada Otolaringology Hiroshima University, Jepang dalam tahun 1997 lalu menjadi Spesialis THT pada Universitas Hasanuddin Makassar 1998 . Gelar S2 MARS dari kelas Pasca Sarjana UNHAS Makassar (2007.

Pria kelahiran Benteng Selayar dalam tahun 1962 ini nampak paripurna pada aspek karir dan jalan pendidikan, termasuk urusan mendidik anak.

Suami drg. Nurhayati Natsir, PhD., Sp.KG ini berhasil pula menghantar anak-anaknya menjadi dokter. Anak pertanya adalah dr. Nurul Qalby, yang kedua dr. Nuril Ilmi. Dua putranya sedang asik menikmati jenjang pendidikan, mereka Ahmad Nur Fauzii dan Nurul Afiah.

Bemana tawwa?

 

Penulis: K. Azis

Related posts