PELAKITA.ID – Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki banyak budaya maritim yang kaya dan terkenal.
Budaya maritim adalah keseluruhan cara hidup, tradisi, dan aktivitas masyarakat yang berhubungan erat dengan laut.
Budaya ini mencerminkan bagaimana manusia memanfaatkan, menjaga, dan menghormati laut dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bidang ekonomi, sosial, seni, hingga kepercayaan.
Di Indonesia, budaya maritim berkembang pesat karena negara ini merupakan kepulauan dengan sejarah panjang dalam pelayaran, perdagangan laut, serta eksplorasi samudra.
Contoh budaya maritim meliputi tradisi nelayan, pembuatan kapal seperti Perahu Phinisi, ritual laut seperti Pesta Laut dan Bau Nyale, serta sistem kearifan lokal seperti Sasi di Maluku dan Papua.
Budaya maritim tidak hanya berkaitan dengan masa lalu, tetapi juga menjadi bagian penting dari identitas dan keberlanjutan bangsa dalam menghadapi tantangan global di bidang kelautan dan perikanan.
Berikut adalah beberapa contoh budaya maritim di Indonesia:
Perahu Phinisi
Perahu Phinisi dari Sulawesi Selatan adalah simbol budaya maritim Indonesia yang terkenal di dunia. Kapal tradisional ini digunakan untuk pelayaran jarak jauh dan masih diproduksi hingga saat ini, bahkan menjadi ikon pariwisata bahari.
Rumah Bajo
Suku Bajo, yang dikenal sebagai “pelaut nomaden,” memiliki rumah-rumah panggung di atas laut yang menjadi ciri khas budaya maritim mereka. Mereka hidup dan bergantung pada laut, dengan keahlian navigasi yang luar biasa.

Upacara Bau Nyale
Di Lombok, Nusa Tenggara Barat, upacara Bau Nyale adalah tradisi menangkap cacing laut (nyale) yang diyakini sebagai jelmaan putri Mandalika. Upacara ini mencerminkan hubungan erat masyarakat dengan laut.
Nelayan Tradisional
Banyak daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatra, dan Maluku, memiliki tradisi nelayan yang menggunakan perahu tradisional seperti jukung, sampan, atau perahu layar untuk menangkap ikan.
Tari Lenso
Tari Lenso dari Maluku adalah tarian tradisional yang menggambarkan kehidupan nelayan dan hubungan mereka dengan laut. Tarian ini sering dipentaskan dalam acara adat dan festival.
Pesta Laut
Pesta laut adalah tradisi di berbagai daerah pesisir Indonesia, seperti di Jawa, Bali, dan Sulawesi. Ritual ini dilakukan sebagai ungkapan syukur kepada laut dan memohon keselamatan bagi para nelayan.
Tradisi Lompat Batu (Hombo Batu)
Di Nias, Sumatera Utara, meskipun lebih dikenal dengan lompat batu, masyarakatnya juga memiliki budaya maritim yang kuat, seperti pembuatan perahu tradisional dan aktivitas pelayaran.
Kearifan Lokal Sasi
Di Maluku dan Papua, sistem sasi adalah tradisi pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan. Masyarakat menetapkan larangan mengambil hasil laut tertentu untuk menjaga kelestariannya.
Tradisi Mappando’esan
Di Sulawesi Utara, khususnya masyarakat Minahasa, tradisi Mappando’esan adalah ritual meminta berkah dari laut sebelum memulai musim penangkapan ikan.
Budaya Bahari Suku Bugis-Makassar
Navigasi Bugis dan Makassar dikenal sebagai pelaut ulung dengan kemampuan navigasi yang hebat.
Mereka memiliki tradisi pelayaran dan pedagangan antarpulau yang telah berlangsung selama berabad-abad. Budaya maritim ini mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman Indonesia sebagai negara bahari, serta hubungan erat masyarakatnya dengan laut.