PPI Sumpang Binangae Barru bersih dan nyaman, ada sosok Andi Ina di baliknya

  • Whatsapp
Suasana PPI Sumpang Binangae Barru, siang tanggal 22 Srptember 2022 (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Jika pembaca berkunjung ke PPI Sumpang Binangae, Barru, belakangan ini, terutama pada siang hingga sore hari, anda akan menemukan Pangkalan Pendaratan Ikan yang rapi, bersih dan nyaman. PPI yang berbeda dengan yang lain.

Setidaknya, tidak ada bau amis dan jorok sebagaimana pelabuhan perikanan lainnya. Saat Pelakita.ID datang ke sana, lantai bangunan utama masih basah. Selang tersedia, pipa air siap dan saluran rapi tanpa sumbatan.

“Bersih begini karena ada yang bertugas pak,” kata Ny Andi Nurdin, perempuan yang ditemui Pelakita.ID di PPI Sumpang Binangae, Kamis, 22 September 2022.

Read More

Di depan PPI Sumpang Binangae terdapat kantor perwakilan DKP Provinsi sebagai otoritas pengelola PPI atau UPT Pelabuhan Perikanan Wilayah I Kantor Satuan Pelayanan Pelabuhan Perikanan PPI Sumpang Binangae.

Perempuan yang mengaku isti dari pedagang ikan bernama Andi Nurdin itu menjadi saksi kalau setiap pagi atau setelah proses bongkar muat ikan selesai, pedagang dan pembeli telah pulang ke rumah, maka petugas dengan sigap membersihkan kompleks.

“Sejak dua tahun lalu pangkalan ini direnovasi pak, iya, kurang lebih dua tahun,” katanya lagi. Karena renovasi tersebut PPI Sumpang Binangae yang sebelumnya kumuh, jorok dan fasilitas bangunannya nyaris rubuh kini semakin baik dan diminati nelayan dan pembeli.

“Banyak kapal nelayanj dari Puteangin, dari sekiitar Barru datang ke sini bongkar ikan,” tambah Ny Andi Nurdin.  Dia sendiri menjadi pedagang ikan-ikan hasil bagang liftnet. “Kalau ini ikan teri harganya 25 ribu perliter,” katanya menawarkan ikan jualannya.

Ikan-ikan tersebut merupakan hasil tangkapan nelayan Barru dari usaha bagang.  Muhammad Tang, pria paruh baya warga Sumpang Binangae mengaku menghasilkan ikan teri dari usaha bagang.

“Sore ini saya akan menyeberang ke Pulau Pa’nikiang. Perahu bagang kami ada di seberang,” kata Muhammad Tang.

Dia juga menyebut kalau saat ini PPI Sumpang Binangae merupakan harapan bagi nelayan dan pengusaha perikanan Barru seperti Haji Ganing, pemilik perahu bagang yang diikutinya.

“Kalau ada tangkapan lure, banyara’ apapun akan dibawa ke sini, ke Sumpang Binangae,” ucapnya sebelum pamit menyeberang ke Pa’nikiang.

Ada sosok Andi Ina

Terpisah, ketua DPRD Sulawesi Selatan Andi Ina Kartika Sari menyebut bahwa dia pernah ke PPI Sumpang Binangae dan cukup paham situasi dan kebutuhan PPI Sumpang Binangae.

“Saya senang dengar cerita-ta, saya punya pengalaman di sana,” sambutnya saat disambangi Pelakita.ID, 26/9/2022.

“Dua atau tiga tahun lalu pernah ke sana, kami reses dan memperoleh masukan dari warga kalau PPI ini perlu biaya renovasi. Banyak atap runtuh, tiang miring dan berisiko bagi pengguna,” katanya saat ditemui di kantornya yang asri di DPRD Sulsel.

“Tidak lama setelah penyampaikan warga di sekitar PPI, kami koordinasi dengan Dinas terkait, dalam hal ini Kelautan dan Perikanan. Ini adalah tanggung jawab mereka. Waktu itu dengan Pak Hary Rustam, Plt Kadis DKP dan Camat setempatAndi Hilmanda, alhamdulillah langsung dianggarkan dan hasilnya seperti yang kita lihat saat ini,” sebut Andi Ina.

Andi Ina berharap apa yang terjadi di Sumpang Binangae ini bisa menjadi contoh tentang kesungguhan mengelola fasilitas PPI di Sulawesi Selatan yang mencapai 22 unit sebagai domain Pemprov pasca UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah.

“Apalagi saat ini kita tahu ada puluhan pangkalan pendaratan ikan, sebagian besar tidak operasional, ada baiknya kitab isa bicarakan bersama, duduk bersama agar ke depan semakin efekttif dan bisa menjadi sumber pendapatan daerah,” harapnya.

 

Penulis: K. Azis

Related posts