Nobar Civil War Bareng Bahtiar Baharuddin di XXI TSM

  • Whatsapp
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersama putrinya usai nonton ful Civil War di XXI TSM (dok: Pelakita.ID)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Gawai biru Oppoku menunjuk pukul 18.21 Wita ketika menerima call Anno Parallangi. Dia, jurnalis TV berpengalaman, sosok karib Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin.

“Ke TSM ki, Pak Peje ajakki nonton bareng Civil War,” ucapnya.

Penulis baru saja menyesaikan salat magrib saat telpon itu masuk. Lalu duduk di ruang tengah rumah jabatan Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari. Menunggu.

Setelah ketua umum IKA Smansa Makassar itu tiba, teman-teman pengurus melaporkan hasil rapat yang digelar di rujab itu sejam sebelumnya, tentang progress Kartu Tanda Anggota, persiapan pembangunan sekretariat IKA, dan rencana Kurban bersama.

“Izin dulu bu ketua, ada panggilan Nobar di TSM,” kataku.

“Ih tinggal-maki dulu, kita toh…,” kata Ina yang baru pulang dari Rapat Paripurna terkait Laporan Kegiatan Pertanggungjawaban Gubernur 2023. Kolega lain berseru. “Aihhh….”

“Pak Peje yang undangka.”

“Pergi maki paeng kalau Peje yang ngundangki,” balas Andi Ina melepas senyum.

Pukul 19.30 penulis tiba di TSM, naik ojek.

Di sana sejumlah staf Infokom Pemprov sudah hadir. Terlihat beberapa jurnalis.

Ada yang nampak happy, ada juga yang berkomentar serasa penasaran, “mengapa nobar Civil War.”  “Apa are.” 

Di WAG Alumni Unhas, jurnalis tiga zaman Mulawarman alias Petta rupanya sudah berbagi foto-foto bersama Peje.

Mereka ngumpul di salah satu café di ground floor.  Nampak jurnalis berpengalaman, Sunarti Sain, Andi Suruji, aktivis perempuan Salma Tajang dan Dr Hasrullah, dosen Fisip Unhas.

“Ke Café D’Journal ki, segera,” Ajak Anno.

Meski sempat menanyakan di mana gerangan kafe itu, saya tak ke sana tapi bergegas ke Studio 3.

Pendek cerita, film Civil War menjadi tontonan bersama Pj Bahtiar dan sejumlah jurnalis di Makassar ini Civil War berkisah tentang tim jurnalis yang terdiri dari Lee Smith diperankan dengan manis oleh Kirsten Dunst – masih ingat film Spiderman?, Joel (Wagner Moura), dan Sammy (Stephen McKinley) yang melakukan perjalanan melintasi Amerika saat perang saudara melanda dunia.

Tim jurnalis tersebut berpacu dengan waktu untuk mencapai ibukota demi berita terbaik versi mereka, sebelum pemberontak menyerbu Gedung Putih.

Saya kira, film Civil War ini penting dan perlu jadi renungan, menunjukkan bagaimana jurnalis di medan perang, motif meliput dan juga mempertontonkan bias-bias perilaku jurnalis saat berada di lapangan. Renungan untuk tidak coba-coba masuk dalam kubangan konflik perang sipil.

Film yang dirilis pertama kali pada 12 April 2024 di Amerika Serikat ini tak hanya sekadar mewartakan bagaimana jurnalis bekerja, tetapi juga bagaimana mempertaruhkan nyawa dan merespon fakta-fakta tak terduga.

Ada pertumpahan darah, mayat bergelimpangan dan hal-hal memilukan sebagai akibat perang.

Saat menonton film, Bahtiar duduk di ruas kanan XXI, jejeran D bersama seorang gadis di bahu kirinya, di kanannya ada dua sosok jurnalis ternama dan akademisi Unhas itu. Penulis duduk di belakangnya, duduk bareng Una dan Salma.

Film usai, penulis menyalami Peje. “Terima kasih sudah datang,” balas dia.

“Siapa punya ide nonton ini pak Gub, mengapa film Civil War?” tanya penulis.

“Ini nih, dia mau balik Jakarta besok. Lagi libur, kita hibur dia,” balas Bahtiar sembari melirik ke anak yang mengenakan sweater putih di sampingnya,

Kepada Pelakita.ID yang memotretnya dari lantai 2, Bahatiar dan putrinya melepas senyum. Senyum yang nampak hangat bersemangat di selasar TSM yang mulai lengang.

Semua bersiap pulang, penonton, pengunjung, karyawan mall satu persatu meninggalkan Tanjung Bunga. Besok Kamis, hari kerja, semoga tetap manis.

 

Denun, Tamarunang, 16/5

 

 

Related posts