PELAKITA.ID – Sabtu siang yang bersahaja di Cilangkap menjadi saksi kebahagiaan keluarga besar Andi Alifian Mallarangeng dan Vitri Cahyaningsih Mallarangeng.
Putri mereka, Gemintang Kejora Mallarangeng, resmi dipersunting oleh Muhammad Eko Julianto dalam sebuah resepsi yang berlangsung sederhana namun penuh kehangatan di kediaman pribadi keluarga di Jalan Suralaya, Setu.
Namun, lebih dari sekadar resepsi pernikahan, acara ini secara tak terduga berubah menjadi ajang reuni hangat bagi para pembantu Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Terlihat hadir langsung Presiden SBY bersama putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), serta beberapa tokoh yang pernah menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid satu dan dua.
Hadir di antaranya adalah mantan Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Kepala BNPB Mayjen (Purn) Syamsul Maarif, serta budayawan Eros Djarot.
Semuanya larut dalam suasana hangat yang menggambarkan kedekatan dan rasa kekeluargaan yang masih terjaga, meskipun tak lagi duduk di kursi kekuasaan.
Saya dan Cak Anis turut hadir, mengenang masa di mana kami pernah menjadi bagian dari tim pengelola Website Presiden Republik Indonesia—sebuah inisiatif digital yang menjadi tonggak keterbukaan informasi di era pemerintahan SBY.
Website ini hadir sebagai kanal resmi yang menyajikan informasi kepresidenan secara transparan, seperti layaknya media online profesional.
Presiden SBY dan Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono adalah narasumber utama kami. Selain itu, berbagai informasi disampaikan pula oleh para menteri, tamu negara, dan dua juru bicara presiden saat itu—Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal.
Keduanya secara bergantian menyampaikan perkembangan program-program pemerintah kepada publik.
SBY memiliki harapan besar terhadap kehadiran website ini. Ia ingin agar rakyat Indonesia dapat mengakses secara langsung berbagai informasi mengenai kinerja kabinetnya—apa yang telah dilakukan, sedang dikerjakan, maupun rencana ke depan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Website tersebut akhirnya ditutup seiring dengan berakhirnya masa jabatan Presiden SBY di periode keduanya. Seluruh arsip digital dan dokumen penting yang ada di dalamnya kini telah diserahkan ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk dijaga dan dirawat.
Di sanalah jejak digital perjalanan seorang presiden disimpan sebagai bagian penting dari sejarah bangsa.
Hari itu di Cilangkap, rasa syukur atas pernikahan dua anak muda menjadi ruang yang mengalirkan kenangan. Tentang dedikasi, kerja keras, dan semangat zaman yang pernah kami jalani bersama. Dan tentu saja, tentang persahabatan yang tetap abadi melampaui jabatan dan waktu.
Penulis Herwin Niniala