Sambangi Hometown Kopizone, IAS: Jangan lagi ada Camidu

  • Whatsapp
Ilham Arief Sirajuddin di depan para koleganya di Hometown Kopzione (dok: Pelakita.ID)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Ketika Hometown Kopzone masih bernama Goolagong Dg Sija hingga mewujud Warkop Kopizone, Ilham Arief Sirajuddin adalah pengunjung setia.

Pria yang akrab disapa IAS itu mengakui kalau Hometown Kopizone yang eksis saat ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang Kopizone.

Menurutnya, Kopizone sejak dulu adalah  pusat interaksi, pertemuan para aktivis kota, LSM, jurnalis hingga yang semata datang untuk menikmati kopi.

Read More

Dia menyampaikan itu saat berkunjung ke Hometowm Kopizone pada Kamis malam, 27 April 2023.

Dia nampak berbagi cerita, canda tawa dengan beberapa pengunjung dan Kopzoners seperti Asmin Amin, Akbar Endra, Didies Abubaeda, hingga Awaluddin Lasena dan Salman.

“Banyak yang berbeda dengan Kopizone dulu dan sekarang, sekatang lebih nyaman,” ucapnya saat ditemui Pelakita.ID.

Perbedaan lain menurut wali kota Makassar dua periode ini adalah laku pengunjung yang tak lagi bisa ‘membayar dengan lambaian tangan’.

“Dulu kita bisa membayar dengan hanya lambaian tangan, catatmi dulu, sembari meinggalkan warkop,” kata IAS.

“Tapi kalau mau panjang umur, panjang napas, warkop memang tidak boleh Camidu terus tawwa,” sebutnya.

“Maksudnya catat mi dulu, atau Camidu. Janganmi ada lagi Camidu tawwa,” jelasnya disertai tawa.

IAS memberi selamat untuk pengelola Hometown Kozione, kepada Awaluddin Lasena, kepada Didies Abubaeda.

“Luar biasa Kopizone, bisami jadi tempat diskusi-diskusi politik seperti dulu,” ujarnya.

Maksud dia, bisa saja nanti ada forum diskusi atau dialog publik atau pengunjung terkait poitik Makassar, atau Sulsel ke depan, bahkan nasional.  “Bisami lagi digelar di sini,” sebutnya.

Tentang IAS

Membincang peta politik Sulawesi Selatan terutama Makassar tak bisa dilepaskan dari sepak terjang sosok Ilham Arief Sirajuddin.

Penelusuran Pelakita.ID, pria yang lahir pada 16 September 1965 ini adalah wali kota Makassar antara tahun 2004 hinga 2014.

IAS begitu sapannya, lahir dan besar di Gowa pada 16 September 1965. Ayahnya bupati di Gowa. IAS adalah alumni Fakultas Pertanian Unhas karena itu dia begitu terkenal di Agrokompleks.

Karir politik IAS bermula di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan (DPRD Provinsi Sulawesi Selatan) antara tahun 1999 dan 2004. Dia adalah ‘anak kandung’ Partai Golkar.

Dari Golkar itu pula dia melenggang sebagai wali kota Makassar. Termuda saat itu.

IAS dikenal luas karena terobosannya di program pembangunan dan revitalisasi Losarii.

Duernya sebagai kepala daerah dan peran konsultan perencanaan Moh Ramdhan Pomando dianggap sebagai kolaborasi sukses dan berhasil menghantar Makassar sebagai Kota Metropolitan terkemuka di Indonesia bagian Timur.

IAS pun disebut berkontrribusi nyata dalam transformasi kawasan Karebosi menjadi pusat bisnis dan olahraga seperti sekarang ini.

Tahun 2013 dia maju untuk Pilgub Sulsel namun diungguli oleh petahana Syahrul Yasin Limpo.

Meski beberapa tahun vakum dari aktivis politik Sulsel, namun belakangan in dia aktif mempromosikan diri sebagai bakal calon gubernur Sulawesi Selatan.

Membawa bendera Golkar, dia sangat intens memasang baliho, poster , spanduk sebagai bakal calon Gubernur Sulsel.

Pada beberapa rilis hasil polling namanya pun masuk sebagai salah satu kandidat kuat Gubernur Sulsel bersama Moh Danny Pomanto, Adnan Purichta Ichsan, Andi Sudirman Sulaiman, Taufan Pawe, Andi Iwan Aras, Indah Putri Indriani, hingga Ni’matullah RB.

 

Editor: K. Azis

 

Related posts