Ahmad Musa Said: Jalan panjang Prof Abd Kadir

  • Whatsapp
Prof Abdul Kadir (dok: rri.co)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Ahmad Musa Said, kerap disapa Uca’, alumni FMIPA Universitas Hasanuddin angkatan 99 yang kini mengabdi di salah satu Kementerian di Jakarta, membagikan kesan dan pengharapannya pada Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D. Sp.THT-KL(K) M.A.R.S., guru besar Fakultas Kedokteran Unhas yang terhenti di pencalonan Rektor Unhas. 

***

Perhelatan penjaringan calon rektor Universitas Hasanuddin (UNHAS) di level senat akademik telah usai. Prof Kadir Abdullah, begitu kami sering menyapanya, adalah salah satu kandidat yang ikut pencalonan.

Read More

Sebagai orang yang pernah merasakan langsung bagaimana kebaikan beliau, saya mendoakan agar UNHAS dapat merasakan semangatnya yang allout ketika passcode UNHAS disebut.

Saya pertama kali mengenal beliau ketika masih menjabat sebagai Direktur RS. Dharmais Jakarta. Ketika salah seorang kakak sepupu saya yang menderita kanker dirujuk dari Makassar.

Saya mencoba menghubungi beliau setelah mendapat kontaknya dari Kak Alam, salah seorang alumni yang juga banyak menyambungkan kebaikan sesama alumni.

Saya cuma bertanya bagaimana mekanisme pendaftaran di RS tersebut bagi pasien rujukan dari daerah, dan tak lupa menyebut pass code bahwa saya alumni UNHAS.

Pertanyaan yang mungkin bisa dijawabnya silakan cek di website, atau hubungi nomor Costumer Service-nya, namun tanpa berat hati beliau menjelaskan dengan tulisan yang cukup panjang, dan di akhir kalimatnya, beliau berpesan, datang saja, Insyaa’aLLAAH mudah prosesnya.

Dan SubhaanaLLAAH, ketika saya datang mengantar kakak sepupu, prosesnya begitu simpel, mudah dan terasa betapa ALLAH ta’ala lancarkan urusan kami.

Mengantar kakak yang dalam kondisi lemah, tentu akan semakin payah jika mesti antri berlama-lama. Namun itu tidak kami alami, seolah para petugas telah mengenal nama kakak kami, selalu ada saja kelancaran setiap ada hambatan seperti kurangnya fotokopi berkas dan lain-lain.

Maret 2021, kakak saya telah berpulang ke rahmatuLLAAH, namun rasa terimakasih saya takkan dapat saya balaskan kepada Prof. Kadir Abdullah, hanya doa-doa yang terbaik yang selalu saya panjatkan untuk beliau. Termasuk untuk pencalonan rektor UNHAS.

Doa saya memang berharap beliaulah yang terpilih. Namun hasilnya belum sesuai harapan saya.

Ketika saya mencoba untuk mengirim pesan WA kepada beliau, beliau menelpon saya (meskipun awalnya agak lupa dengan saya, tentu karena terlalu banyak orang yang harus diurus), dan menyampaikan bahwa beliau mengapresiasi hasil penjaringan di tingkat senat akademik UNHAS. Dengan suara yang ringan beliau berpesan jelas.

Terlepas dari apapun isu yang beredar, Prof. Kadir Abdullah berharap siapapun yang terpilih betul-betul mengemban amanah dengan baik, untuk memajukan UNHAS di pentas akademik dan pengabdian masyarakat.

Beliau sendiri menegaskan akan kembali fokus melaksanakan tugas yang selama ini diamanahkan kepadanya.

Banyak cara mengharumkan nama UNHAS, meski belum terwujud melalui pengabdian menjadi rektor, namun Insyaa’aLLAAH beliau akan tetap total jika nama UNHAS yang disebut, sebagaimana beliau adanya sebelum mencalonkan diri jadi rektor.

Seperti yang pernah dilansir di salah satu media online, ketika ditanya tentang pencalonan rektor, Prof Kadir cukup bijak menanggapinya.

“Saya mengalir saja dinda. Kita tetap berusaha. Semuanya sudah tertulis di atas. Dan semuanya saya serahkan ke Allah SWT. jika saya terpilih sebagai Rektor Unhas, maka itu adalah takdir Allah. Kalaupun tidak terpilih, itu juga jalan terbaik yang diberikan Allah kepada saya”.

Congrats Prof. Kadir Abdullah, pemimpin besar dengan jiwa besar. Masih panjang jalan anda, dan tak terhitung orang yang pernah anda bantu selalu mendoakan kebaikan buat anda. (*)

Related posts