Pujian Wabup Selayar Saiful Arif untuk Bacalon Rektor Unhas, Prof Abdul Kadir

  • Whatsapp
Wakil Bupati Selayar, H. Saiful Arif, S.H saat berada di Pelabuhan Penyeberangan Bira, Bulukumba (ujung kanan)

DPRD Makassar

“Ada yang sempat saya dengar kalau ada orang dalam rumah sakit itu yang bilang, kenapa kita mau diperintah orang kampung, orang Selayar, di bidang kedokteran. Prof Kadir menjawabnya dengan kerja dan prestasi.”

H. Saiful Arif, S.H, Wakil Bupati Selayar

Read More

 

PELAKITA.ID – Setelah membaca artikel berita pendaftaran Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS sebagai calon Rektor Unhas yang ditulis Pelakita.ID, Wakil Bupati Selayar, H. Saiful Arif menelpon Redaksi dan ikut berbagi testimoni, (Senin, 16/8/2021)

Dia mengaku senang dan antusias mendengar kabar kalau kawan karibnya sejak sekolah dasar di Kota Benteng, Prof Abdul Kadir maju sebagai bakal calon Rektor Unhas.

“Kawan kecilku itu, kami satu sekolah di SD Negeri I Benteng,” ucap Saiful Arif setengah berteriak via telepon. Dia ada di mobil dalam perjalanan dari Kota Benteng menuju Barugaiya.

Pelakita.ID bertanya, kapan terakhir kali komunikasi dengan Sang Prof. Saiful bilang saat mereka berkomunikasi tentang kondisi atau gambaran kebutuhan bidang kesehatan Selayar melalui pemanfaatan skema dana DAK atau Dana Alokasi Khusus Kesehatan dalam bulan Ramadan tahun ini.

“Dia yang telpon saya, jelang subuh sesudah sahur, luar bisa memang pedulinya beliau tentang kesehatan di daerah, terutama Selayar,” kenang pria bergelar ustadz dan biasa disapa Iful ini.

Setelah komunikasi dengan Prof Kadir saat itu, ungkapnya, dia lalu menghubungi Kepala RSUD Selayar dan Kepala Dinas Kesehatan untuk segera menyiapkan proposal.

“Pak Bupati yang antar langsung ke Jakarta,” tambahnya. Menurutnya, nilai proposal itu antara 50 hingga 60 miliar dan jika tiada aral melintang tahun 2022 akan direalisasikan.

Dia melanjutkan bahwa Prof Kadir pulalah yang memberi atensi untuk segera menyiapkan rencana pembangunan RS Pratama di Bonerate.

“RS Pratama di Jampea kan sudah, beliau minta supaya disiapkan juga untuk RS Pratama Bonerate,” imbuhnya.

Terkait prestasi akademik dan karir Sang Profesor, Saiful tidak menampil kalau sejak kecil memang sudah menonjol kecerdasannya. “Kalau mau runtut, dari SD sudah menonjol kecerdasannya, rendah hatinya pun sudah terpantau,” tambahnya.

“Dia nyeberang ke SMP Negeri I, saya ke SMP Muhammadiyah, tetapi sebagi anak dari orang tua yang sama-sama pendidik, kami akrab sejak kecil. Dia asli Putra Batangmata, kalau keluarga besarnya di sana,” jawa Saiful saat Pelakita.ID meminta flash back pengalaman mereka berdua.

Batangmata yang dimaksud Saiful adalah satu kecamatan di utara Kota Benteng dan merupakan perlintasan saat bus dari Makassar melintas.

Hal lain yang disampaikan oleh Saiful adalah betapa Prof Kadir tidak takabur atau tidak ingin pamer latar belakangnya sebagai dokter, atau sebagai pemimpin rumah sakit besar.

“Saat Prof Kadir diklat PIM 2 dia tidak umbar latar belakangnya yang dokter dan berasal Selayar. Nanti saat diskusi kelompok baru ketahuan kalau dia orang Selayar,” sebutnya.

Pernah pula, Saiful mendengar cerita betapa Prof Kadir mendapat semacam sinisme saat memimpin rumah sakit dari mereka yang bangga sebagai orang kota, sebagai dokter kota.

“Ada yang sempat saya dengar kalau ada orang dalam rumah sakit itu yang bilang, kenapa kita mau diperintah orang kampung, orang Selayar, di bidang kedokteran. Prof Kadir menjawabnya dengan kerja dan prestasi,” tambahnya.

Komunikasi antara Saiful dan Prof Kadir intens saat dia menjadi Wakil Bupati mendampingi almarhum Syahrir Wahab. Semakin intens saat ibunda Saiful dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo.

“Yang mengharukan saat meninggalnya ibu. Saya telpon Prof Rizal, saya minta supaya cari Prof Kadir dan minta pertimbangan atas kondisi ibu. Dan karena pertimbangan Prof Kadir, ibu, saya bawa pulang ke Selayar, dengan pertimbangan organ dalam ibu sudah tidak berfungsi dengan baik,” jelasnya.

Hal lain yang disinggung Wakil Bupati Selayar ini adalah jalan karir yang luar biasa dari Prof Abdul Kadir.

“Saya dapat informasi, sebenarnya dia digadang-gadang sebagai Menteri. Kelasnya itu Menteri,” imbuhnya tanpa menyebut beberapa argumentasi.

Saat ditanya apa harapan jika Prof Abdul Kadir terpilih jadi Rektor Unhas, Saiful menjawab. “Kalau misalnya terpilih, sebenarnya harapan kita tinggal lanjutkan saja yang telah dirintis Rektor sekrang,” katanya.

Di mata Saiful, Rektor Unhas, Prof Dwia Aried Tina sudah merintis pendidikan Unhas untuk bisa vokasi atau eksis di Selayar. Hal yang disebutnya akan berdampak pada Selayar ke depan. Karena dapat memperbaiki lama sekolah atau lama pendidikan warganya.

“Jadi ini tinggal dilanjutkan,” pungkas alumni Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada ini.

 

Penulis: K. Azis

 

Related posts