PP IKA Smansa Makassar dan Gaddepedia hadirkan owner RM Baleta BTP pada Klinik Bisnis Seri 2

  • Whatsapp
Agussalim Narwis (kiei) dan peserta Klinik Bisnis Seri IKA Smansa Makassar dan Gaddepedia.

DPRD Makassar

PELAKITA.IDPengurus Pusat IKA Smansa Makassar bersama platform bisnis Gaddepedia menggelar acara Klinik Bisnis seri 2 di Cafe Kopi Kebun, Makassar, Minggu 13 Desember 2020.

Acara ini diikuti 23 orang yang sebagian besar merupakan alumni Smansa Makassar. Narasumber kali ini adalah H Agussalim Narwis, S.E, M.M, RFP yang juga alumni Smansa angkatan 1991.

Read More

Ada beberapa topik menarik yang sangat relevan dengan dunia bisnis, seperti strategi menghitung kelayakan usaha, strategi promosi 4.0, pengaturan stock atau inventory, strategi penetapan harga hingga tips mengelola dinamika karyawan.

Pada acara yang berlangsung kurang lebih dua jam itu, Agussalim, yang saat ini menjalankan bisnis rumah makan bernama RM Baleta di kawasan BTP Makassar tampil memukau dengan mengangkat beberapa kisah aktual dan inspiratif.

Penentuan harga melingkupi perlunya pendapatan yang diinginkan, menentukan jumlah biaya, harga pesaing, segmentasi atau pasar sasaran, mengetahui trend yang ada.

Ada enam kesalahan yang banyak dilakukan orang dalam menentukan harga. “Pertama, memasang harga teralu rendah dan selalu mengurangi keuntungan,”katanya sembari memberi contoh.

“Lalu, tidak memasukkan semua komponen biaya atau mengabaikan biaya-biaya keci. Lalu, ketiga, mematok margin keuntungan yang sama untuk semua produk, keempat, meniru persis apa yang kompetitior lakukan,” tambahnya.

“Yang kelima, memberi komisi berdasarkan harga jual, bukan harga dasar, keenam, memberi diskon bukannya menambah nilai,” sebutnya lagi.

Agussalim juga menyinggung pentingnya memanfaatkan sosial media seperti Facebook untuk bisa menjadi media promosi.

Suasana Klinik Bisnis Seri 2 IKA Smansa Makassar dan Gaddepedia di Cafe Kopi Kebun.

“Tidak perlu bayar mahal untuk berikan di Facebook, dengan membayar sekitar 90 ribu periklan kita bisa memperluas promo produk,” katanya.

Menurutnya, jika dulu orang berpromosi dengan brosur, sekarang dengan hape, dengan social media pemilik usaha bisa menyasar puluhan ribu orang melalui akun yang dibuat khusus.

Khusus untuk tema social media atau promosi online ini, Agussalim berharap ada sesi berikutnya yang membahas tips promosi di internet.

“Brosur bisa saja diambl orang tapi belum tentu dia baca, dia bisa saja buang saat sampai di rumah. Kalau promosinya di hape, masa’ mereka mau buang hapenya,” lanjutnya.

Khusus untuk bisnis kuliner, dia wanti-wanti untuk memastikan adanya stok yang terjaga.

“Jangan sampai, orang sudah datang dua kali ke warung kita, selalu jawabannya stok tidak ada, tidak datangmi itu,” sarannya.

Pada akhir paparannya Agussalim yang juga ketua Bidang Informasi dan Komunkasi Pengurus Pusat Ika Smansa Makassar ini menegaskan bahwa bisnis yang baik harus didasari niat baik.

“Bagi saya, bisnis yang baik itu, bisnis untuk membantu oang lain,” pungkasnya.

Penulis: K. Azis

 

 

Related posts