Ode untuk Iwan Amran, pendiri Korpala UNHAS

  • Whatsapp
Iwan Amran, salah satu pendiri Korpala Unhas dan 'tanda' kecintaannya (dok: istimewa)

DPRD Makassar

Dalam perjalanan, ternyata saya dan almarhum betul-betul mendedikasikan pikiran dan waktu untuk memanjat. Ibarat sejoli, kami menjadi pasangan panjat yang sangat kompak. Melalui website ini, saya ingin mengirimkan Ode untuknya. 

 

PELAKITA.ID -Saya dan Iwan (almarhum) masuk kuliah di Unhas thn 1984, saya di Kimia, beliau di Fisika. Agustus 85, almarhum mengikuti pendakian ke Gunung Bawakaraeng bersama 10 orang lain yang belakangan dideklarasikan sebagai hari lahirnya Korpala Unhas.

Otomatis, beliau menjadi legenda, pendiri Korpala dengan nomor urut 005.

Di bulan Agustus 1985 itu pula saya bergabung di Korpala. Sejak itu hanya beberapa orang saja yang secara spartan dan tanpa pamrih, terus berjuang mempertahankan Korpala.  Nomor urut saya adalah 023.

Tahun 1987 Korpala memulai era Divisi Panjat Tebing dengan mengirim 4 orang anggota terbaiknya yaitu almarhum, Muh. Fithriadi, Yani Abidin dan saya untuk berguru ke sekolah panjat tebing Skygers di Bandung.

Dengan menggunakan kapal laut, lewat Surabaya, bermalam di rumah keluarga, naik kereta ke Bandung lalu menginap di rumah bibi saya. Kami ikut sekolah panjat tebing dengan semangat tinggi.

Dalam perjalanan, ternyata saya dan almarhum betul-betul mendedikasikan pikiran dan waktu untuk memanjat. Ibarat sejoli, kami menjadi pasangan panjat yang sangat kompak.

Pada masa puncak aktivitas kami di Korpala, saya dan almarhum beserta Nevy Tonggiroh pernah melakukan pendakian Gunung Bawakaraeng dengan kecepatan tinggi. Dalam sunyinya puncak Bawakaraeng, kami mengukirkan  nama kami bertiga pada sebuah batu seraya mengucapkan ikrar sebagai sahabat dan pejuang Korpala.

Almarhum adalah salah satu manusia tangguh yang pernah saya kenal, dalam setiap ekspedisi selalu terdepan, fisiknya yang luarbiasa dan semangat pantang menyerah menjadi ciri khasnya.

Iwan Amran, bersama para sahabatnya, bertanda panah (dok: istimewa)

Nevy Tonggiroh, legenda pencinta alam Sulsel yang masih aktif sampai saat ini, pernah mengatakan bahwa Iwan (almarhum) dan Indra merupakan sahabat yang sangat disegani oleh beliau.

Beberapa saat yang lalu, Nevy menghubungi saya, kami bercerita tentang kisah masa lalu yang gemilang, bersama almarhum yang perkasa dan tangguh.

Kami hanya bisa tertunduk sedih dengan kepergian seorang sahabat Iwan, salah satu pendiri Korpala Unhas yang begitu mendadak.

Rasanya masih ingin kami bersua kembali dan saling mengadu kesaktian siapa yang paling sakti di gunung dan tebing.

Selamat jalan sahabat terbaikku, semoga Allah SWT menerima engkau dan menempatkanmu di tempat terbaik di sisiNYA.

 

Ode ini dikirim oleh Indradiannanjaya (Climb) – K 100 85 023

Editor: K. Azis

Related posts