Indira Yusuf Ismail dan Kelanjutan Pembangunan Kota Makassar

  • Whatsapp
Ketua PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail dan Sahl (dok: Istimewa)

DPRD Makassar

Kita tahu ini yang bisa, tapi pilihan pada akhirnya ada pada masyarakat. 

Indira Yusuf Ismail

Read More

PELAKITA.ID – Podcast berdurasi 46.14 menit itu bisa menjadi pintu masuk memahami kapasitas seorang Indira Yusuf Ismail mengulik persolan, solusi, interpersonal communication plus  leadership-nya.

Demikian pandangan penulis setelah menonton video berjudul Indira Yusuf Ismail. Adalah Sahl sebagai host.

Secara umum video itu sangat informatif, ringan, penuh gelak tawwa Sahl yang kerap melengking. Dia, seperti Indira nampak hepi sepanjang obrolan.

Tentang motif podcast itu, di laman Youtube PortalMedia.ID disebutkan, perempuan saat ini punya power luar biasa dalam menbangun bangsa. “Di Makassar, banyak tokoh perempuan yang turut serta menjadikan Makassar kota layak yang dilirik,” tulis mereka.

Salah satu perempuan inspirasi yang dimiliki Makassar adalah Indira Jusuf Ismail, yang merupakan Ketua PKK Kota Makassar sekaligus Istri dari Wali Kota Makassar, Danny Pomanto.

Disebutkan, Indira saat ini bakal maju sebagai Calon Wali Kota Makassar karena banyaknya baliho yang terpasang saat hari Raya Idul Fitri 1445 H.

Apakah benar baliho itu menandakan keseriusan @indirajusufismaildp untuk bertarung dalam Pilkada mendatang?

Podcast ini jawabannya.

Jawaban Diplomatis

Di video itu, Indira menjawab diplomatis sekaligus implisit bisa saja maju: survei-mi dulu.

Lalu disusul penyataan “Biar pekerja keras alau bukan tadirnya di situ. Tugas ita berdoa dan berusaha, harus strong,” kata Indira.

Perbincangan jadi menarik saat masuk ke aspek pendidikan anak usia dini.

Indira menyebut aspek karakter generasi sangat penting. Menurutnya, karakter dibangun sejak kecil. Meski demikian dia menyebut sekolah, pendidikan, karir, termasuk karir politik tetap ditentukan oleh Yang Maha Kuasa.

Dia juga menyampaikan hal menarik tentang suaminya. Wali Kota Makassar, suaminya tidak suka mengeluh.

“Tidak mengeluh kalau sama saya, kalau sama saya ya, saya paling support meski kadang sama anak-anak sering diprotes juga, kenapa ayah, terus saya bilang doakan saja nak,” katanya.

Terkait keadaan, persoalan atau apa yang mau dikerjakan suami, Indira menyebut hanya memberi saran.

“Kalau benar-benar kita mau kita salatmi, tugas saya dan anak-anak mendukung dan mendoakan,” ucapnya.

“Kalau mau maju silakan, ada niat, dan rencanakan saya support, suka atau tidak,” tambahnya terkait proses dan jalan politik Danny Pomanto yang sempat tiga kali masuk perhelatan Pilwakot Makassar.

Dia menyebut tugas istri adalah berdoa dan berusaha.

“Kita harus pahami (DP) kalau dia stress, pandai-pandai saja memahami supaya tidak tambah stress. Anak-anak juga tidak terlalu banyak maunya,” tambahnya.

Terkait pertanyaan host tentang masa depan dan pandangan pada 10 tahun pemerintahan Danny Pomanto, dia setuju bahwa pembangunan kota harus diteruskan.

“Paling enak meneruskan pasti keluarga,” kata Sahl.

“Penting barangkali diketahui bukan Cuma Pak Danny, memang harusnya dilanjutkan, berkesinambungan, disempurnakan, siapa pun melanjutkan kita mesti pikirkan,” kata Indira.

“Kita tahu ini yang bisa, tapi pilihan pada akhirnya ada pada masyarakat,” tambahnya.

Saat ditanya apakah ada pengalaman memberikan pandangan berbeda atas program pemerintah kota Makassar, Indira menyebut tetap memberi masukan.

“Saya kasih tahu juga, barangkali bagusnya begini, ada juga tetapi tetap yang memutuskan adalah dia (DP),” ucapnya.

Dia mencontohkan masukan dan harapannya terutama pada program PAUD.

“Periode pertama, saya mengusulkan ke Pemerintah Kota, mulailah dari dunia pendidikan, pendidikan dasar dengan memperbaiki pendidikan dasar, sarana dan fasilitas untuk membawa anak-anak kita di usia dini,” jawabnya.

“Saya selaku bunda PAUD, mengusulkan melaiu Dinas Pendidikan untuk membangun sekolah PAUD standar internasional – ini pendapat saya ya – fasilitas bagus, bersih,” tambahnya.

“Anak-anak kita mendapat pendidikan, membawanya ke pendidikan lanjut,” ucapnya.

Indira menyebut saat ini ada 15 PAUD di Kota Makassar pada setiap kecamatan. “Kita sudah teriak-teriak tetapi memang harus ada aturan,” kata dia.

“Tentu pengen semua bisa bagus, itu jadi legacy, tetapi baru dua yang selesai di Kecamatan Mariso dan Tamalate. Sekolah sudah selesai, desain dan dua sudah jadi, jadi PAUD Negeri,” imbuhnya.

“Sekarang dalam perencanaan lima, dan jadi tujuh, masih ada delapan kecamatan, saya sampaikan tolong diselesaikan, saya tidak menyangka ada juga yang bilang Ibumo, tapi siapapun dia harus menyelesiakan ini,” katanya.

Sebagai bagian Dekranasda Kota Makassar, Indira mengaku selalu mendorong agar UMKM tumbuh dan bisa mendorong kuliner Makassar jadi sumber ekonomi karena kuliner Makassar enak-enak.

“Memang mesti digaung-gaungkan, Makassar enak makanannya, makanya saya promosi di Makassar itu jammi diet,” ucapnya disambut gelak tawa Sahl.

Nonton video selengkapnya di sini.

Teks Denun

Related posts