Lebih dekat dan sehati Pieters Kondjol, Bacalon Bupati Sorong Selatan

  • Whatsapp
Pieters Kondjol bersama Gubernur Papua Barat saat berkunjung ke Norwegia, ujung kanan (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Namanya Pieters Kondjol, S.E, M.A. Lahir di Sorong, 23 Juli 1970. Sosok yang kini tinggal di Jalan Kondjol Teminabuan Kabupaten Sorong Selatan telah bulat tekad untuk maju sebagai Bacalon Bupati Sorong Selatan (Sorsel), salah satu kabupaten kaya dan eksotis di Papua Barat.

“Sebagai politisi yang paham karakter daerah, pernah jadi anggota DPRD Sorong Selatan selama dua periode dan menjadi ketua DPRD Papua Barat, rasanya inilah saatnya untuk maju sebagai calon Bupati di daerah sendiri,” tegas Pieters.

Read More

“Ada panggilan hati nurani yang bersambut di masyarakat Sorsel, untuk mengabdi bagi kemajuan mereka dan daerah, untuk bersama membangun potensi yang ada. Banyak hal yang perlu dikembangkan, dibenahi dan dibetulkan. Dengan menjadi pemimpin Sorsel kelak, saya yakin perubahan yang kita idamkan akan tercapai,” kata suami Adriana Patrisia ini.

Menurutnya, pengalaman berorganisasi baik saat kuliah di Makassar (dulu Ujung Pandang) dan di Yogyakarta membuatnya percaya diri untuk tampil di ranah politik. Ini telah dibuktikannya dengan menjadi anggota DPRD di Sorong Selatan, menjadi ketua DPC Demokrat dan ketua DPRD Papua Barat.

Jalan ke kursi legislatif menurutnya lempang karena dia dipercaya banyak orang Sorsel. “Kuncinya apa? Jadilah teman, bersikap terbuka dan mendengarkan harapan mereka,” ucapnya.

“Saya terbuka orangnya, kita bisa berdiskusi, berbagi pendapat dan menawarkan perubahan untuk Sorong Selatan, untuk Papua Barat sekalipun. Nomor hape saya siap dikontak jika ingin diskusi atau berbagi gagasan pembangunan. Selama masih ada jaringan tentu saja,” kata pria yang tidak sungkan membagikan nomor kontaknya ini di nomor 081288857070 dengan senyum.

“Silakan kontak kalau ada yang mau dibincangkan,” ajaknya.

Bekal pendidikan dan usaha

Pieters mengenyam pendidikan di SD YPPK Teminabuan tahun 1985, lalu tamat di SMP Negeri 1 Teminabuan tahun 1988, tamat SMA 1 Sorong tahun 1991 dan memperoleh gelar Sarajan dari STIE YPUP tahun 1996 dan menggenapkan gelar S2 di UGM Yogyakarta tahun 2011 adalah track pendidikan Pieters Kondjol yang bergelas sarjana S1 dan S2 ini.

Banyak warga Sorong Selatan bangga padanya dan dengan itu pula dia mendapat banyak dukungan untuk maju di Pilkada Sorong Selatan pada Desember 2020 nanti.

“Ini merupakan kebanggaan, dapat amanah untuk membangun Sorsel karena dedikasi dan semangat pembejalar dalam diri,” lanjut Pieters.

Tak hanya di bangku akademik, Pieters adalah sosok berpengalaman sebagai pengusaha. Sejak tahun 1997 dan bekerja di CV Surya Mas Sorong, dia lalu bekerja di usaha perikanan PT Usaha Mina dari tahun 1998 hingga 1999.

“Tahun 1999 sampai dengan 2001 bekerja di PT Sarana Irian Jaya Ventura Cabang Sorong kemudian bekerja di perusahaan daerah Irian Bakti Jayapura tahun 2003. Ini karena saya memang sarjana ekonomi,” imbuhnya.

Pasangan PRIMA untuk Sorong Selatan (dok: istimewa)

Berbekal pengalaman sebagai pengusaha dan mempunyai jiwa kepemimpinan yang sesuai karakter Papua Barat, membuat Pieters berhasil menjadi anggota DPRD Kabupaten Sorong Selatan selama dua periode, dari tahun 2004 hingga 2014.

Jiwa kepemimpinan dan mempunyai pengalaman pendidikan hingga S2 membuat Pieters Kondjol sukses melenggang ke kursi DPRD Papua Barat. Tidak tanggung-tanggug jabatan ketua DPRD Papua Barat menjadi puncak karirnya di kursi legislatif dari tahun 2014 hingga 2019.

Bukan hanya sebagai pengusaha, Pieters juga mempunyai pengalaman berorgansasi yang luar biasa di tingkat warga hingga partai politik. Sejak tahun 1998 sudah berinteraksi dengan masyarakat Sorong dengan menjadi anggota karang taruna di Klademak.

Antara tahun 1991 hingga 1993 menjadi pengurus perhimpunan Permija Kawasan IV di Ujung Pandang, sekarang Makassar. “Tahun 1993 higga 1995 saya sempat jadi ketua ikatan pelajar dan mahasiswa asal Sorong atau IPMAS di Ujung Pandang,” ucapnya bangga.

“Lalu kembali ke Sorong saya jadi ketua Partai Krisna Cabang Teminabuan, Sorong.Ini semangat awal berpolitik yang luar biasa karena bergabung dengan partai baru,” tambahnya.

“Tak hanya itu, antara tahun 2003 hingga 2009 saya menjadi penasehat Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) Sorong Selatan,” imbuhnya.

Dari partai ini kemudian masuk ke partai pluralis, Partai Amanat Nasional, PAN Sorong Selatan. “Tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 saya terpilih jadi Ketua DPC Pantai Demokrat Sorong Selatan,” lanjut pria yang mengaku sudah pernah ke beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, China, Hongkong, Korea Selatan, Australi, Eropa dan Amerika ini.

Bagi Pieters, pengalamannya mengunjungi beberapa tempat di Indonesia dan beberapa negara modern seperti di Eropa dan Amerikan membuatnya yakin bahwa masyarakat Papua terutama Sorong Selatan bisa lebih produktif, moderen, sejahtera.

“Pernah ke Norwegia bersama Gubernur Papua Barat dan Sekda Papua Barat, juga kepala Balitbangda Papua Barat dalam rangka membahas Provinsi Papua Barat sebagai Provinsi Berkelanjutan dalam bidang konservasi sumber daya alam di Indonesia,” kenangnya.

“Selain meningkatkan kapasitas pendidikan dan kesehatan warga, kita harus kreatif memanfaatkan sumber daya daerah yang luar biasa kaya. Dari perkebunan, pertanian, perhutanan, peternakan, kelautan dan perikanan. Inilah saatnya kita bahu membangun daerah, bersama Pemerintah, bersama rakyat,” paparnya.

“Mari bersama kelola potensi Sorong Selatan, kita sehati bersama, kita bangun kabupaten Sorong Selatan yang aman, maju dan mandiri,” pungkasnya.

 

Related posts