PELAKITA.ID – Ketua Panitia Halal Bi Halal dan Musyawarah Luar Biasa Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Muhammad Burhanuddin pamit ke dalam ruangan pelaksanaan MLB.
Saya meneruskan ketikan berita di pojok restoran Hotel Aryaduta, lokasi acara, terkait proses pelaksanaan HBH yang dihadiri sejumlah sosok penting.
Ada beberapa nama yang hadir sesuai pantauan, seperti Ketua Umum Pengurus Pusat IKA Unhas A. Amran Sulaiman, Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Bupati Barru A. Ina Kartika Sari hingga Dekan FH Unhas Prof Hamza Halim, Plt Ketua IKA FH Unhas Dr Chaerul Amri dan sejumlah perwakilan Forkopimda Makassar, Sulsel dan sejumlah perwakilan aparat penegak hukum.
”Sebentar nah, saya masuk,” begitu ucapan Burhanuddin atau biasa kusapa Om Boer.
Dari dia saya dengar kalau ada 44 pemilik suara untuk pemilihan Ketua IKA FH Unhas. Dari dia pula kalau sebanyak 33 suara dalam kertas tertutup memilih nama Munafri Arifuddin, Wali Kota Makassar, alumni FH Unhas angkatan 94.
Sejak dua pekan lalu, Plt IKA FH Unhas, Dr Caherul Amir sudah wanti-wanti untuk datang ke acara ini, demikian pula Muhammad Burhanuddin. Begitulah, sedari pagi sudah ada di arena HBH dan Musyawarah.
Seperti yang kita baca dan tahu bersama. Proses pengusuan nama itu menunjukkana bagian sebagian besar pemilik suara memilih Wali Kota Appi sebagai calon ketua. Realitas yang kemudian membuat beberapa nama yang diusulkan secara sporadic menarik diri untuk masuk ke fase berikutnya.
Ada beberapa nama yang penulis sempat ingat sebagaimana sebutan Om Boer. Ada nama Muhammad Ismak, Imran Nating, Chaerul Amir, Muhammad Burhanuddin bahkan ada nama Prof Farida Patittingi.
Pendek cerita Wali Kota Appi yang didapuk untuk melanjutkan kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo sebagai ketua IKA FH Unhas untuk masa bakti empat tahun ke depan.
Sekitar 30 menit sejak Om Boer masuk arena Musyawarah, lalu muncul Munafri masuk ke restoran, didampingi tidak kurang 10 orang. Ada guru besar FH Unhas, ada Prof Faisal Abdullah koordinator steering musyawarah.
Saya yanh duduk di sucut restoran berdiri, Appi mendekat saat saya mengucapkan selamat. Kami cipika-cipiki.
”Denuuunn, terima kasih,” itu ucapan dia sebelum mengajak santap siap dan kutepis dengan alasan sudah selesai. Denun adalah singkatan dari Daeng Nuntung. Ha-ah.
Momen itu terasa luar biasa. Bukan perihal cipika-cipika tetapi panggilan Denun. Saya pun bilang, Pak Wali foto rong, mauka kirimkan ke Vicar, tanda kita sudah bersua. Maka jadilah foto di atas.
Oh ya, baru kali ini dia menyebut nama dan selama ini terasa ’asing’ satu sama lain meski pernah sekali tandang ke kediamannya pada Lebaran dua tahun lalu.
Adaa beberapa hal yang saya sempat sampaikan salah satunya tentang perlunya punya atensi maksimum untuk perbaikan transportasi massal di Kota Makassar dan apa yang mesti dilakukan ke depan. Ini amanah sejumlah kawan di beberapa WAG. Lantaran waktu yang tipis, saya bergeser ke meja pertama.
Pertemuan itu membuat saya lega, setidaknya punya Kesan bahwa Appi masih ingat, masih menyimpan hasil perbincangan kami pada dua tahun lalu itu. Tentang rencana-rencana yang pernah kami obrolkan, semoga satu, dua, bisa jadi atensi dan dijalankan ke depan.
Yang di luar perkiraan, setelah foto itu saya share ke FB, sejumlah keluarga di Kampung Jempang, Galesong mengomentari kalau Appi dulunya KKN di Kampung Jempang, kampung halaman kami.
“Appi dulu tinggal di rumah Hajjah Tanang,” kata Dr Nadir Pali, sepupu. Tanang yang disebut adalah tante, atau saudara ibu saya.
“Dulu Pak Appi ini KKN Di Jempang, di rumahnya Ajji Tanang tinggal dan saya masih SD sering ke Poskonya Pak Appi berinteraksi dan dibawa jalan-jalan, dan dibawa ikut Lomba Surah-Surah Pendek di Batu-Batu,” tambah Nadir yang juga Kepala Prodi Agribisnis Pertanian Unismuh.
“Salam dari orang Jempang ke Pak Wali Kota,” tambah Murlina, pindu’ yang tinggal dekat rumah Hj Tanang.
Begtulah.
Sembari memandang Appi bersama tokoh FH Unhas, saya dan Om Boer melanjutkan obrolan. Hadir pula brother Abd Razak ‘Acha’.
Obrolan berpindah begitu cepat, dari harapan besar ke IKA FH Unhas sebagai salah satu IKA strategis dan kuat dan diharapkan bisa sekreatif Ikatek, Ikafe dan sejalan dengan IKA Unhas, hingga konstalasi figur dan kriteria kepemimpinan DPD Partai Golkar Sulsel dan masa depan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan dan Pertemuan Saudagar Bugis Maksssar dalam waktu dekat.
Tamarunang, 6/4/2026