Siapa Supri, pemegang diskresi DPP menuju pemuncak Golkar Sulsel

  • Whatsapp
Supriansa (dok: Detik)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Kejutan datang dari Partai Beringin. DPP Partai Golkar memberi rekomendasi kepada anggota Komisi III DPR RI Supriansa untuk maju sebagai calon ketua di Musyawarah Daerah X DPD Golkar Sulawesi Selatan.

Tak pelak, Supriansa adalah satu-satunya calon yang dapat rekomendasi dari DPP. Enak bener…

Read More

Surat rekomendasi untuk Supri, begitu sapaanya, bernomor: B-248/GOLKAR/VII/2020 perihal rekomendasi sebagai calon Ketua DPD Golkar Sulsel. Surat ditandatangani oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Golkar Lodewijk F. Paulus, Minggu (19/7).

Yang menarik, meski memegang rekomendasi DPP namun Supri menunjukkan sikap rendah hatinya dengan menyebut itu bukan jaminan untuk dapat memimpin Partai Golkar dia harus berkoordinasi dan mencoba konsolidasi demi menyatukan persamaan.

“Alhamdulillah surat itu ada dan sudah keluar, berarti kendala saya yang tidak cukup 5 tahun menjadi anggota Golkar, sudah bisa ditutupi dengan diskresi ketua umum,” kata Supriansa dikutip dari detikcom, Senin (20/7).

Menurutnya, pada prinsipnya dia adalah prajurit biasa di Golkar. “Namun saya harus patuh dan taat kepada perintah pimpinan. Kalau perintah pimpinan mengatakan maju (jadi calon ketua DPD) saya maju, kalau diperintahkan mundur saya mundur,” lanjutnya.

Kedekatan Supriansa dengan pengurus terutama Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartanto sudah tak diragukan lagi.

Meski relatif baru gabung di Golkar, dalam bulan Februari tahun ini, dia didapuk sebagai salah satu dari tujuh hakim Mahkamah partai Golkar di kantor DPP Golkar Jakarta.

Dia menyebut ini kepercayaan yang harus ia jalankan secara lurus dan tegas.

“Insya Allah saya akan tegak lurus menjalankan amanah sebagaimana arah dan kebijakan partai Golkar,” ujarnya.

Siapa Supri?

Pria bernama lengkap Supriansa, S.H, M.H ini adalah anggota DPR dari Partai Golkar dengan nomor keanggotaan di DPR-RI 343.

Dia adalah sosok yang anteng melepaskan jabatan Wakil Bupati saat yang lain berjibaku demi satu kursi kuasa di daerah.

Kiprahnya di pusaran dan intrik interest partai teruji saat dia bisa lolos ke Senayan setelah hengkang dari Partai Demokrat ke Partai Golkar. Dia sukses memutarbalikkan prediksi warga Sulsel yang menganggapnya takkan lolos dari Dapil 2 Sulsel saat pemilihan legislatif lalu.

Istri Bupati Pangkajene Kepulauan, yang diunggulkan untuk melenggang ke Senayan malah harus mengubur hasratnya dan legowo melanggengkan jalan Supriansa untuk melenggang ke kursi perlemen.

Supriansa lahir di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan pada 31 Desember 1972.

Dia menghabiskan masa SD di Toddang Saleo, tamat di SMA 2 Watangsoppeng dan meraih gelar Sarjana Hukum di Universtas Muslim Indonesia dalam tahun 1998.

Gelar Magister Hukum pun dia raih di universitas yang sama dalam tahun 2015.

Namanya menjadi buah bibir warga Sulsel saat mengundurkan diri sebagai Wakil Bupati Soppeng dalam tahun 2018 dan memilih bertarung untuk satu kursi di Dapil 2 Sulsel.

Selain itu, dia pernah pula jadi ‘media darling’ di Makassar terkait ihwal pernikahannya dan mahar yang menggiurkan.

Sejak terpilih sebagai Wakil Bupati di tahun 2016, Supriansa selalu mendapat pujian dari kawan-kawannya karena pembawaannya yang supel dan masih kerap ditemui warkop-warkop di Kota Soppeng, Makassar hingga Jakarta.

Mangngakua (mengaku) saya kalau Supri. Baeki bos, saya saksinya. Suatu ketika, dia rela gadaikan hapenya demi traktir teman-teman ngopinya,” kata seorang sahabatnya kepada Pelakita.ID.

Sebelum menjadi Wakil Bupati, dia adalah pengacara sejak tahun 2012. Dia pernah menjadi Direktur Eksekutif Makassar Intellectual Law sedari tahun 1999 atau setahun setelah meraih gelar Sarjana Hukum.

Pengalaman organisasinya di UMI pun tergolong istimewa. Dia pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UMI di tahun 1996 dan menjadi salah satu sosok penting saat UMI dan berapa aktivis kampus di Makassar pasang badan di jalanan meretas jalan menuju Reformasi 98.

Dia pernah menjadi Presidium Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia serta aktif di Himpunan Mahasiswa Islam sejak tahun 1995.

Cukupkah cerita di atas untuk dia bisa melenggang ke kursi Ketua DPD Golkar Sulsel?

Dapatkah ia meyakinkan para pilar Partai Golkar Sulsel yang selama secara tradisional mengakar di klan Yasin Limpo, Nurdin Halid hingga Amin Syam atau Ilham Arief Siradjuddin?

Yuk, kita tunggu manuver Supri di antara rerimbun ranting dahan partai pohon beringin Golkar yang disebut salah satu partai tersolid sepanjang sejarah republik ini. (*)

 

Related posts