Kiprah Bahar, Pakar Pemetaan Pesisir Laut asal Baruta Manuru

  • Whatsapp
Baharuddin Sabut, S.Kel, M.Si (dok: Pribadi)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Masyarakat Buton dikenal sebagai pekerja keras dan pelaut ulung. Keberadaannya dapat ditemukan pada hampir seluruh wilayah pesisir Nusantara bahkan di mancanegara.

Eksistensi dan kegigihannya mengarungi samudera sebanding pelaut Bugis dan Makassar.

Pelakuta,ID menjadi saksi bahwa mereka bermukim di Pulau Rote, ada di Kepulauan Anambas Riau hingga punya kampung khusus di Maluku dan Papua.

Read More

Pembace sekalian, pada kesempatan ini kita dapat hasil wawancara pria asal Buton bernama lengkap Baharuddin Sabur S.Kel, M.Si.

Dia bukan semata pelaut yang hijrah dari pulau Buton tetapi juga akademisi dan pakar pemetaan serta perencana pengelolaan sumber daya, pesisir dan laut. Baharuddin, atau Bahar lahir dan besar di Kampung Baruta Manuru, Pulau Buton.

“Saat ini tinggal di Kota Banjarbaru bersama keluarga di Ja;an Pandawa Perumahan Paikat Permai, Guntung Paikat,” kata suami Nurjannah yang juga Sarjana Kelautan angkatan 2000 Ilmu Kelautan Unhas ini.

Anak Balqis Khansa Alya Baharuddinke Pelakita.ID, 25 Maret 2024.

“Saat ini dapat amanah sebagai dosen dan peneliti pada Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru Kalimantan Selatan,” jelas ayah Balqis Khansa Alya Baharuddin ini

Latar belakang pendidikan tinggi

Universitas Hasanuddin menjadi labuhan pendidikan tingginya. Dia diterima di Unhas pada tahun 1997 atau setahun sebelum Reformasi.

Bahar bercerita, dia menyelesaikan pendidikan S1 di Ilmu Kelautan Unhas dan fokus pada bidang pemetaan pada tahun 2002. Ada beberapa dosen yang diingatnya menjadi inspirasi dalam bidang Indraja seperti Prof Nurjanna Nurdin, Dr Marzuki DEA hingga Dr Althin.

“Setelah tamat di Unhas pada tahun 2003 melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor dan selesai tahun 2006 pada bidang Ilmu Lingkungan, ini bidang studi yang saya idamkan sejak dulu,” terangnya.

Penelitiannya pada level S1 adalah Pemetaan Karakteristik Pantai Tanjung Alam Kota Makassar.

“Saya beruntung bisa dibimbing oleh Indraja Dr. Ir. M. Althin, MT serta Ir, dan bapak Marzuki Ukkas, DEA,” imbuhnya.

“Sementara di IPB pada Model Pengaruh Gelombang terhadap Pantai Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 1991 hingga 2005 dan mendapat bimbingan dari Dr John I Pariwono MSc serta DrWayan Nurjaya, M.Sc,” tambahnya.

Dia mengaku saat ini sedang mengikuti program doctoral Ilmu Lingkungan di Universitas Hasanuddin.

Pengalaman organisasi

Bahar sadar bahwa jejaring sangat penting bagi karir dan profesinya.

Dia mengaku cukup aktif atau selalu siap saja dimandat pada peran organisasi.

Beberapa posisi yang pernah atau sedang diembannya di antaranya sebagai Ketua  Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Periode 2017 – 2021 dan 2021 – 2024.

“Saya juga koordinator Ikatan Sarjana Kelautan (ISLA) Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Periode 2013 hingga 2016 dan 2016  hingga 2019,” ungkapnya.

Talk hanya itu, dia juga aktif sebagai pengurus pada Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN) Korwil Kalimantan Selatan Periode 2019 – 2022 dan 2019 – 2024.

Pada saat yang sama juga bertindak sebagai Anggota Forum Daerah Aliran Sungai Provinsi Kalimantan Selatan Periode Tahun 2017 – 2021.

Dia adalah Ketua Bidang Mitigasi Bencana Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia (HAPPI) Cabang HAPPI Kalimantan Selatan dan merupakan anggota ISOI (Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia) Cabang Kalimantan Selatan serta anggota International Society for Mangrove Ecosystems (ISME).

Kompetensi Bahar sebagai ahli pemetaan potensi sumber daya kelautan dan perikanan diperkuat oleh hasil sertifikasi Kompetensi Ahli Madya Sistem Informasi Geografis, Februari 2024 serta pernah mengiuti pelatihan Basic Remote Pilot Course Drone, FASI Provinsi Kalimantan Selatan, 25 – 28 Juni 2021,

Juga pernah menjadi peserta Bimbingan Teknis Pengantar Lingkungan Lahan Basah, yang diselanggarakan oleh Lembaga Peningkatan dan Pengembangan Pembelajaran (LP3) Universitas Lambung Mangkurat 23 September 2020 termasuk Bimbingan Teknis Penyusunan KLHS RPJMD Bagi Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Menyelenggarakan PILKADA Serentak Tahun 2020 di Ekoregion Kalimantan pada tanggal 10 hingga 14 Agustus 2020.

“Ada banyak kegiatan serupa, yang bisa diceritakan seperti pernah mengikuti sertifikasi Kompetensi Ahli Muda/Supervisor Sistem Informasi Geografis, Agustus 2020,” kata dia.

Juga pernah ikut bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Ekoregion Kalimantan Pengendalian Pencemaran Air Berdasarkan Daya Tampung, 24 hingga 25 Juni 2020 serta masih banyak lagi.

Dia pernah mengikuti sertifikasi Kompetensi Analis Sistem Informasi Geografis, Desember 2017.

“Saya pernag ikut praktik Kerja Lapang pada Kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Puslitbang Geologi Kelautan Bandung antara Maret sampai Mei 2002,” ungkapnya.

Minatnya pada pemetaan sumber daya pesisir dan laut penting memotivasinya ikut pada Pelatihan Survei Ekosistem Terumbu Karang dan Ekosistem Mangrove di Makassar, Juni hingga Agustus 2001.

Pemilik Sejumlah HAKI

Sebagai penelti dia juga berhak atas Hak Kekayaan Intelektual misalnya pada  dokumen dan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan 2025-2045, EC00202379391/ 00512344.

Kemudian, Kajian Pengembangan Bagang Ramah Lingkungan Sekaligus Media Wisata Kelautan Di

Kabupaten Kotabaru, EC002023117025/ 000549980 serta Kajian Potensi Banjir Rob Dan Adaptasi Di Kabupaten Kotabaru, EC002023117023/ 000549978 serta ada puluhan laiinya.

Termasuk di dalamnya Buku Ajar Pemetaan Sumberdaya Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil. 2018. ISBN: 978-602-6483-78-2. Penerbit LMU Press dan PKM Pemetaan Partisipatif Kawasan Ekowisata Mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan V, November 2018.

Dia punya keahlian pada Analisis Data dan Pemodelan Oseanografi, Kedalaman, Sedimentasi, Pemetaan Drone (UAV) serta Data-Data Kelautan.

Pemetaan dan Perencanaan Wilayah. Penginderaan Jarak Jauh dan Sistem Informasi Geografis (aplikasi software ArcView, Ermapper, ArcGIS, Global Mapper dan Map Info).

Mampu mengaplikasikan software Surfer, SMS, Mike 2.1, ODV (Ocean Data View), Hecras dan pemodelan oseanografi serta Microsoft Office.

Beberapa pengalaman kerja yang menurutnya menggambarkan fokus dan kompetensinya adalah saat menjadi Anggota tim Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Kawasan Wisata Siring Laut Kabupaten Kotabaru, BAPPEDA Kabupaten Kotabaru Oktober – Desember 2023.

“Saya pernah sebagai anggota tim UKL UPL Reklamasi Tanjung Kemuning, BAPPEDA Kabupaten Kotabaru Oktober – Desember 2023 dan ketua tim Pengembangan GIS (Geografis Information System), BAPPEDA Kabupaten Kotabaru Oktober hingga Desember 2023,” ungkapnya.

“Juga pernah sebagai Ketua tim Review Masterplan Kawasan Wisata Tanjung Kemuning (Kawasan Lapangan Golf dan Dermaga), BAPPEDA Kabupaten Kotabaru Oktober – Desember 2023 dan  Ketua Tim Penyusunan Dan Penyelesaian Dokumen Final Materi Teknis Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Kalimantan Selatan Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Selatan, Februari – Juli 2023,” kata dia.

Masih banyak lagi seperti pernah menjadi ketua tim Feasibility Study (FS) Pengembangan Kawasan Industri di Tarjun dan Stagen (S2TS), BAPPEDA Kabupaten Kotabaru April hingga Agustus 2023.

“Pernah menjadi anggota tim Penyusunan KKPRL Laut Pelabuhan Tanjung Serdang, PT. ASDP INDONESIA FERRY, Oktober hingga Desember 2022,” kata dia.

Pengalaman dan kepakarannya memberinya akses yang terbuka lebar untuk menjadi anggita tim ataua tenaga ahli pemetaan dan penjajakan proyek atau instalasi pesisir dan laut.

“Seperti pernah menjadi anggota tim Penyusunan KKPRL Laut Pelabuhan Penajam, PT. ASDP INDONESIA FERRY, Oktober hingga Desember 2022,” tambahnya.

Meriset saat mahasiswa

Saat ini sebagai tenaga pendidik di Prodi Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat dia mengaku menjalankan rutinitas mengajar, memberi bimbingan pada mahasiswa S1 dan melakukan riset lapangan.

“Juga mendampingi mahasiswa saat riset pesisir dan laut,” katanya.

Pengalaman meriset saat menjadi mahasiswa kelautan Unhas memberinya fondasi kuat untuk berkiprah ke jenjang berikutnya.

Beberapa di antaranya sebagai anggota team Peneliti pada Survei Pemetaan dan Tata Ruang Ekosistem Mangrove, Terumbu Karang dan Lamun Kabupaten Majene, kerjasama LPM Unhas dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten  Majene Provinsi Sulawesi Selatan, September – Oktober  2002.

Anggota tim Peneliti pada Perencanaan Tata Ruang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Yapen Waropen, kerjasama LPM Unhas dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Yapen Waropen Provinsi Irian Jaya Agustus – September 2002.

“Ada beberapa survei yang kami ikuti waktu itu, seperti survei Pemetaan dan Tata Ruang Potensi Sumber Daya Pesisir dan Laut Kabupaten Selayar, Juli 2002. Ketua tim Peneliti Pemetaan Karakteristik Pantai Tanjung Alam Kota Makassar, Januari  hingga Februari 2002,” ucapnya.

“Lalu survei Potensi Sumber Daya Pesisir dan Laut Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah, kerjasama LGMP Kelautan Unhas dengan Bappeda Kabupaten Morowali,” tambahnya.

“Yang juga sangat mengesankan adalah saat survei Tingkat Pencemaran Kota Makassar, kerjasama LGMP Kelautan Unhas dengan Departemen Kelautan dan Perikanan Pusat serta Penjajakan Ekologi  Kepulauan Spermonde Sulawesi Selatan, kerjasama Coremap Sulsel dengan Australia Aid pada 2001,” tutupnya.


Redaksi

Related posts