Aksi nyata Bidang Komunikasi dan Informasi IKA Unhas

  • Whatsapp
Ketua umum IKA Unhas, Andi Amran Sulaiman bersama pengurus bidang Komunikasi dan Informatika setelah diskusi terkait kooridinasi dan kehumasan IKA Unhas (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Organisasi IKA Unhas melalui Bidang Komunikasi dan Informasi menggelar pertemuan daring dan luring terkait aspek koordinasi dan sinkronisasi fungsi kehumasan di ruang meeting Sekretariat IKA Unhas, Selasa, 8 Mei 2022.

Bidang Informasi dan Komunikasi IKA Unhas terdiri dari beberapa divisi, yaitu Hubungan Masyarakat yang diketuai Sultan Rakib, Pengembangan Media Elektronik yang dipimpin Kamaruddin Azis.

Lalu ada Pengembangan Media Cetak yang diketuai Faisal Syam. Pada bidang IT dan Digital ada nama Buyung Wijaya Kusuma, Anno Suparno pada bidang Pendidikan Media Digital serat Ahmad Bahar pada Komunikasi Luar Ruang.

Read More

Tidak kurang 20 orang hadir pada pertemuan luring dan 12 orang melalui Zoom. Sekjen IKA Unhas, Yusran Jusuf menjelaskan, inti pertemuan ini adalah sebagai ajang untuk memetakan potensi alumni yang telah berkiprah di berbagai media, baik cetak, online hingga influencer di media sosial.

“Banyak senior-senior alumni Unhas yang telah berkiprah di banyak media, dan punya kapasitas. Ke depan, kita perlu sinergi, kita perlu kolaborasi untuk mengawal tiga harapan besar ketua umum yaitu IKA Branding, peningkatan kapasitas alumni dan IKA Peduli,” jelasnya.

Suward Tahir ketua bidang komunikasi dan informasi menjelaskan secara spesifik tujuan pertemuan.

“Untuk mendiskusikan aspek kehumasan IKA Unhas, mengkoordinasikan serta mendorong sinkronisasi anggota bidang demi mendukung tiga layanan IKA Unhas seperti yang disebutkan Sekjen IKA Unhas,” sebutnya.

“Mengapa perlu koordinasi dan sinkronisasi, supaya kegiatan divisi atau bidang tersampaikan ke ruang publik. Yang kedua, kita harapkan dapat memberi ruang masing-masing divisi-bidang untuk berpatisipasi mengelola berita/informasi yang berkembang di lingkungannya,” tambahnya.

“Lalu, agar berita, gagasan, yang disampaikan ke ruang publik terkontrol, bermakna dan tidak bias. Kita juga ingin menjaga berita dan informasi sesuai dengan kebijakan atau kebutuhan IKA Unhas serta membantu menyiarkan di berbagai media dan menghindari jeratan UU ITE,” terangnya.

Suwardi menyampaikan, tim Infokom IKA Unhas telah menyiapkan dua website yang bisa memenuhi harapan memberitakan kegiatan alumni, menjadi wahana berbagi tulisan, gagasan, opini dan informasi kegiatan alumni, di manapun.

“Namanya kabarika.ID serta ikaunhas.ID. Yang pertama bisa sebagai portal berita sementara yang kedua sebagai website yang menjelaskan profil organisasi IKA Unhas, semacam company profile,” ujarnya.

Dia mengabarkan saat ini telah ada dummy atau mock up website dan ke depan bisa menjadi ruang bagi IKA wilayah, IKA Fakultas hingga Departemen untuk memberikan update kegiatan atau beritanya.

“Website ini bisa menjadi kanal integrasi semua unsur bidang, divisi dan unit IKA. Seluruh fungsi kehumasan diharapkan bisa mewujudkan tiga fungsi IKA sebagai IKA branding, peningkatan kapasitas alumni dan IKA Peduli,” sebutnya lagi.

Pada pertemuan yang penuh gelak tawa dan canda itu, Suwardi melaporkan bahwa saat ini sekurangnya ada 30 media online dan cetak telah memberitakan kegiatan-kegiatan IKA Unhas.

“Kita sudah membuat sejumlah skema. Mulai dari media mainstream hingga media antimainstream,” kata Suwardi. Menurutnya, sejak pengurus IKA Unhas dilantik, tracking media yang mereka lakukan semua pemberitaan positif. “Ini yang patut disyukuri tapi mesti ada peningkatan,” jelasnya.

“Pencapain kita, ada 300-an link berita yang telah kami identifikasi. Semuanya mempunya ‘tone’ yang positif bagi IKA Unhas dan ini kita berharap bisa dipertahankan ke depan. Meski demikian kita juga harus punya protokol atau mekanisme setidaknya untuk internal kita,” ujarnya.

Dia berharap dan optimis keterkenalan dan nilai strategis laman IKA Unhas kelak sangat tergantung kerjasama alumni. “Kami berharap teman-teman jejaring alumni perlu membiasakan like, comment, and share,” ajaknya.

Pada pertemuan tersebut ditampilkan draft website IKA Unhas yang didominasi warna merah khas Unhas. Lukman, konsultan website menjelaskan komposisi template dan fitur-fitur yang bisa diakses alumni atau admin website. “Kita siapkan sub-domain, bisa untuk profile alumni, life story termasuk podcast video,” sebutnya.

Para peserta pertemuan memberiikan beberapa masukan seperti perlunya otorisasi bagi pengelola website untuk menerapkan standar kelayakan tulisan.

Tentang perlu menjadikan website sebagai wahana membagikan hasil riset dan inovasi alumni serta menjadikan sebagai rumah data, berita, analisis dan strategi atas penyelesaian masalah-masalah daerah dan bangsa.

Selain itu, mereka juga berharap perlunya peningkatan kapasitas alumni yang ada di IKA Unhas terutama divisi yang belum familiar dengan literasi kepenulisan. Mereka berharap ada semacama edukasi dan asistensi untik alumni dan internal IKA Unhas. “Mungkin perlu memasukkan informasi terkait perlindungan anak,” kata Narni, peserta lainnya.

Atom, salah seorang peserta memberi masukan agar website IKA Unhas bisa menjadi wahana untuk mengukur kinerja organisasi. Menurutnya website IKA adalah barometer kinerja organisasi. “Salah satunya adalah jika berhasil memaksimalkan potensi alumni yang besar, website ini bisa saja dimoenitisasi,” ujarnya.

Website IKA Unhas kelak, menurut Atom, adalah ruang bagi banyak pihak seperti pengusaha hingga politisi untuk eksis dan seharusnya bisa bernilai ekonomi.

Sementara itu, Salahuddin Alam, menyebut ke depan, website IKA Unhas bisa menyasar potensi usaha setelah adanya status Unhas sebagai PTNBH sehingga bisa bareng-bareng mencari sumber pembiayaan atau pendapatan.

“Kita bisa mengakses potensi iklan dari perusahaan-perusahaan seperti BUMN atau jejaring alumni,” ucapnya.

Pandangan berbeda disampaikan manajer Berita Kota Makassar yang juga anggota bidang informasi dan komunikasi. Dia menekannya perlunya ‘garis pemisah’ antara website fokus layanan sosial atau bisnis. “Perlu garis tegas utnuk memilih sebagai platform layanan sosial atau bsinis,” katanya.

Dia tidak berharap ada google adsense pada website IKA Unhas tetapi lebih pada memanfaatkan potensi dan jejaring IKA Unhas yang alumninya telah mencapai 202 ribu alumni ini. “Mempunyai unit kegiatan usaha berbadan hukum pada pengelolaan media komunikasi dan informasi bisa menjadi pilihan,” katanya.

Pertemuan bidang komunikasi dan informasi dihadiri langsung ketua umum IKA Unhas, Andi Amran Sulaiman. Selama hampir 4 jam, ketua IKA hadir dan berbagi perspektif dengan peserta daring dan luring.

Ketua umum IKA Unhas, Andi Amran Sulaiman mengapresiasi apa yang telah dilakukan sejauh ini dimana hampir semua bidang telah menggelar semacam pra-raker. Menurutnya, dari 29 bidang di kepengurusan IKA Unhas sebagian besar telah bertemu dan membahas ide-ide program.

Dia juga mengapresiasi ide Anno Suparno, ketua bidang edukasi media digital yang mengutarkan perlunya mengangkat branding IKA Unhas termasuk sosok alumni dengan menawarkan ide berkolaborasi dengan influencer, dengan follower jutaan untuk bersama-sama mempromosikan IKA Unhas.

“Mungkin bisa kerjasama memproduksi konten dengan ustaz Das’ad Latif, Rocky Gerung hingga Akbar Faizal yang followernya ratusan ribu hingga jutaan,” katanya. Saat ini follower Das’ad Latif di Youtube mencapai 2,3 juta sementara Akbar Faizal mencapai 300 ribu. Sementara Rocky Gerung mencapai 1,2 juta.

Anno juga menyebut selain pengelolaan media informasi dan komunikasi IKA Unhas seperti website ini perlu pengendalian. Dia setuju ada panel para admin. “Harapannya agar konten tidak asal diposting. Perlu standar dan kontrol termasuk konten video podcast,” katanya.

Terkait itu, Andi Amran menimpali terkait apa saja yang harus disiapkan untuk bisa mempunyai studio podcast. “Silakan disegerakan Pak Anno, segera bikin video podcast. Kita bisa fasilitasi tempat, peralatan. Bapak harus rincikan kebutuhannya, kita realisasikan,” pungkasnya.

Pertemuan berlangsung hingga pukul 15.30 Wita. Setelahnya, ketua IKA Unhas berfoto bersama peserta pertemuan lalu mengajak Anno dan beberapa pengurus untuk mengecek lokasi rencana lokasi studio podcast IKA Unhas.

Related posts