Daya Pikat BOSKA Coffee Makassar di Poros Losari – Tanjung

  • Whatsapp
Boska Coffee yang ademi di Poros Losari - Tanjung Bunga (dok: Boska)

DPRD Makassar

PELAKITA.IDBOSKA COFFEE awal tahun 2024 ini telah beroperasi di Makassar.

Lokasinya di ruas antara Trans Studio dan jalur ke selatan kota via Barombong – Galesong. Poros yang ramai. Puluhan hingga ratusan ribu orang melintas di jalur ini setiap hari.

“Ini jalur potensial dan masa depan pembangunan kota Makassar. Ini salah satu alasan mengapa kita perlu investasi,” kata owner Boska, H. Darwis Ismail saat ditemui Pelakita.ID bulan lalu.

Read More

“Apalagi ada banyak usaha baru di sekitar Galesong, Barombong hingga Sanrobone ke atas,” ujar pemilik pabrik pakan udang dan ikan di Takalar ini.

Boska Lantai 2 sungguh luas (dok: Pelakita.ID)

Sekitar tiga tahun lalu, Boska induk milik Darwis telah hadir di Kawasan Jakarta Selatan, tepatnya di Jl Angsana, di selatan Kalibata. Café ini menyajikan kopi terbaik dari pelosok Nusantara. Ada Gayo, Bali, Toraja hingga Arabika Lembang.

Boska, cabang usaha dari seorang Darwis yang mengaku DNA bisnisnya bermula sebagai spirit seorang alumni yang melihat Jakarta sebagai arena perjuangan dan pencarian jati diri.

Setelah meraih gelar Sarjana Ilmu dan Teknologi Kelautan, dia hijarah ke Jakarta.

Lukman Latief, kedua dari kiri, asal Ternate, gatjerhinrg di Boska Coffee. Selain Lukman ada Rizkyu asal Palu, Andi Aco asal Sudiang, Ivan Firdaus asal Barrang Lompo dan Kamaruddin Azis asal Galesong (dok: Pelakita.ID)

“Sejumlah pekerjaan sudah saya jalaini, pernah sales asuransi, real estate, penjual alat penjernih air hingga belakangan ini belanja peralatan militer dan kepolisian,” akunya ke Pelakita.ID.

“Jakarta membuat saya yakin bahwa alumni Unhas terutama Kelautan bisa eksis di mana saja dan bisa menguasai apapun,” ujarnya. Karena itu, dia selalu antusias untuk mengembangkan sayap bisnisnya.

Penulis merekam geliat Boska. Di sisi kanan Boska dia berjualan burger. Di Pejaten, dia membuka apotik dan klinik kesehatan, dia juga menjalankan perusahaan raksasanya di PT Teknokorp yang mengurus konstruksi dan instalasi alat-alat multi bidang.

Selain membuka Boska di Makassar, Darwis juga membangun pabrik pakan di Takalar. Tak hanya itu, dia membuka areal tambak sejak 3 tahun terakhir, juga di Takalar.

Boska Coffee tempat nyaman untuk silaturahmi dan berbagi ide kebaikan (dok: Pelakita.ID)

Geliat Boska Makassar

Penulis berkunjung dan menghabiskan waktu enam jam di Boska Coffee pada Sabtu, 27 April 2024.

Di bangunan dua blok berlantai dua dan dilengkapi fasilitasi lift itu, silih berganti pengunjung datang. Mulai dari yang mengaku berkantong mahasiswa, konsultan, gadis-gadis berkulit kuning langsat dan bermata bening hingga kelompok umur 60 plus.

Sedari siang pengunjung sudah ramai. Ramai untuk café yang belum seumur jagung ini.

Aneka minum mulai dari kopi gula aren, kopi hitam, espresso hingga sejumlah jenis the disiapkan. Makanan berat juga ada, nasi goreng hingga kudapan ringan seperti kentang ‘French Fries’ hingga ubi goreng.

“Tempatnya asik tawwa,” kata Rusman Madjulekka, jurnalis senior kepada Pelakita.ID saat duduk menikmati pemandangan di teras lantai dua. Di titik ini kita bisa menyaksikan lalu lalang warga dari utara ke selatan, begitu sebaliknya.

“Parkir juga luas, kendaraan bisa parkir dengan leluasa,” ujar jebolan Komunikasi Unhas angkatan 90 ini.

Pelakita.ID berkumpul dengan sejumlah kolega. Semuanya alumni Unhas yang berkiprah di sejumlah profesi dan wilayah. Ada yang datang dari Ternate, dari Jogya, dari Palu, juga dari Palopo.

Semisal, Lukman Latief, ASN Kemenhub yang menjadikan tempat gathering bersama kawan-kawan asal Kelautan Unhas.

Rusman Madjulekka di teras lantai 2 Boska Coffee (dok: Pelakita.ID)

Lalu ada Caleg DPRD Luwu yang baru saja terpilih Zul Arrahman. Zul, datang bersama kawan kulliahnya di Unhas, Fachril ‘Ophay’ Muhajir, lalu ada M Rizky Latjindung yang merupakan aktivits LSM asal Palu.

“Boska Coffee ini daya pikatnya kuat, tempatnya strategis untuk gathering, bagus juga untuk bapak-bapak yang mengantar keluarga, istri dan anak-anaknya ke Trans Studio,” kata Rizky yang datang bersama Andi Aco dari Sudiang.

Rizky benar, Boska Coffee nampak keren sebagai tempat gathering, ngopi, silaturahmi teman dan membincang peluang. Bukan hanya Rizky dan kolega.

Interior Boska Coffee lantai 1 (dok: Boska)

Sore itu, nampak salah seorang anggota DPRD Sulawesi Selatan dari Partai Nasdem yang ngobrol serius dengan empat orang mitra ngopi. Mereka duduk di sayap kiri café.

Yang juga menarik dicermati adalah sekitar tiga blok dari Boska Coffee, ada Sop Saudara Azzahra. Jadi jika rindu kuliner khas Makassar bisa melipir ke sini. Setelah kenyang bisa kembali ke Boska dan pesan kopi hitam, bekal menuju mimpi indah.

Bemana? Mari ke Boska!

Penulis

Denun di Jalan Pettarani, 28/4

Related posts