Memahami ‘Smart Fisheries Village’ besutan KKP

  • Whatsapp

DPRD Makassar

Penerapan konsep korporasi perikanan juga diharapkan dapat mengintegrasikan bisnis dari sektor hulu dan hilir sehingga kapasitas bisnis meningkat, ekonomi semakin maju dan masyarakatnya sejahtera

___
PELAKITA.ID – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan sedang mendorong pembangunan Smart Fisheries Village (SFV).

Pembangunan itu dilakukan melalui dukungan korporasi digital dengan memanfaatkan Teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk sektor kelautan dan perikanan.

Read More

Apa SFV?

“SFV merupakan konsep pembangunan desa atau kawasan perikanan berbasis penerapan teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna berkelanjutan guna mendukung pengembangan potensi lokasi tersebut,” terang kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta.

“Konsep ini mengubah desa perikanan dari kesan termarjinalkan menjadi lebih maju dan tertata dengan baik,” imbuhnya.

Hal tersebut disampaikan Nyoman saat membuka Webinar Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP) dengan tema “Membangun Desa Cerdas Melalui Korporasi dan Digitalisasi”, 7 November 2022.

Lebih lanjut pihaknya mengatakan bahwa pembangunan SFV tidak hanya dilakukan secara fisik, namun juga tatanan sosial dan kelembagaannya sehingga daya saing desa meningkat dan terjadi peningkatan kapasitas sumber daya manusianya, termasuk dalam hal percepatan pemanfaatan sarana teknologi digital.

Di samping itu, kegiatan korporasi dan digitalisasi di sektor kelautan dan perikanan tidak hanya mendukung program prioritas BRSDM, namun juga selaras mendukung implementasi program strategis yang telah ditetapkan oleh KKP terutama untuk meningkatkan produksi dan daya saing produk perikanan.

“Tentunya program yang telah ditetapkan KKP akan semakin cepat dan mudah terlaksana dengan dukungan inovasi dan teknologi,” lanjut Rudiarta.

“Namun demikian, kegiatan korporasi turut membutuhkan dukungan lintas sektoral baik dari kementerian maupun lembaga, pemerintah daerah, perbankan serta swasta. Untuk itu saya harap seluruh stakeholders terkait dapat bersinergi untuk membangun negeri tercinta ini,” tegasnya.

Saat ini, BRSDM sendiri tengah berkolaborasi dengan PT. Telkom dan stakeholder lainnya, dalam mendorong pemanfaatan teknologi digital di industri kelautan dan perikanan, khususnya pada program SFV.

Nyoman pun berharap sinergi kegiatan melalui pembelajaran dan inovasi digital yang relevan dapat meningkatkan perekonomi melalui inisiatif strategis berbasis agro-maritim.

Selain itu, penerapan konsep korporasi perikanan juga diharapkan dapat mengintegrasikan bisnis dari sektor hulu dan hilir sehingga kapasitas bisnis meningkat, ekonomi semakin maju dan masyarakatnya sejahtera.

Hal senada disampaikan Direktur Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI) yang diwakili Coordinator Group of Learning Expert, Innovator, & Researcher ITDRI, Muhammad Subhan Iswahyudi.

Dikatakan bahwa ekonomi digital Indonesia memiliki prospek yang sangat baik dan akan terus tumbuh berkali lipat.

“Di tahun 2020 lalu, ekonomi digital berkontribusi terhadap empat persen gross domestic product (GDP). Sementara pada 2030 mendatang, pembangunan ekonomi digital Indonesia akan menjadi elemen penting dari target pertumbuhan dengan potensi mencapai Rp4.500 triliun yang jauh lebih cepat delapan kali dari pertumbuhan GDP negara,” terangnya.

Dalam meningkatkan digitalisasi korporasi, Telkom pun memiliki tiga misi untuk membantu perusahaan mewujudkan visi tersebut.

Pertama, mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomi, dan dapat diakses semua kalangan. Kedua, mengembangkan talenta digital untuk mendorong kemampuan serta tingkat adopsi digital masyarakat. Ketiga, memimpin pembentukan ekosistem digital yang memberi pengalaman terbaik bagi pengguna.

“Kami harap kolaborasi dengan KKP, khususnya BRSDM, dapat terjalin dengan baik untuk membangun Desa Cerdas atau SFV melalui korporasi dan digitalisasi,” ucap Muhammad Subhan.

Webinar ini turut menghadirkan beragam narasumber, yakni Lily Aprilya Pregiwati (Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP); Joni Haryadi (Kepala Balai Riset Pemuliaan lkan); Sinar Pagi Sektiana (Lektor Politeknik Ahli Usaha Perikanan Kampus Banten); Fauzan Feisal (Senior Manager Partnership Operation Management PT. Telkom); Niki Maradona (Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pemerintahan Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi); serta Inna Hanarti (Direktur PT.Java Preanger Lestari Mandiri).

 

 Sumber: Humas BRSDM

Related posts