DPD PDI Perjuangan peringati Hari Lahir Pancasila, Ridwan A. Wittiri: mari menangkan partai di 2024

  • Whatsapp
Suasana pelaksanaan upacara bendera Memperingati Hari Lahir Pancasila di Kantor DPD PDI-P Sulsel (dok: Pelakita.ID)

DPRD Makassar

“Momentum 1 Juni ini semoga menjadi salah satu penyadaran kolektif kita tentang sebuah perjuangan, tentang hal yang fundamental bagi partai kita yakni menangis dan tertawa bersama rakyat, berjuang untuk kepentingan rakyat.”

Pidato Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi Selatan, H. Ridwan Andi Wittiri. 

PELAKITA.ID – Jajaran Pengurus DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sulawesi Selatan menggelar upacara bendera memperingati Hari Lahir Pancasila, Kamis, 1 Juni 2023.

Kegiatan berlangsung di halaman Kantor DPD PDI-P di Jalan Bawakaraeng dan dipimpin oleh Sekretaris DPD Rudy Pieter Goni.

Upacara dihadiri oleh jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Sulsel, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Sulsel, Badan dan Sayap DPD Partai, Satgas Partai. dan bakal Calon Anggota Legislatif serta Kader Partai.

Menurut ketua DPD PDI-P Sulsel yang disampaikan oleh Rudy Pieter Goni, kegiatan ini bukan merupakan kegiatan seremonial belaka.

“Tetapi sesungguhnya meneguhkan komitmen agar lebih mendalami, lebih menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat,” ucapnya.

“Sekaligus sebagai dasar berbangsa dan bernegara dan tentu saja sebagai platform politik kita, ideologi Partai kita PDI Perjuangan,” jelas Rudy.

Diterangkan, rumusan Pancasila yang dipidatokan oleh Ir. Soekarno dalam sidang BPUPK Indonesia, pada tanggal 1 Juni 1945 dimana di dalamnya bersoal tentang 5 prinsip dasar sebagai landasan Ideologi Negara adalah momentum lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.

“Ada lima prinsip dasar negara tersebut yakni; kebangsaan, internasionalisme/peri kemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial dan ketuhanan,” jelasnya.

Itu merupakan rumusan dasar negara yang kemudian dijawahtahkan dalam bentuk urutan Dasar Negara Pancasila yakni ; Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima nilai

“Mari kita sejenak berefleksi dan memahami filosofi yang menjadi nyawa negara Indonesia, yakni bahwa Pancasila mengandung 5 nilai universal dasar yaitu Nilai Ketuhanan, bahwa seluruh rakyat Indonesia harus meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang Maha Sempurna,” ucap Rudy.

“Seyogyanya harus bertakwa kepadaNYA. Saling menghormati dan menjaga toleransi antarpemeluk agama yang berbeda-beda serta menjaga kebebasan bersama dalam menjalankan ibadah sesuai agamanya,” ucapnya.

“Nilai Kemanusiaan, bahwa nilai ini mengandung pengakuan terhadap adanya harkat dan martabat manusia. Mengakui keberadaan manusia sebagai mahluk yang paling mulia,” kata dia.

Pembacaan sambutan Ketua DPD PDI-P Sulsel oleh Sekretaris Rudy Pieter Goni (dok: Pelakita.ID)

“Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dengan berlaku adil terhadap sesama serta tenggang rasa dan tidak semena-mena terhadap orang lain,” tambahnya.

“Nilai persatuan, bahwa nilai ini menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Menumbuhkan rasa cinta tanah air, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara serta mengakui keberagaman suku dan budaya bangsa,”  tambahnya.

Nilai kerakyatan, nilai ini mengandung pengakuan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat. Mengakui warga masyarakat dan warga negara punya kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Bermusyawarah untuk mufakat dimana mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan.

Nilai keadilan, bahwa nilai ini merupakan salah satu tujuan NKRI sebagai negara hukum.

“Untuk mencapainya perlu berlaku adil pada semua orang sesuai hak dan kewajibannya. Merawat keseimbangan hak dan kewajiban dan menghormati hak-hak orang lain. Mendukung kemajuan dan pembangunan bangsa, baik material maupun spiritual,” jelas Rudy.

Dia menyebut, Pancasila yang digali oleh Bung Karno adalah konsepsi hasil pergulatan Bung Karno sejak muda.

Perenungan atas perjuangan yang begitu lama, termasuk hasil kontemplasi beliau saat dalam pembuangan.

“Pidato Bung Karno tanggal 1 Juni 1945 adalah jawaban atas pertanyaan tentang dasar negara. Pidato tanpa teks tetapi begitu sistematis dan lengkap tentang dasar negara, itulah oleh Bung Karno sebut dengan nama Pancasila,” jelasnya.

Menghadapi perhelatan demokrasi

Sambutan ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang dibacakan Rudy Pieter Goni itu menyebutkan sebentar lagi semua pihak akan memasuki momentum demokrasi.

“Kita akan melaksanakan perwujudan serta manifestasi dari Sila ke 4 Pancasila yakni Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden,” ucapnya.

“Partai kita, PDI Perjuangan menjadi salah satu partai yang ikut dalam kontestasi demokrasi tersebut. PDI Perjuangan mengakui bahwa kedaulatan di tangan rakyat sehingga Partai kita berkomitmen untuk memenangkan kembali kontestasi demokrasi tersebut dengan konstitusional,” terangnya.

Untuk meraih kembali kemenangan tersebut tentu dibutuhkan peran aktif dan strategis seluruh perangkat partai.

“Di masa jeda sekarang ini hingga pemilu nanti kita akan isi dengan kerja-kerja strategis,” ajaknya.

Dia menambahkan, dibutuhkan kesadaran dan kesungguhan politis seluruh kader partai dalam menjalankan instruksi yang telah diberikan oleh DPP Partai.

Secara tersirat bahwa instruksi DPP Partai dalam memenangkan kembali Pemilu ke depan, mesti menjadi satu tarikan napas antara giat pemenangan partai melalui konsolidasi dan peran politis partai dalam memberikan Pendidikan politik pada masyarakat.

“Harapan kita bahwa semoga spirit yang sama saat Pidato Lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945 oleh Bung Karno, tidak hanya menjadi memori kolektif bangsa, terkhusus menjadi memori kolektif kita sebagai kader PDI Perjuangan,” sebutnya.

Hakikat 1 Juni

Ketua DPD PDI-P Sulsel, berharap momentum 1 Juni ini semoga menjadi salah satu penyadaran kolektif kita tentang sebuah perjuangan.

“Tentang hal yang fundamental bagi partai kita yakni menangis dan tertawa bersama rakyat, berjuang untuk kepentingan rakyat,” tegasnya.

Ridwan Andi Wittiri mengingatkan kita semua seluruh jajaran pengurus serta kader partai bahwa ‘genderang telah ditabuh, bunyinya laksana menyuarakan semboyan kita “kualleangna tallanga na toalia”.

Dengan momentum 1 Juni, seluruh kader, simpatisasn, organisasi badan dan sayap siap menangkan PDI-P di perhelatan Pemilu 2024 (dok: Pelakita.ID)

Yang artinya, lebih baik tenggelam daripada surut ke pantai.

“Mari kita bergotong royong, bahu membahu, bersama-sama memenangkan partai dalam pemilu 2024,” serunya.

Dia mengutip ucapan Ibu Ketua Umum, Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri.

”Bangkitlah bangsaku dengan spirit Pancasila 1 Juni 1945. Jadikan Pancasila 1 Juni 1945 sebagai way of life bangsa Indonesia. Pancasila 1 Juni 1945 adalah prinsip dasar sekaligus jalan yang harus kita ambil untuk terus melangkah,” ucapnya.

“Teruslah berjalan, teruslah bergerak, teruslah bersama dalam perjuangan mencapai masyarakat adil dan makmur lahir batin, sampai terwujud Indonesia Raya, Indonesia yang sejati-jatinya merdeka,” pungkas Rudy Pieter Goni.

 

Editor: K. Azis

Related posts