Di depan Rektor Unhas yang juga Presiden ADS Indonesia, Prof Jamaluddin Jompa, Fadly bertekad mengkampanyekan pentingnya konservasi sumber daya alam, terutama dalam upaya restorasi terumbu karang yang menjadi salah satu kekayaan bahari Indonesia.
PELAKITA.ID – Kepedulian terhadap kelestarian sumber daya alam Indonesia merupakan panggilan nurani bagi banyak individu dan komunitas.
Kita tidak boleh berpangku tangan di tengah ancaman degradasi sumber daya alam seperti ekosistem laut, atau terumbu karang secara khusus. Perusakan karang melalui aktivitas pemboman ikan, bius atau racun menjadi persoalan nyata di depan mata.
Nah, salah satu public figure yang turut mengabdikan diri dalam perjuangan advokasi terumbu karang ini adalah Fadly atau lengkapnya Andi Fadly Arifuddin yang merupakan vokalis kondang PADI.
Dia telah menyatakan komitmennya untuk menjadi bagian dalam kampanye konservasi karang melalui Jaringan Adopsi Karang Indonesia yang diluncurkan di Holet Unhas and Covention, Kamis, 27 Februari 2025.
Di depan Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa yang juga Presiden ADS Indonesia Fadly bertekad mengkampanyekan pentingnya konservasi sumber daya alam, terutama dalam upaya restorasi terumbu karang yang menjadi salah satu kekayaan bahari Indonesia.
Sudah lama
”Sebagai seorang yang telah lama berkecimpung dalam dunia lingkungan, motivasi untuk terlibat dalam konservasi terumbu karang lahir dari perjalanan panjang,” kata dia kepada Pelakita.ID.
”Kami, generasi X, tumbuh dengan harapan besar untuk turut serta dalam penyelamatan lingkungan sejak masa sekolah. Cita-cita menjadi seorang environmentalist bukan hanya sekadar angan, tetapi menjadi bagian dari tindakan nyata yang membawa manfaat bagi kelestarian alam,” ujarnya.
Dikatakan, komitmen ini semakin menguat pada tahun 2015, ketika Indonesia merayakan 70 tahun kemerdekaannya.
”Pada momentum bersejarah itu, diinisiasi gerakan penanaman sejuta terumbu karang yang membentang dari Aceh hingga Papua. Salah satu peristiwa yang membekas dalam ingatan adalah upacara bendera di bawah laut yang dilaksanakan di Malalayang, Sulawesi Utara,” kenangnya.
”Sebuah pengalaman yang begitu mendalam, di mana sehari sebelumnya diadakan latihan menyelam, dan keesokan harinya, selain mengikuti upacara, juga turut serta dalam transplantasi terumbu karang,” jelasnya.
Dari momen itu, kata Fadly, kesadaran akan pentingnya pelestarian terumbu karang semakin tertanam kuat dalam diri.
”Keindahan serta keberagaman hayati laut Indonesia adalah anugerah yang tak ternilai. Jika kita berbicara tentang kekayaan negeri ini, maka salah satu yang paling berharga adalah keanekaragaman hayatinya,” sebutnya.
“Namun, selama ini perhatian lebih banyak tertuju pada daratan, sementara lautan—yang merupakan identitas bangsa maritim—sering kali terlupakan. Sudah saatnya kita bersama-sama mengubah perspektif ini,” lanjutnya.
”Kini, saatnya kita bergerak serentak dalam kampanye penyelamatan terumbu karang,” ajaknya.
Begitulah, pembaca sekalian, Bersama Bung Fadly PADI, mari bersama dalam gerakan jaringan adopsi terumbu karang Indonesia sebagai upaya konkret dalam konservasi laut.
Ini bukan hanya sekadar gerakan, tetapi panggilan untuk melindungi warisan bahari yang telah menjaga keseimbangan ekosistem selama berabad-abad.
Redaksi