Tim FKM UHO dan FKM Unhas Laksanakan Pengabdian Masyarakat “Kampung Bajo Sehat” di Desa Mekar

  • Whatsapp
Peserta kegiatan pengabdian masyarakat FKM UHO dan FKM Unhas (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo berkolaborasi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin melaksanakan Program Desa Binaan terintegrasi dengan pengabdian Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) terintegrasi MBKM bertujuan untuk peningkatan kapasitas dan ketrampilan komunitas pesisir dalam hal ini Komunitas Suku Bajo.

Ada  berbagai kegiatan Pelatihan dan Penyuluhan Kesehatan dalam mendukung percepatan penurunan stunting. Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak bulan Maret sampai dengan Juni 2023 dengan metode pelatihan dan penyuluhan.

Read More

Program Desa Binaan “Kampung Bajo Sehat” terdiri dari beberapa jenis kegiatan serta pelaksanaan dilakukan pada 3 lokasi yang berbeda.

Ketiganya adalah di Balai Desa Mekar, di rumah salah satu warga suku bajo, dan di Karamba salah satu nelayan Suku Bajo.

Adapun tim pelaksana program Desa Binaan ini terdiri 6 orang Dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO, 1 orang Dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS dan Mahasiswa KKN MD-MBKM.

Kegiatan pertama diawali sambutan ketua tim , Dr. Wa Ode Salma, SST., M. Kes (Dosen FKM UHO) dan dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Mekar, Bapak Taslim.

Seteleh itu, dilanjutkan dengan penyuluhan mengenai Stunting yang dibawakan oleh Ibu Dr. Healthy Hidayanty, SKM., M.Kes (Dosen FKM UNHAS).

Peserta antusiasn mengikuti sesi pelatihan (dok: istimewa)

Menurunya, ada tiga upaya utama yang dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan stunting.

“Pertama, mengupayakan program seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK), yaitu periode sejak awal kehamilan (270 hari) sampai ulang tahun kedua anak (730 hari). Kedua, mengupayakan program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM),” ucap Healthy.

“Ketiga mengupayakan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan Anak,” tambahnya.

Peserta kegiatan ini berjumlah 65 orang, terdiri dari unsur perangkat Desa, Kader Posyandu dan Kader Kesehatan Desa, Ibu balita, dan masyarakat umum. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Mekar.

Selanjutnya pemaparan materi edukasi tentang keamanan makanan sumber hayati laut oleh Fithria, SKM., MHS dan Fifi Nirmala G., S.Si., M.Kes (Dosen FKM UHO).

Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu rumah suku bajo/Nelayan dengan melibatkan ibu-ibu rumah tangga dan remaja karang taruna Desa Mekar, dengan peserta kegiatan berjumlah 18 orang.

Narasumber pelatihan saat memaparkan tujuan pelatihan di Desa Mekar (dok: istimewa)

Hasil kegiatan ini adalah  peningkatan  pengetahun  peserta dan terlihat antusias ibu-ibu dan remaja Karang Taruna saat kegiatan berlangsung dan mereka menginginkan  kegiatan seperti  ini terus berkelanjutan dan sebagai bentuk komitmen desa dalam melanjutkan Program Desa Binaan Kampung Bajo Sehat.

Edukasi dan penyuluhan selanjutnya dilaksanakan oleh Bapak Dr. Syawal Kamiluddin Saputra, SKM, M.Sc.(Dosen FKM UHO) yaitu mengenai risiko kecelakaan kerja bagi nelayan serta sharing  pengalaman antara pemateri dan nelayan.

Edukasi ini dilaksanakan di salah satu Keramba Nelayan dan peserta berjumlah 15 orang.

Tak hanya itu, kegiatan juga dilanjutkan dengan pelatihan berupa Pembuatan Wadah Penjernihan Air.

Pelatihan ini mengunakan teknik Saringan Pasir Lambat (PSL), dilaksanakan di Balai Desa Mekar dengan jumlah peserta sebanyak 65 orang.

“Peserta terlihat sangat antusias dan mengerti cara pembuatan penjernihan air dan mengetahui bahwa air yang berkualitas baik atau sehat antara lain tidak berwarna atau jernih, tidak berbau, tidak berasa, tidak mengandung kuman penyakit dan bahan berbahaya,” sebut Irma, SKM, M.Ked yang merupakan dosen FKM UHO.

“Selain itu peserta dihimbau agar menjaga kebersihan di sepanjang pesisir pantai dan tidak membuat sampah di laut.” tambahnya.

Kegiatan pelatihan yang dipandu oleh Irma, SKM., M. Ked didampingi oleh oleh mahasiswa MBKM.

Pelatihan selanjutnya adalah Pemanfaatan Kearifan Lokal dengan Inovasi pengembangan gonad Diadema setosum berupa Stik gonad diadema setosum yang disubsitusi dengan sayur Bayam.

Desa Mekar merupakan salah satu Desa pesisir yang memiliki kelimpahan sumber daya hayati laut salah satunya adalah landak laut atau bulu babi terutama jenis bulu babi Diadema setosum.

Pelatihan dipandu Febriana Mucthtar, S, TP., M.Kes sekaligus sebagai pelatih.

Sebelum kegiatan pelatihan, peserta mendapatkan pengetahuan terkait pemanfaatan pangan lokal berbasis gonad Diadema setosum bernilai gizi tinggi oleh Ketua tim PKM Ibu Dr. Wa Ode Salma, SST., M. Kes.

Produk UMKM dari potensi perikanan di Kampung Bajo (dok: istimewa)

Wa Ode Salma mengatakan bahwa telur atau gonad bulu babi mengandung zat-zat gizi berkualitas seperti Omega-3 (EPA dan DHA), protein asam amino esensial arginine, glutamate, lysin, mineral dan vitamin yang sangat tinggi. zat-zat gizi tersebut mendukung perkembangan dan pertumbuhan anak-anak untuk mencegah stunting.

Kegiatan pelatihan ini diikuti dengan penuh antusias oleh para ibu rumah tangga dan remaja putri Desa Mekar yang berjumlah 18 orang.

“Manfaat lain kegiatan pelatihan ini selain meningkatkan keterampilan peserta juga motivasi dalam mengembangkan usaha dalam skala rumah tangga sehingga dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga nelayan,” ucap Wa Ode Salma.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah terlaksana di Desa Mekar berjalan denagn baik dan sukses oleh Tim Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO berkolaborasi dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS.

Kegiatan ini dapat menjadi desa percontohan bagi desa lainnya. Program Desa Binaan“Kampung Bajo Sehat” juga merupakan salah satu upaya pencegahan dan deteksi dini untuk mengidentifikasi kompleksitas permasalahan kesehatan pada masyarakat pesisir.

 

Redaksi

Related posts