Warga Sidrap Curhat Pajak Pasar dan Pupuk Langka ke Caleg PPP Darwis Ismail

  • Whatsapp
H. Darwis Ismail (kiri) dan Salman Yunus (dokL Pelakita.ID)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Calon Legislatif  Partai Persatuan Pembangunan PPP dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan 3 H. Darwis Ismail, S.T, M.M.A bersilaturahm dan berbagi cerita dengan warga Desa Salobukkang, Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Pinrang.

Saat berkunjung, Darwis disambut hangat Caleg PPP untuk DPRD Sidrap Salman Yunus, S.T dan puluhan warga Salo Bukkang.

Salman memperkenalkan Darwis sebagai pengusaha sukses ibu kota dan punya komitmen untuk membangun daerah.

Read More

“Pak Darwis adalah pengusaha sukses di Jakarta dan saat ini maju sebagai Caleg DPR RI,” ujar Salman yang maju sebagai Caleg DPRD Sidrap dari Dapil Dua Pitue.

Darwis yang datang mengenakan batik hijau khas PPP dan topi hijau itu menyampaikan terima kasih kepada Salman Yunus yang telah memberinya kesempatan untuk bersilaturahmi dengan warga Salobukkang.

“Terima kasih atas penerimaan, kepada para tokoh masyarakat dan kelompok ibu-ibu yang hadir,” kata Darwis yang datang bersama anggota timnya seperti Baso Syafidddin dan Ivan Firdaus.

Dia menceritakan perjalanan hidupnya sebagai alumi Ilmu dan Teknologi Kelautan Unhas dan juga merasakan kesulitan hidup di Jakarta sebagai perantau.

“Saat lulus kuliah saya ke Jakarta, sempat hidup susah selama beberapa tahun dan belajar menjadi pengusaha,” ujarnya.

“Saat ini sedang menyiapkan perusahaan pakan untuk tambak udang di Takalar, mengelola cafe di Jakarta dan pemasok peralatan militer,” ujarnya di depan warga.

Dia juga menyebut punya pengalaman program dengan Kementerian di Jakarta sehingga cukup paham peta pengembangan program pembangunan daerah.

“Ada pengalaman proyek dengan Kementerian Pertanian hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ucap Ketua Ikatan Sarjana Kelautan Unhas ini.

Sejumlah warga pun menyampaikan aspirasi. “Saya kerja di pasar, jualan di pasar, masalah kami pajak pasar yang tinggi,” kata seorang perempuan.

“Kami mau agar bisa dikurangi sebab ini jumlah sangat besar,” harapnya.

Pak Tekkeng, pengusaha gabah menyampaikan kalau banyak petani kesulitan mendapat pupuk.

“Petani kami kesulitan dapat pupuk, sementara pemerintah hanya bisa impor beras,” ucap Tekkeng.

Menurutnya, sebagian besar warga Salobukkang adalah petani, atau sekitar 75 persen. Sisanya pedagang. pegawai negeri dan ada juga pencari ikan di sungai.

Darwis mengpresiasi masukan masyarakat di kedua kabupaten dan menyebut bahwa jika terpilih akan berbuat banyak untuk mengadvokasi kebutuhan masyarakat.

“Saya menyampaikan terima kasih dan mohon dukungannya, sepuluh hari ke depan mari bersama dan jaga suara kita,” ucapnya.

Menurut Darwis, pajak daerah adalah urusan Pemda namun dia berharap bisa mengkomunikasi hal ini jika diberi kesempatan sebagai anggota DPR RI.

“Apa yang menjadi masukan bapak ibu, akan kami perjuangkan dan akam gunakan jaringan kerja kita untuk solusi terbaik,” tambahnya.

“Tapi syaratnya, kita harus sama dukung dan pilih Caleg PPP nomor urut 1 Dapil Sulawesi Selatan 3,” pungkas politisi dan juga pengusaha ini yang disebut salah satu dari 6 caleg dari Dapil 3 Sulsel yang bisa lolos ke Senayan.

Terkait kelangkaan pupuk, salah seorang warga menyebut ada semacam mafia pupuk yang menyembunyikannya. “Mengeluarkannya kemudian dengan harga tinggi,” ucapnya.

Sidrap adalah salah satu dari tiga daerah di Sulsel yang menjadi penghasil beras terbesar yaitu Kabupaten Wajo (384 ribu ton), Kabupaten Pinrang (317 ribu ton). Kabupaten Sidenreng Rappang atau Sidrap menghasilkan 275 ribu ton dalam tahun 2021.

Darwis dan Salman berharap agar warga Salobukkang bisa bersatu mendukung caleg dari PPP. “Kami berharap warga Salobukkang bisa membantu kami untuk duduk di kursi legsilatif,” kata Salman.

“Jika menjadi anggota DPR RI, kami tentu punya tanggungjawab untuk menyelesaikan kelangkaan pupuk ini, termasuk memberikan pilihan bagaimana memanfaatkan pupuk-pupuk alternatif,” ucap Darwis.

“Atau kita dorong saja semoga ada pabrik pupuk di Sulsel, sebab kita punya sumber gas seperti di Wajo itu,” imbuhnya.

Acara pertemuan berlangsung hingga pukul 9 malam dan dilanjutkan dengan foto bersama.

Redaksi

Related posts