KKSS, Jejak Panjang Persaudaraan Perantau Sulawesi Selatan

  • Whatsapp
Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (dok: Ist8imewa)

PELAKITA.ID – Di tengah hiruk-pikuk kota-kota besar dan geliat diaspora Indonesia di berbagai belahan dunia, ada satu simpul kekeluargaan yang terus terjaga lintas generasi dan jarak: Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).

Organisasi ini menjadi rumah bagi jutaan perantau asal Sulawesi Selatan — Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja — yang hidup dan tumbuh jauh dari kampung halaman.

Lahir dari Kerinduan dan Semangat Persaudaraan

KKSS lahir dari kebutuhan akan solidaritas. Pada era Orde Baru, gelombang urbanisasi dan transmigrasi membawa banyak warga Sulawesi Selatan ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga luar negeri.

Mereka merintis hidup sebagai pedagang, pegawai negeri, pengusaha, tenaga pendidik, hingga buruh tambang di kota-kota seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Kalimantan.

Namun, meski telah membaur di tanah rantau, rasa rindu terhadap tanah leluhur tak pernah pupus. Dari kerinduan dan kebutuhan untuk saling mendukung dalam suka dan duka, muncullah gagasan untuk membentuk sebuah wadah kekeluargaan.

12 November 1976: Sebuah Momen Bersejarah

Bertempat di Jakarta, pada 12 November 1976, berdirilah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).

Salah satu tokoh sentral yang ikut membesarkan KKSS adalah HM. Jusuf Kalla, yang kelak menjadi Wakil Presiden RI.

Kalla tak hanya dikenal sebagai pengusaha dan politisi, tetapi juga sebagai tokoh yang menanamkan pentingnya solidaritas dan gotong-royong dalam membangun komunitas perantau.

Sejak awal, nama KKSS telah mencerminkan semangat yang dibawa: kerukunan dan kekeluargaan, yang menjadi fondasi utama dalam setiap aktivitas organisasi ini.

Sumber: Mubha Kahar Muang

Misi Mulia yang Terus Dijalankan

Sebagai paguyuban besar yang mewadahi warga perantauan asal Sulsel, KKSS membawa sejumlah misi penting, antara lain mempererat tali silaturahmi antarwarga Sulawesi Selatan di perantauan.

Lalu menjaga dan melestarikan budaya serta kearifan lokal dari tanah Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja, memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah dan nasional dan mendorong pemberdayaan SDM warga Sulsel di berbagai sektor

Menjulang ke Seluruh Penjuru Negeri dan Dunia

Seiring waktu, KKSS berkembang menjadi organisasi dengan struktur yang rapi dan jaringan yang luas. Saat ini, KKSS memiliki pengurus wilayah dan cabang di seluruh provinsi Indonesia.

Tak hanya itu, organisasi ini juga menjangkau komunitas perantau di berbagai negara, termasuk Malaysia, Arab Saudi, Australia, hingga Amerika Serikat.

Di dalam tubuh KKSS juga terdapat berbagai badan otonom dan lembaga khusus seperti KKSS Muda, KKSS Perempuan, serta unit usaha dan pendidikan yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan mendorong generasi muda terlibat aktif.

Berdaya dan Berbagi untuk Negeri

Kontribusi KKSS tak berhenti pada tataran internal. Organisasi ini juga aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan, antara lain: memberikan bantuan tanggap bencana, menyalurkan beasiswa pendidikan.

Selian itu, menggelar festival budaya untuk melestarikan seni tradisi Bugis-Makassar dan membangun rumah ibadah, sekolah, dan fasilitas umum lainnya

Melalui kegiatan-kegiatan ini, KKSS menjadi bukti nyata bahwa kekuatan perantau tak hanya tentang keberhasilan individu, tetapi juga tentang kesediaan untuk kembali memberi kepada sesama.

KKSS bukan sekadar organisasi; ia adalah simpul budaya, jembatan solidaritas, dan wajah keramahan Sulawesi Selatan di tanah rantau. Dan selama ada perantau yang membawa semangat leluhurnya ke mana pun ia pergi, selama itu pula semangat KKSS akan terus menyala.

Redaksi