Prodi MSP FIKP Unhas dan penjabaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka MBKM

  • Whatsapp
Pelaksanaan lokakarya Peningkataan Keterampilan dan Kemandirian Mahasiswa melalui pengenalan Program MBKM (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID –  Direktur Pendidikan Unhas Dr Ida Leida awal tahun ini menyatakan Program MBKM Kemendikbudristek yang sudah dan kembali siap dijalankan yakni Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Kampus Mengajar dan Magang Studi/Independen.

Program MBKM Mandiri antara lain Program Sasrabahu, Permata Merdeka, Magang Bangkit, Magang Bank Indonesia, Magang Indosat, Konsorsium Merdeka Belajar Keilmuan Prodi (Magang Bersertifikat Lainnya). Pelaksanaan Program MBKM Kemendikbudristek dan MBKM Mandiri telah mendapat penyetaraan dan pengakuan satuan kredit semester (SKS) di Unhas.

Dengan sistem itu, mahasiswa dari kampus lain yang berhasil menyelesaikan semua persyaratan kelulusan mata kuliah akan diberikan transfer kelulusan mata kuliah beserta nilainya dari Unhas.

Read More

Universitas Hasanuddin yang merupakan PTNBH mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan kinerjanya berdasarkan adopsi konsepsi MBKM itu.

Untuk mengenai bagaimana penjabaran MBKM di departemen atau program studi di Unhas, Pelakita.ID mewawancarai Dr Nadiarti Nurdin, ketua Pogram Studi Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas terkait penjabaran konsepsi Merdeka Belajar, Kampus Merdeka atau MBKM lingkup MSP FIKP Unhas.

Apa yang sudah dilakukan oleh Prodi MSP FIKP Unhas untuk meningkatkan minat mahasiswa?

Kami menggelar workshop yang ditujukan untuk sosialisasi, pengenalan, apa itu MBKM. Baanyak mahasiswa kita belum tahu, belum faham cara mendaftar untuk bisa aplikasi di luar kampus.

Kami perlu menyosialisasikan program dalam naungan MBKM yang memungkinkan mahasiswa kita untuk bsia keluar atau sebaliknya mahasiswa luar bisa masuk Unhas.  Mereka bisa magang di perusahaan, di perusahaan apa saja bahkan bukan pada bidang MSP.

Kami menggelar kegiatan workshop Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada tanggal 22 Mei 2022 di Hotel SwillBell Losari Makassar.

Ini diiselenggarakan oleh Prodi Manajemen Sumber Daya Perairan FIKP Unhas. MSP menghadirkan narasumber yaitu Dr. Ida Leida, SKM., MKM., M.Sc.PH yang merupakan Direktur Pendidikan Unhas.

Poin apa saja yang ditekankan?

Poin yang ditekankan ibu Ida berkaitan dengan Kampus Merdeka (MBKM) sebagai program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untu menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja.

Melalui kebijakan ini, Kampus Merdeka memberikan kesempatan kepada mahasiswa memilih mata kuliah yang akan mereka ambil. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengambil mata kuliah di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama.

Termasuk mengambil mata kuliah pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda; mengambil mata kuliah pada program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang berbeda; dan atau pembelajaran di luar perguruan tinggi.

Tujuan kegiatan ini agar mahasiswa lebih termotivasi mengikuti program MBKM dan untuk meningkatkan jumlah mahasiswa Prodi MSP yang terlibat dalam program MBKM.

Pendeknya, MBKM bertujuan untuk selain meningkatkan wawasan dan skill, juga mahasiswa berpeluang mendapat pengalaman belajar di luar kampus.

Sebagai bagian dari fasilitasi kami di MSP kami menggelar workshop Peningkatan Ketermapilan dan Kemandirian Mahasiswa melalui pengenalan Program MBKM.

Pengukuran kakap kerapu di PPI Lappa Sinjai (dok: MSP FIKP Unhas)

Apa target yang mau dicapai?

Target kita adalah agar bsia meningkatkan capaian IKU 2 se-Unhas dimana jumlah mahasiswa yang belajar di luar kampus Unhas bisa meningkat untuk kegiatan apa saja yang terkait itu.

Untuk mereka yang mau bersama kami boleh juga. Sebagai contoh, kami ada program Banki Sampah., Program ini diselenggarakan oleh Prodi kami, jadi mahasiswa lain bisa ikut juga.

Selain itu apa lagi?

Ada juga skema Kedaireka Matching Fund. Ini upaya untuk membuka kesempatan magang dan pengenalan misalnya tentang pendataan inventarisasi jenis dan ukuran ikan kerapu kakap yang dipasarkan di Sulawesi Selatan. Ini sudah jalan. Program Kediareka Matching Fund tidak termasuk ke dalam bagian dari program MBKM.

Meski demikian, output dari program Kedaireka Matching Fund berkaitan 8 Indikator Utama, yang salah satunya adalah terkait IKU 2 yatu peluang mahasiswa belalar di luar kampus, dan ini berkaitan dengan MBKM.

Jadi dapat kami sampaikan bahwa setelah workshop sosialisasi dalam bulan Mei lalu, ada kemajuan tentang kemajuan dalam peningkatan jumlah mahasiswa yang tertibat dalam program MBKM. Dari 2 orang tahun lalu menjadi sekitar 30-an mahsiswa tahun ini.

Ada juga Kampus Mengajar. Mahasiswa ke sekolah-sekolah untuk mengajar, ini selama satu semester. Ini bagian dari MBKM.  Ini sudah berlangsung sejak tahun lalu.

Intinya, dalam payung MBKM, mahasiswa bisa aktif di luar kampus. Mereka mendapat wawasan. Sebagai contoh, kita ada mahasiswa perikanan yang magang di PLN.

Pendampingan ke mahasiswa terkait pengolahan data inventarisasi kerapu kakap hasil pendataan di Jeneponto (dok: MSP FIKP Unhas)

Mereka bisa saja dapat ilmu di sana. Setelah magang mereka akan mendapat penilaian, termasuk bisa saja setelah lulus dapat direkrut di tempat magang.

Peserta MBKM bisa memilih tempat magang, bisa ikut pertukaran tempat kuliah. Pemerintah bisa saja menanggung biaya untuk yang datang misalnya dari Aceh dan ingin kuliah di Unhas Makassar. Begitu pula sebaliknya.

Bisa ditanggung biaya hidupnya selama di Makassar, demikian pula kalau magang. Kadang dapat honor harian. Tergantung perusahaan juga.

Saat ini di kita ada mahasiswa dari Aceh, dari Madura. Mereka kuliah berbaur dengan mahasiswa Unhas. Penilaian mereka akan masuk ke sistem. Untuk yang magang sudah banyak, bisa masuk ke dunia industri, bisa magang pula di Gojek dan lain sebagainya.

Hasil pekerjaan mereka akan dinilai, menjadi nilai transkrip, ada tim konversi dari Unhas. Misalnya penilaian selama sebulan, hitungan jam kerja, apakah cukup 5 SKS, 8 SKS atau bahkan lebih.

Mahasiswa magang sedang menyortir dan melabel jenis sampah plastik (dok: MSP FIKP Unhas)

Jadi sudah ada dampak pelaksanaan workshop sosialisasi bulan Mei itu ya?

Betul. intinya, sebagai follow up dari workhop bulan Mei lalu, saat ini sejumlah mahasiswa dari Prodi MSP sedan aktif dalam program magang dan penelitian MBKM baik yang dilakukan secara mandril oleh Prodi MSP bekerjasama dengan LSM lingkungan NJF.

Ada juga sejumlah mahasiswa aktif dalam program Kedaireka Matching  Fund 2022 terkait pendataan jenis dan ukuran kerapu kakap yang dipasarkan di Sulawesi Selatan dan pada beberapa proyek penelitian dosen.

Apa yang kami tempuh di MSP FIKP adalah terus mendorong supaya mahasiswaUnhas memanfaatkan kesempatan blajar dan mendapat skill dan wawasan di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Sama halnya dengan mahasiswa dari luar Unhas yang bisa belajar di Unhas satu semester.

 

Editor: K. Azis

 

Related posts