M Zulficar Mochtar: Selamat jalan bro Muhammad ‘Lucky’ Lukman

  • Whatsapp
Dr Muhammad 'Lucky' Lukman (ujng kiri) bersama para sahabat di Jakarta (dok: K. Azis)

DPRD Makassar

Dia tipikal jagoan dalam film-film yang munculnya belakangan, ketika situasi sudah buntu.

PELAKITA.ID – M Zulficar Mochtar, alumni Ilmu dan Teknologi Kelautan Universitas Hasanuddin yang pernah menjadi Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kepala BRSDM KP membagikan kesan dan kenangannya bersama Dr Muhammad Lukman – kolega dan sahabat semasa sekolah yang berpulang pada 1 April 2023.

Berikut catatannya. 

Read More

Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Allahummagfirlahu warhamhu waafihi wa’fuanhu.  Kullu nafsin dzaikatul maut (Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan kematian. “ (Ali Imran 185)

Pagi yang sejuk, 1 April 2023, sekitar pukul 07.00 wib, ternyata menjadi akhir perjalanan sahabat, saudara terbaik, Dr. ret nat Muhammad Lukman, ST, M.Mar.Sc di dunia.

Dituntun, dipeluk dan didampingi oleh istrinya, Rahmawaty dan adiknya, Ita  – Lukman mengucapkan kalimat ‘La Ilaha Illallah’ berulang-ulang, sebelum dengan tenang menghadap Sang Ilahi.

Doktor Lukman, atau dipanggil Lucky, sejatinya adalah sosok pemikir progressif, tenang, penyabar dan low profile.

Dia adalah mata air sejuk yang mengaliri air jernih ke banyak tempat. Dia mungkin tidak banyak menjadi topik pemberitaan di media, social media, atau menjadi pusat perhatian dalam forum-forum diskusi.

Dia memilih lebih banyak berkontribusi langsung pada banyak pihak secara informal, menggagas diskusi-diskusi one-to-one dalam kelompok-kelompok kecil yang relevan, dan menginspirasi.

Dia cenderung berbicara ketika orang siap mendengar. Bukan tipe nyerocos atau membombardir komentar tanpa diminta.

Meski begitu, Doktor Lukman bukanlah figur kaleng-kaleng. Sebagai scientist, bersama Dr Agus Supangat, dia adalah orang Indonesia pertama yang menjejakkan kaki di Antartika, dalam sebuah rangkaian ekspedisi ilmiah kelautan tahun 2000-an silam.

Jauh sebelum banyak orang mulai belajar A B C kelautan. Berbagai ekspedisi dan kegiatan penelitian juga aktif dilakukan.

Dia juga tidak sulit berkarya kemana-mana, dan bisa dengan luwes beradaptasi. Sebagai lulusan terbaik di Ilmu dan Teknologi Kelautan Universits Hasanuddin, Lucky dengan mudah menjadi target menjadi dosen di kampus.

Bro Luvky bersama kawan-kawan seperjuangan Kelautan (dok: K. Azis)

Dia lalu melanjutkan pendidikan tingkat master di Australia sekitar 2 tahun melalui beasiswa ADS. Lalu lanjut ke Bremen, Jerman, menjalani studi doktoralnya.

Dia bermukim bersama istrinya sekitar 7 tahun di sana.Dengan pengalaman dan jam terbang tinggi, cara berpikirnya kadang terlalu tinggi atau kurang kompatible dengan lawan bicaranya. Apalagi kalau sudah bicara konsep dan inovasi. Tapi jangan kuatir. Lukman bisa menyesuaikan dan beradaptasi dengan lawan bicara sekonyol dan sesederhana apapun.

Dia organisatoris dan aktivis handal. Dia semoat menjadi ketua Senat Mahasiswa Kelatan, UNHAS.

Berbagai organisasi lain juga dari waktu ke waktu dia terlibat. Pembawaan dan kualifikasinya membuat dia kebagian peran-peran serius terus. Dewan pakar, tim  ini dan itu.

Semangat aktivismenya juga mengalir kuat.  Lukman juga tercatat ikut membidani kelahiran Yayasan Konservasi Laut (YKL), LSM yang lahir tahun 1997, yang kini terus berkiprah menjadi kawah candradimuka bagi aktifis kelautan di Sulawesi.

Dia juga menginisisi usaha Ventura. Melibatnya banyak anak-anak Kelautan. Hal itu dirintisnya mengingat alumni Kelautan saat2 awal, nyaris tidak punya pekerjaan semua. Karena kelautan belum menjadi magnet dan fokus serius pembangunan. Organg-orang belum paham  saat itu.

Selain sebagai Dosen Kelautan di UNHAS, dia terlibat di berbagai inisitif kelautan, penelitian, dan juga sempat di Coral Triangle Initiative (CTI) selama beberapa tahun. Dan terakhir berkarya di FAO, atas persetujuan kampus.

Dia adalah profesional kelautan yang disiplin, pekerja keras, dan tidak ingin sekadar bekerja.

Pak Lukman punya karakter yang unik. Kalau orang lain umumnya ingin kelihatan pintar, menonjolkan diri, berwibawa, berpengaruh, dan terlihat menguasai. Dia justru memilih larut dan menjadi pembicara terakhir.

Karena pembawaannya santai dan humoris dalam bergaul, Lukman selalu dikelilingi banyak teman.

Uniknya, dia larut dengan semua kalangan. Dia tidak pernah terbebani dengan nama sebesar atau sekecil apapun. Baginya petinggi atau orang biasa, sama saja. Dia punya jejaring internasional yang solid dan juga nasional.

Dia juga tidak akan memilih sikap menggurui. Sekalipun kawan bicaranya jauh lebih muda atau baru belajar. Dia menyukai diskusi dan menggali bersama.

Saat didapuk memberi sambutan pada acara buka puasa di kediaman M. Zulficar Mochtar (dok: K. Azis)

Dia mengukur dengan baik pikirannya. Menyesuaikan dengan lawan bicara. Dan membangun suasana nyaman dalam diskusi. Namun selalu tawarkan solusi.

Dia tipikal jagoan dalam film-film yang munculnya belakangan, ketika situasi sudah buntu.

Dia menunggu dengan sabar hingga semua org sudah selesai berbicara atau ketika diminta bicara, baru dia mulai. Kerennya, gagasannya sering membanting persepsi umum. Untuk substansi, dia sangat disiplin.

Di rumahnya, dia bisa larutkan diri berjam-jam dengan gitar listriknya dengan lagu-lagu cadas dengan apik. Atau menikmati musik-musik heavy metal. Dan menikmati dengan baik. Sesekali dia ngajak badminton, renang atau tennis meja.

Sebagai pribadi, Luky setahu saya sangat rajin salat. Setiap waktu salat, dia segera bergegas dan mengajak yang lainnya. Dia sepertinya sudah punya alarm khusus untuk waktu-waktu salat.

Paling akhir, saya sebenarnya hanya ingin mengucapkan kehilangan yang besar atas kepergian bro Lukman. Sempat berinteraksi secara langsung selama puluhan tahun, sejak di SMANSA 90 Makassar, Kelautan, dan seterusnya membuat kepergian Lucky yang tiba-tiba adalah sebuah hentakan.

Bahkan dua hari sebelum kepergiannya, saat jelang buka puasa, saya, bersama bro Kemal (Medco) dan Dr Lukijanto (Kemenkomarves) masih sempat ngobrol ceria dengan Lukman ditemani isterinya, tentang berbagai hal.

Saya yakin banyak sekali orang atau pihak yang juga merasa sangat kehilangan. Dia orang besar. Sehingga kepergiannya, tentu tidak diam-diam.

Selamat jalan, bro Lukman. Selamat melanjutkan perjalanan. Kita semua sesungguhnya hanya sedang menunggu giliran untuk menghadap-Nya.

Sebuah kehormatan dan bangga bisa menjadi tandem diskusi, chit-chat, guyon, menginisiasi ini dan itu, dan banyak hal selama puluhan tahun. Juga atas kesempatan berinteraksi dengan keluarga.

Segala doa dan harapan semoga bro Lukman diberi tempat terbaik di sisi-Nya dan husnul Khatimah. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan, khususnya isterinya Rahmawati (Mome), Ibunda (Mama), Ita, Joel, Aan, Om Agus, dan semuanya diberikan kesabaran dan ketabahan. Insya Allah Aamiin.

 

Editor: K. Azis

Related posts