PELAKITA.ID – Sebuah foto dikirimkan oleh Ivan Firdaus di WAG Alumni Kelautan Unhas. Grup ini bisa disebut grup besar Kelautan Unhas yang terdiri dari 270 Klaners dari berbagai angkatan.
“30 tahun yang lalu, yudisium pertama Klaners,” demikian caption Ivan alumni Kelautan angkatan 88.
Di foto itu nampak dua alumni mengenakan jas hitam, tanda bahwa keduanya baru saja selesai menyelesaikan ujian tutup Sarjana Ilmu dan Teknologi Kelautan Unhas di tahun 93.
Dua yang mengenakan jas hitam itu adalah Muchsin Situju dan Andi Muhammad Iqbal – keduanya angkatan 88 – yang saat ini merupakan Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas. Sementara Muchsin saat ini adalah staf pada Rektorat Unhas.
Bagi yang penasaran siapa-siapa saja di foto tersebut. Berikut ini, Pelakita.ID ungkap nama dan profesi, atau setidaknya sesuai informasi atau pengalaman.
Dari kiri adalah Andi Muhammad Ichsan, alumni SMA Negeri 2 Makassar dan beberapa saat lalu aktif di event organizer. Putra Selayar tersebut oleh anak-anak Klaners di masanya disebut sebagai ‘cover boy’ karena wajahnya yang bersih dan tampan. Asik e!
Berikutnya adalah Rudi Sampara. Rudi adalah atlet Kempo di masanya. Dia aktif di olagraga ini bersama dua koleganya, Muchsin dan Iqbal. Rudi dikabarkan tinggal di Sungguminasa. Tidak ada informasi tentang profesi atau pekerjaan terkait Kelautan.
Berikutnya adalah Muchsin Situju. Bagi anak-anak Kelautan Unhas kala itu, dan juga kini, sering disapa Kak Uccing. Ciri utamanya kumis.
Berkumis tebal dengan badan kekar, Muchsin adalah juga atlet Kempo sekaligus penyelam ulung. Sosok ini sangat terkenal di tahun 80-an akhir sebagai perintis olahraga selam di ITK Unhas. Muchsin, saat ini bekerja di Rektorat Unhas.
Lalu ada Ivan Firdaus, Putra Gowa yang juga punya reputasi fenomenal di ITK Unhas. Karena penyelaman, pengalaman pemberdayaan masyarakat dan pekerjaan yang banyak berkaitan dengan sejumlah lembaga konservasi internasional seperti WWF hingga IFC.
Nah yang di samping Ivan namanya Maxy T. Tjoadi. Lulusan pertama ITK Unhas atau yang yudisium pertama kali dengan IPK lebih dari 3. Maxi adalah juga sosok yang gandrung selam. Kecerdasan dan konsistensinya menjadi alasan kiprahnya di dunia perbankan. Dia pernah bekerja di Bank Daewoo asal Korea dan disebut sempat masuk jajaran elite sebelum pensiun menjadi pengusaha ekowista di Nusa Tenggara Timur.
Sensei Iqbal atau lengkapnya Prof Andi Muhammad Iqbal, S.,T, Ph.D. Dia dikenal guru besar FIKP Unhas yang rajin menulis dan telah menghasilkan puluhan buku. Fokusnya pada ikan-ikan atau Ichtiologi.
Nah kalau yang ini bukan dari angkatan 1988 tapi dari angkatan 89, namanya Badaruddin Andi Picunang. Sosok aktivis Kelautan Unhas tulen, pernah jadi ketua Senat ITK Unhas – atau BPM ya? – Jejak dan karir politiknya sangat kuat, pernah di Partai Golkar, Partai Berkarya, hingga Partai PSI. Badar pernah menjadi Calon Bupati di Luwu Timur nun lampau.
Kemudian ada Thamrin Toha, saat ini sebagai Kepala Dinas Perikanan di Tarakan. Jejak luar biasa untuk Putra Sidrap ini buat bangga anak-anak Klaners.
Kemudian ada Muhammad Abduh, ini juga pentolan 88 yang oleh sebagian anak Kelautan disebut sebagai ITK sejati karena minatnya pada ‘Keteknikan Kelautan’. Informasi teranyar yang diperoleh penulis, Abduh bekerja di salah perusahaan sawit.
Dua yang terakhir juga keren. Muhammad Ilyas, alumni Smada 88 ini adalah Kepala Dinas Kelautan dann Perikanan Unhas aktif saat ini. Berpengalaman studi Kelautan di Jepang, bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapa Teknologi BPPT sebelum mendapat dukungan dari Gubernur Sulsel untuk menjadi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan sekitar dua tahun lalu.
Robby Waworuntu, Putra Manado ini dikenal militan juga untuk Kelautan karena kecintaannya pada bidang penyelaman. Dia aktif di Marine Science Diving Club Unhas bertahun silam dan salah penyelam tangguh meski penulis belum dapat gambaran profesi selama 30 tahun terakhir.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyebut beberapa nama yang juga tak boleh dilupa dari Kelautan 88. Andi Qadriati Hatta, Prof Nurjannah Nurdin, Baso Syaifuddin, M. Yassir Tahir (alm), Hajrah Ismail, Nechrul Amrullah, Andi Muhammad Yunus, Hasanuddin ‘Kak Sanu’, Prof Amran Saru, Andi Indrawati, Muhajirin Sappe, Surono Parabang, Netty Lisu, Samuel Patiung, Nazruddin M, DR. Muh Zuchry, Muh. Ilyas (Sloan), Eni Ariani, Dr Amrullah Taqwa.
Sukses selalu para kakanda!
Penulis Denun