Membaca respon Supriansa saat tahu Ni’matullah R B bacaleg Dapil 2 Sulsel

  • Whatsapp
Pelakita.ID bersama Supriansa dan Ni'matullah R.B, dua bacaleg untuk Dapil Sulsel I Sulawesi Selatan DPR RI (dok: Pelakita.ID)

DPRD Makassar

“Jadi sempurna itu Kak Ulla mengkader saya di partai, karena saya baru berpartai saat itu.”

Supriansa, politisi Golkar, anggota DPR RI Komisi 3

PELAKITA.ID – Tidak banyak yang tahu bahwa mantan Wakil Bupati Soppeng yang kini jadi anggota DPR RI dan tenar  dari Partai Golkar, Supriansa, memulai karir politik di Partai Demokrat Sulawesi Selatan.

Informsi itu terkuak saat Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni’matullah Rahim Bone bersua Supriansa di Hometwon Kopizone, Jalan Boulevard Makassar, Selasa, 25/4/2023.

Read More

Supriansa membenarkan cerita Ulla – begitu sebutan Ni’matullah terkait kedekatan awal Ketua DPD Demokrat Sulsel itu dengan Anas Urbaningrum hingga keterlibatan dirinya pada beberapa penggalan sejarah Demokrat Sulsel.

Ni’matullah berceita. “Tiba-tiba ada info Anas mau datang, mau datang subuh-subuh, kau-mo Supri jemputki,” ungkap Ulla saat berbagi cerita dengan Supriansa.

Bersama mereka di Hometown Kopizone, hadir Asmin Amin, Salman, Selle K.S Dalle, Ondha dan beberapa kolega lainnya.

Suasana berlangsung seru, penuh gelak.  “Betul itu,” jawab Supriansa.

“Itu waktu masih bersinarnya Anas, lagi top top-nya,” ujar Ulla.

“Mendekat ke sana tidak gampang, tidak bisa kalau tidak ada Kak Ulla,” aku Supriansa yang kini sebagai anggota Komisi 3 DPR RI.

Cerita kedua yang dikenang oleh mereka sebagai bagian Demkorat Sulsel adalah leadership A Reza Ali yang sangat kuat termasuk saat hendak umroh selama dua pekan dan perlu pelaksana tugas.

“Saya ditunjuk Pak Reza, saya bilang jangan-mi saya, Suprimo,” ungkap Ulla.

Cerita yang menyertai pengungkapan ini adalah desas-desus tentang beberapa kades Demokrat yang dipecat kala itu dan sempat menguras energi untuk klarifikasi konteks.

Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni’matullah RB adalah salah satu alumni Kopizone (dok: istimewa)

Cerita yang lain adalah saat Supriansa jadi calon usulan Demokrat untuk menjadi wakil bupati di Soppeng.

Menurut Ulla tidak mudah saat itu karena perlu mediasi realsi antara Supriansa dan salah satu senior Demokrat di Senayan.

Pendek cerita, atas saran Marzuki Ali akhirnya bisa dimediasi dan Supriansa maju.

“Pesannya, Supri diminta melapor saja ke beliau,” ucap Ulla.

Terkait sejumlah cerita Ulla itu, Supriansa mengakui sebagai jalur perjalanan politiknya di Demokrat, hal yang telah menempa dirinya seperti ini.

“Betul yang disampaikan Pak Ulla, saya kader Pak Ulla,” ucapnya.

Ada beberapa hal yang probelmatik terkait posisi Supriansa namun banyak dibantu penyelesaiannya oleh Ni’matullah.

Termasuk bagaimana janji proses dan tanggung jawab dia sebagai calon Demokrat untuk Pilkada Soppeng.

“Sampai sekatang saya tidak bayar, ha-ha-ha,” ucap Supri terkekeh.

“Jadi sempurna itu Kak Ulla mengkader saya di partai, karena saya baru berpartai saat itu,” kenang Supriansa.

Hal yang juga menarik mengikuti perbiincangan antara kedua politisi kondang Sulsel dan menasional ini adalah potensi ‘konflik suara’ pada Pileg 2024.

Ulla akan maju di Dapil II Sulsel bersama Supriansa.

Dapil Sulsel 2 terdiri dari: Bulukumba, Sinjai, Bone, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Barru, Soppeng, Wajo, Kota Parepare.

Supriansa, dengan nomor urut: 7 lolos ke Senayan dengan suara sah 54.659 pada Pileg 2019.  Ulla akan maju di Dapil 2 ini.

“Begitu dengar kabar kalau Pak Ulla mau maju di DPR RI, saya langung respon, beliau itu guru politikku. Terpaksa saya konsenstrasi di Soppeng saja,ha-ha-ha,” ucap Supriansa sembari terbahak.

Menurut Ulla, kedekatannya dengan Supriansa bisa dilihat bagiaman dia mengajak Supriansa untuk maju sebagai Wakil Bupati Soppeng.

“Sini-ki, siniki, yang penting kau ada pengalaman menang dulu. Kau jadi wakil bupati, yang penting kau pernah menang,” kenang Ulla atas jalan karir Supriansa sebagai Wakil Bupati Soppeng hingga bisa sejauh ini langkahnya di DPR RI.   Menjadi orang kepercayaan Airlangga Hartarto.

“Banyak juga masa lalunya ini yang seru, tapi janganmi dicerita,” sebut Ulla disambut tawa.

“Itu dulu, ha-ah-ha,” balas Supri.

Poin menarik yang juga disampaikan oleh Supriansa betapa dia menjaga agar istirnya tidak ikut-ikutan kegiatan seperti Arisan di Jakarta.

Hal yang disebutnya perlu waspada sebab ada-ada saja cara netizen menjegal, semisal jika ada yang mengenakan asesoris  mahal.

“Hancur kita kalau masuk ke hal-hal seperti itu,” katanya.

“Saya bersyukur karena istri memang tidak begitu, tidak ikut arisan-arisan,” ucapnya.

Sebelum meninggalkan Hometown Kopizone, dia mengajak kolega di warkop itu untuk pesan makanan atau ngopi.

“Pesan maki semua, uang halal ini, ha-ha-hal” katanya seraya mengeluarkan beberapa lembar uang merah baru untuk menuntaskan bill tagihan sepanjang 30 centimeter.

Thanks!

 

Editor: K. Azis

Related posts