Hangatkan keakraban, KGC jajal rute batas Kota Makassar – Tahu Sumedang Pangkep

  • Whatsapp
Rekatkan kebersamaan, hangatkan persaudaran. Klaners Gowes Community bersiap menuju Tahu Sumedang Pangkep (dok: KGC)

DPRD Makassar

“Ini semacam pemanasan sebelum tur bareng KGC ke Polman, tanggal 12 Desember 2020.” Subhan ‘Chuba’ Amir, founder KGC. 

PELAKITA.ID – Tak bisa dipungkiri, pernak-pernik olahraga sepeda kini sudah mendominasi perbincangan publik. Fakta-fakta lapangan, jalan raya, komunitas group WA, dari organisasi profesi, kealumnian hingga organisasi Pemerintah gencar menggelar gowes, gathering seklaigus touring.

Read More

Itu pula yang dirasakan dan ditunjukkan anggota komunitas sepeda Klaners Gowes Community (KGC) yang terus menerus berbagi semangat untuk bertemu, bersilaturahmi dengan tak lupa membawa sepeda.

Suasana di Jalan Urip Sumoharjo, potret jalan raya Kota Makassar yang diejali para pesepeda (dok:KGC)
Menjumpai penasehat KGC Prof Iqbal Burhanuddin sebelum bertolak ke Pangkep (dok: KGC)
Bina akrab ala KGC (dok: KGC)

Tanggal 15 November 2020, mereka menggelar touring ke Pangkep, tepatnya di Restoran dan Kafe Tahu Sumedang, Bungoro. Tidak kurang 20 orang menjadi peserta kali ini. Ini pertemuan relatif dalam jumlah besar setelah tur Rombeng Banteng dua bulan lalu.

Beberapa pilar kunci KGC hadir kali ini seperti Subhan ‘Chuba’ Amir, ‘Tamsil ‘Acil Super Sekali’, Kusdiat ‘Ocis’ Arif, Syamsul ‘Boger’ Bahri, Irham ‘Rapz’ Rapy, Edow Maddusila hingga Dhea Chuba.

Penulis dan Chuba kali ini menjadi anggota tim pendukung, untuk dokumentasi dan logistik. Para peserta memilih beberapa titik kumpul seperti di depan DPRD Sulsel, perbatasan Mandai, Monumen Bambu Runcing Pangkajene dan destinasi akhir di Tahu Sumedang.

Bersepeda, berslaturahmi, sekali mendayung dua-tiga pulau touring terlampaui (dok:KGC)
Sisi lain tur ke Tahu Sumedang (dok: KGC)
Edow Madduslia mengawal buah hatinya. Sisi indah kebersamaan di KGC (dok: KGC)

Di Kota Pangkep, Anchu ‘Milanisti’ ikut bersama rombongan menuju Tahu Sumedang.

Dia menunggu di Pangkejen sebelum menggeber sepedanya ke utara. Suasana keakraban, canda tawwa, senda gurau dan mengunyah bersama bisa dilihat di Tahu Sumenang.

Mereka juga sesekali bercerita dan mem-bully para peserta yang perlu didampingi, dikawal, yang selalu keteteran karena faktor usia dan terlalu sering berhenti demi merokok. (Ups!)

Begitulah. Pendek cerita, meski dalam perjalanan pulang dihadang hujan deras, tidak mengurangi hasrat mereka untuk menjajal rute balik Tahu Sumedang – Makassar.

Menuju Tahu Sumenang (dok: KGC)
Silaturahmi, memperpanjang hangat pertemanan (dok: KGC)
Yang lain boleh melaju, kita memilih hiening menyesap makna kebersamaan (foto bonus)
Terima kasih untuk kebersamaan yang menginspirasi dan bikin awet canda tawa (dok: KGC)

Mereka yang masih bertahan melata di atas jalan basah seperti Rapz, Ocis, Boger, Zul, Acil, Bucek hingga Imad.

Tur kali ini berujung di Rumah Makan Terpaung RTM Mandiri Tello, kelompok dampingan Dinas Perikanan Kota Makassar, pilihan pas untuk menghangatkan raga yang basah dan kedinginan sepanjang Pangkep – Makassar.

Menu ikan, sayur dan sambel yang pas bikin baper, pengen ke sana lagi, eh. 

 

Penulis dan fotografi: K. Azis

Related posts