Silaturahmi alumni Smansa dan Appi, cerita pengalaman sekolah hingga strategi membangun daerah

  • Whatsapp
Silaturahmi Idul Fitri pengurus pusat IKA Smansa Makassar dengan Munafri 'Appi' Arifuddin (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Sejumlah pengurus pusat IKA Smansa Makassar melakukan silaturahmi ke alumni Smada, Munafri ‘Appi’ Arifuddin yang juga ketua DPC Partai Golkar Kota Makassar.

Appi disebut punya kontribusi dalam mengawal perjalanan PSM ke tampuk juara Liga BRI 2023.

“Di momentum Idul Fitri, ini silaturahmi sekaligus memberi ucapan selamat ke Pak Appi atas prestasi PSM yang jadi juara tahun in, sekalgus reuni SMP 3,” ucap Agussalim Narwis, ketua bidang Infokom PP IKA Smansa Makassar kepada Pelakita.ID, 25/4/2023.

Read More

“Bagaimana pun sebagai warga Makassar, kita juga bangga dan perlu beri selamat,” ujar Agus.

Reuni SMP 3 yang dimaksud sekaitan latar belakang Sekjen IKA Smansa Makassar Muhammad Yusri Lukman dan Nana Rahman yang merupakan alumni SMP 3, sekolah Appi dulunya.

Yusri, dosen di UMI Makassar, menurut Appi adalah teman karibnya, mereka punya banyak cerita pengalaman. “Jadi ini murni silaturahmi sesama alumni sekolah,” ujarnya.

Beberapa yang dikisahkan di antaranya insiden saat kendaraan mereka jadi sasaran truk, juga hobby mereka yang kerap menggelar touring sepeda motor serta kenangan berinteraksi antar sekolah SMA di Makassar.

Selain Yusri dan Agussalim, hadir pula beberapa pengurus IKA Smansa Makassar seperti Kamaruddin Azis, Syamsul ‘Panjul’ Bahri, Fadly Wellang, Afdalayana Rachman.

Appi didampingi Mus ‘Camidu’ yang juga alumni SMA Negeri I Makassar angkatan 91.

Gagasan membangun daerah

Selain perbincangan seru tentang pengalaman masing-masing semasa SMP 3, pengalaman masuk Smada dan Smansa, diceritakan pula bagaimana harusnya IKA Alumni SMA bergerak serta kisah petualangan akademik dan sistem Rayonisasi sekolah saat itu.

Tak ketinggalan, disinggung pula tentang pembacaan pada peluang pembangunan daerah dan bagaimana memaknai kemenangan PSM sebagai kemenangan bersama.

Juga tentang bagaimana melihatt peluang pengembangan Makassar, kawasan strategis Mamminasata hingga kabupaten kota di Sulawesi Selatan ke depan.

Ada beberapa poin yang direfleksikan seperti posisi strategis IKA Smansa, IKA Smada, IKA Unhas termasuk IKA Unhas Sulsel dan daerah yang sempat dicatat Pelakita.ID. Poin-poin yang bisa menjadi inspirasi untuk siapa saja.

Sebagai alumni FH Unhas, Appi mengaku punya juga masukan untuk pembaangunan daerah.

Pertama, perlu mengenang kembali bagaimana sejarah sekolah dulu yang berhasil melahirkan sosok-sosok kunci atau tokoh baik dari Smansa dan Smada.

“Saya dulu terkesan dengan Smansa karena lomba gerak yang luar biasa itu. Senang sekali melihat aneka kostum, variasi gerak jalan dan kekompakan pesertanya,,” puji Appi.

Dia juga memuji geliat kegiatan kemahasiswaan seperti Pramuka, organisasi keagamaan dan pengkaderan di kedua sekolah Smada dan Smansa.  Tentang disiplin, pada rambut pendek, pada sepatu yang harus seragam.

“Mungkin perlu ditimbang lagi bagaimana hal-hal sepetri itu dikuatkan kembali,” ucapnya.

Kedua, pengelolaan organisasi IKA termasuk pemilihan ketua, harus dilihat sebagai pembacaan bersama alumni dengan melihat aspek jangka panjang.

Menurutnya, bukan semata-mata keinginan untuk jadi ketua karena kita punya jabatan tetapi bagaimana bisa memimpin alumni untuk bisa berperan.

Termasuk kemampuan untuk berkomunikasi dengan angkatan-angkatan melalui program bersama, dan kekuatan leadership pemimpinnya.

Ketiga, untuk membangun daerah seperti kawasan wisata Makassar, Maros, Pangkep hingga Gowa perlu dukungan fasilitas yang memadai.  

“Supaya orang nyaman, persoalannya kalau anak gunung naik gunung happy saja, tetapi yang teribiasa di mall, pasti perlu fasilitas yanag memadai di lokasi wisata itu,” ujarnya.

“Jadi harus kita siapkan dulu fasilitasnya, kita hitung berapa banyak tamu, fasilitas pendukung tersedia, apakah ada alat hiking, Kalau kaki terkilir kakinya dibawa ke mana misalnya,” ucapnya.

Keempat. Pembangunan dengan hanya bermodalkan APBD akan sulit untuk berkelanjutan. Sehingga perlu semacam investor atau co-investment antara daeraj dan pengusaha.  “Jangan seperti ini, berharap uang dari event namun kemudian disunat,” ucapnya.

Kelima, konsep seperti geopark sangat bagus dan perlu didukung. Hanya saja, seperti Geopark Maros Pangkep, Pemda harus siapkan fasilitas memadai.

Menurut Appi, Unesco sudah menunjuk misalnya Selayar sebagai Cagar Biosfer, demikian pula sudah ada Geoprak Maros Pangkep.

“Kita sepakat untuk membangun itu, tetapi kita perlu pula mengalokasikan anggaran menyiapkan fasilitas, untuk orang datang dan nyaman,” ucapnya.

Poin yang dimaksud Appi adalah seperti bagaimana Wakatobi dibangun usaha wisatanya dan dilengkapi dengan fasilitas seperti Bandara Tomia yang bisa dituju langsung dari Bali.

“ Termasuk memastikan apa untungnya bagi rakyat jika menggelar event-event tahunan,” imbuhnya.

Keenam, memaksimalkan posisi strategis Makassar sebagai hub. Hemat dia kalau misalnya daerah sekiiat seperti Pangkep mau kembangkan wisata dengan menarik pengunjung dari luar maka perlu kepastian jalur transportasi.

“Bagiamana mau ke sana kalau kita belum jelas dermaganya di mana,” ucapnya.

Dia optimis upaya memaksimalkan manfaat Makassar sebagai hub sangat bisa dilakukan sepanjang para kepala daerah punya strategi yang pas.

Ketujuh, pembangunan pesisir dan laut bisa dimulai dari pemanfaatan potensi hasil laut dengan baik dan efektif.

Misalnya dengan penyediaan fasilitas alat angkut ikan, dermaga, akses atau sarana prasana memadai. Langkai dan Lanjukang, adalah dua contoh pulau di Makassar yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kegiatan wisata berbasis alam.

Kedelapan, perlu energi terbarukan untuk masyarakat pesisir atau pulau-pulau di Makassar.

Menurut Appi dia punya pengalaman memfasilitasi masuknya pembangkit listrik tenaga arus laut. Ini berhasil membangkitkan listrik atas dukungan Bank Mandiri.

“Yang seperti ini perlu dikembangkan karena kalau pembangkit listrik tenaga surya lebih mahal,” ucapnya.

Kesembilan, pencapaian PSM sejauh ini menuut Appi adalah kontribusi banyak orang.

Dia setuju untuk mengakhiri polemik dan mulai melihat ke depan dengan membenahi beberapa hal.

Termasuk membicarakan isu-isu kota seperti sanitasi, pengelolaan sampah, kerjasama antar kabupaten kota se-Mamminasata, tentang aspek kesehatan, pendidikan hingga lingkungan.

“Itu tugas kita semua, dan ini sudah sering kita bicarakan termasuk dengan Pak Danny,” pungkasnya.

 

Editor: K. Azis

Related posts