Organisasi empat negara Asean BIMP-EAGA jajaki kerjasama dengan Perusda Pinrang

  • Whatsapp
Bupati Pinrang dan Pandikar Amin Haji Mulia menjadi saksi kerjasama Perusda Pinrang dan BIMP-EAGA (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Bupati Pinrang pekan ini nampak supersibuk. Dia sedang bersukacita menerima kunjungan luar biasa dari politisi senior berpengaruh Malaysia dari wilayah Sabah, Tan Sri Datuk Sri Panglima Pandikar Amin Haji Mulia dan rombongan.

Pandikar Amin adalah Special Envoy Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia–Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) BIMP-EAGA dan pekan ini sedang ada di Pinrang.

Pada Selasa, 23 Agustus, Andi Irwan bersama Tan Sri Datuk Sri Panglika Pandikar Amin Haji Mulia menyaksikan kerjasama antara Perusda Pinrang yang dipimpin oleh Johamran Muhammad dengan tim yang ditunjuk BIMP-EAGA menandatangani Memorandung of Understanding atau MoU perdagangan dengan Kabupaten Pinrang di kantor Bupati Pinrang.

Read More

“Setelah penandatanganan MoU pagi tadi, kami bersama Special Envoy BIMP – EAGA dan Penasehat Yang Amat Berhormat Ketua Menteri Sabah, Tan Sri Datuk Sri Panglima Pandikar Amin Haji Mulia melakukan kunjungan lapangan, untuk penjajakan beberapa kemungkinan kerjasama perdagangan,” sebut Andi Irwan.

Tentang Pandikar Amin

Pandikar Amin bin Mulia merupakan politisi senior di Malaysia dari daerah Sabar. Dia adalah Presiden United Sabah National Organization (New) (USNO Baru) sejak Februari 2021.  Dia pernah menjadi Menteri Malaysia bulan Desember 1999 hingga November 2002.

Pernah pula sebagai Menteri Negara Pertanian dan Perikanan Sabah dari Mei 1996 hingga Maret 1999, Menteri Negara Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Sabah dari Maret 1994 hingga Mei 1996 serta Anggota Majelis Legislatif Negara Bagian (MLA) Sabah untuk Tempasuk dari Maret 2004 hingga Maret 2008.

Pandikar Amin datang dari keluarga di sebuah desa terpencil di Kota Belud, Sabah. Sebelum pergi ke Inggris untuk pendidikan tinggi, ia mengenyam pendidikan di Sabah College di Kota Kinabalu dan lulus dari Wolverhampton Polytechnic dan Lincoln’s Inn.

Pandikar Amin memasuki dunia politik pada tahun 1982 sebagai anggota United Sabah National Organization (USNO) dan kemudian terpilih sebagai calon anggota Barisan Nasional (BN) untuk Kota Belud pada pemilihan umum 1982.

Special Envoy BIMP EAGA Datok Pandikar Amin Haji Mulia berkomitmen bekerjsama dengan Pemda Pinrang (dok: istimewa)

Optimisme Perusda

Pengalaman sebagai poliltisi dan sangat paham seluk beluk Sabah Malaysia dan merupakan Special Envoy BIMP-EAGA itu menjadi salah satu alasan mengapa Bupati Pinrang Andi Iwan menaruh harapan pada kunjungan Sang Panglima ke Pinrang, kabupaten yang disebut mempunya jejak generasi dan relasi kuat dengan Malaysia sejak bertahun silam.

Langkah konkretnya adalah Pemda Pinrang melalui Perseroda yang dipimpin oleh Johamran Muhammad baru saja melakukan penandatangan kerjasama.

“Saya bicara langsung Datok Panglima Pandikar Amin, beliau menaruh harapan pada kerjasama usaha dagang dalam bidang pertanian. Makanya, hari ini atas fasilitasi Pak Bupati, kami mengajak beliau dan rombongan untuk menjajaki kerjasama pengiriman beras Pinrang ke Sabah,” ucapnya.

“Jadi, kami kunjungan ke salah satu penggilingan padi di Pinrang dengan kapasitas produksi 200 ton perhari sekaitan rencana pengiriman beras ke Sabah Malaysia kerjasama perusda Pinrang,” jelas Johamran yang juga ketua IKA Antropologi Unhas ini.

Menurut pria yang akrab disapa Jo ini, peluang itu sangat besar sebab meski selama ini Sabah telah memperoleh pasokan beras dari negara seperti Pakistan, Vietnam, Laos namun peluang memperoleh beras dari Pinrang sangat besar.

“Salah satu pertimbangannya bahwa kita ada surplus beras hingga 300 ribu ton dan pasokan dari negara lain untuk Sabah itu tidak kontinyu atau ada jeda waktu kosong karena keterbatasan produksi,” kata Jo.

“Salah satu tujuan MoU ini adalah menyiapkan langkah-langkah pemenuhajn harapan Pak Panglima Pandikar Amin apalagi beliau adalah sosok penting di BIMP-EAGA,” ucapnya.

BIMP-EAGA yang dimaksud Jo adalah Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia–Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) adalah prakarsa kerjasama yang didirikan pada tahun 1994 untuk memacu pembangunan di daerah terpencil dan kurang berkembang di empat negara Asia Tenggara yang berpartisipasi di dalamnya.

Menurut Jo, BIMP-EAGA adalah program kerjasama ekonomi antar pemerintah yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan yang didorong oleh sektor swasta dan pasar.

“Pengalaman kita bersama Perseroda hingga saat ini adalah memasok beras atas nama Perseroda ke Samarinda. Minggu ini kita akan kirim 50 ton beras ke sana. Ini upaya kami dan bukan hal mustahil untuk ekspansi ke Malaysia,” tutur Jo.

“Pak Bupati Andi Irwan melihat, Pemerintah Daerah bisa diajak mengatasi masalah-masalah dasar dari area pertumbuhan di BIMP-EAGA, membuka jalan bagi investasi dan kegiatan sektor swasta. Mereka dapat mengisi kesenjangan infrastruktur, menyediakan kebijakan dan peraturan untuk kemitraan publik-swasta dalam proyek yang sesuai,” terang Johamran.

Special Envoy BIMP-EAGA saat mendapat penjelasan dari Kadis DPMPTSP Pinrang, Andi Mirani terkait inovasi layanan publik dan dukungan bagi UMKM Pinrang (dok: istimewa)

“Salah satunya yang sedang disiapkan ini, akan ada kemudahan fasilitasi transportasi, fasilitasi perdagangan lintas batas seperti pengiriman beras. Saya optimis ini bisa menjadikan Pinrang sebagai salah satu contoh model kerjasama BIMP-EAGA ini,” ucap alumni FISIP Unhas ini.

Johamran menyebut, komunikasi Pemda Pinrang di bawah kepemimpinan Andi Irwan dan jajarannya amat progressif dan konret dalam menyiapkan data, informasi terkait peluang investasi.

“Apalagi Pemda Pinrang sudah sering mendapat penghargaan dari Pemerintah Pusat dalam layanan publik dan investasi,” tambahnya.

Pada penandatanganan yang berlangsung di salah satu Rice Milling Unit (RMU) Pinrang itu, hadir Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid, Datuk Panglima Pandikar Amin Haji Mulia dan rombongan, Kepala DPMPTSP Pinrang, Andi Mirani serta pengusaha daerah.

“Mohon doa dan dukungannya. Semoga lancar,” pungkasnya.

 

Editor: K. Azis

 

 

Related posts