Seminar online FIKP Unhas bahas potensi wisata Kepulauan Selayar

  • Whatsapp
Bupati Selayar, H Basli Ali saat menghadiri seminar online kepariwisataan Selayar (dok: Humas Unhas)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin kerja sama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan seminar online tentang Wisata Selayar bertema “Strategi Percepatan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Selayar Sebagai Destinasi Pariwisata Superprioritas dalam Ecoregion Wallacea Indonesia.”

Kegiatan yang menjadi salah satu rangkaian Dies Natalis FIKP ke-25 berlangsung pukul 09.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming di kanal youtube FIKP Unhas, Selasa (21/07).

Read More

Hadir sebagai nara sumber adalah Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dr. Ir. Hari Santoso Sungkari, M.H), Sekretaris Daerah Kepulauan Selayar (Dr. Ir. H. Marjani Sultan, M.Si).

Nara sumber lainnya adalah Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan (Bruno S. Rantetana, SH), Direktur Utama PT. Selayar Kepulauan Lestari (Ir. Paulus Mintarga), Kepala Balai Taman Nasional Taka Bonerate (Faat Rudhianto), Site Manager Hoga Island Marine Station (Rowan Watt) dan Dekan FIKP Unhas (Dr. Ir. St. Aisjah Farhum, M.Si).

Pada kesempatan tersebut, Bupati Kepulauan Selayar, Muh. Basli Ali mengapresiasi kerja sama dengan pihak sivitas akademika Unhas utamanya FIKP yang menghadirkan wadah mengkaji dan mendiskusikan pengembangan potensi wisata di Selayar.

“Bagi kami hal ini menunjukkan perhatian dan dukungan Unhas terhadap akselerasi pembangunan dan pemanfaatan potensi daerah di Sulawesi Selatan, khususnya Selayar. Untuk membangun daerah dengan lokomotif sektor pariwisata, tentu membutuhkan  dukungan dari berbagai pihak,” jelas Basli.

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki visi terwujudnya masyarakat yang sejahtera berbasis agama dan budaya. Basli menekankan pada aspek kesejahteraan masyarakat yang didukung dengan potensi pariwisata daerah. Sehingga, pemerintah mengupayakan agar sektor ini bisa memberikan kesejahteraan hidup masyarakat.

“Selayar memiliki potensi besar untuk ditetapkan sebagai potensi ekonomi khusus di Indonesia. Banyak aspek yang mempengaruhi, misalnya jika dilihat dari posisi geografis, Selayar berada di tengah wilayah Indonesia dan dikelilingi oleh destinasi wilayah yang telah maju. Selain itu Selayar juga memiliki banyak pulau kecil potensial,” sambung Basli.

Kegiatan secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unhas, Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D.

Dalam sambutannya, beliau menuturkan kegiatan ini akan menjadi penghubung untuk melakukan berbagai kerja sama lain utamanya dalam pengembangan riset berbasis potensi wilayah.

“Akan banyak hal yang bisa kita kerja samakan. Apalagi untuk membuat strategi percepatan potensi wilayah seperti sektor pariwisata membutuhkan kerjasama triple helix. Peran Unhas disini sebagai motivator membantu terwujudnya harapan pemerintah setempat,” jelas Prof Nasrum.

Di akhir sambutannya, Prof Nasrum berharap seminar online dapat menghasilkan rumusan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pemerintah Kabupaten Selayar secara khusus dan masyarakat secara umum.

Dalam paparannya, Dr. Ir. Hari Santoso Sungkari, M.H., Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur memaparkan materi terkait “Strategi Pengembangan Pariwisata 2021”.

Beliau menuturkan tren baru sektor pariwisata dalam era new normal mengalami disrupsi. Wisatawan akan mengedepankan aspek safety dan hygiene.

Olehnya itu pemerintah, pelaku usaha, maupun stakeholder terkait harus mampu menciptakan inovasi sebagai respon terhadap perubahan guna meningkatkan daya saing dan penanganan pencegahan Covid-19.

“Untuk sekarang kita fokus pada upaya peningkatan wisatawan nusantara. Karena untuk mancanegara saat ini diberlakukan travel bubble. Jadi harus ada kesepakatan terlebih dahulu untuk melakukan pertukaran wisatawan,” jelas Hari.

Pemerintah di sektor pariwisata secara bertahap akan kembali membuka daerah wisata yang sebelumnya ditutup. Hal ini diharapkan bisa kembali menggerakkan pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya disektor pariwisata.

Kegiatan yang dipandu oleh Dr. Ir. M. Rijal Idrus, M.Sc (Universitas Hasanuddin) diikuti oleh kurang lebih 150 peserta berlangsung lancar hingga berakhirnya acara pukul 12.30 Wita.(*/mir)

Related posts