PELAKITA.ID – Penulis pertama kali berkenalan Sapta Putra Ginting, M.Sc, Ph.D pada 2005 atau saat perintisan program COREMAP 2. Sempat bertemu di Jakarta sebelum penulis hijrah ke Kota Banda Aceh untuk proyek ETESP Fisheries ADB.
Dia sosok disegani padaa area kerja pengelolaan pesisir dan laut dan merupakan rekan sejawat sosok seperti Prof Rokhmin Dahuri – kini jadi anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.
Sapta dan Rokhmin merupakan dua tokoh nasional yang intens menyuarakan pengelolaan pesisir dan laut secara berkelanjutan, kolaboratif dan mandiri.
Saat penulis sebagai Knowledge Management Specialist untuk proyek Coastal Community Development Project kerjasama Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan The International Fund for Agrocultural Development tahun 2017 sampai 2018.
Pak Sapta adalah ‘mentor’ dalam disain dan pelaksanaan pengembangan sharing pengalaman dan pengetahuan para pelaku pemberdayaan masyarakat pesisir di sejumlah lokasi CCDP-IFAD.

Dengan Pak Sapta, penulis bisa berkunjung ke Kubu Raya, Kalbar, ke Lombok Barat NTB, hingga bersama-sama menjadi peserta pertemuan Final Evaluation CCDP IFAD di Bappenas tahun 2018 akhir.
Pak Sapta sosok yang detil, memandu anggota tim untuk konsisten pada misi program serta memberi keleluasaan anggota tim untuk berkreasi.
Kemampuannya dalam mengelola tim dan menggerakkan organisasi seperti Program Management Unit hingga Project Implementation Unit di tingkat terbawah sudah terbukti efektif dan memberi dampak baik pada program.
Penulis terakhir bersua di Pulau Lae-lae Kota Makassar tahun 2018 akhir.
Hari ini, tersiar kabar, Pak Sapta disebut meninggal dunia. Turut berduka Pak, terima kasih atas dukungannya selama ini.
”Berita duka cita. Abang kami Sapta Ginting sdh berpulang ke pangkuan Bapa di Surga sekitar jam 08.30 tadi pagi tgl 13 Maret 2025.. Sekarang jenazah masih di RS BUDI ASIH Dewi Sartika Cawang. Selamat jalan abang , impalku damai kam di Surga.” Demikian pesan yang dibagikan oleh Mira Sari Sebayang, jejaring FB Pak Sapta.

Tentang Sapta Putra Ginting
Selama ini Pak Sapta dikenal sebagai pegiat pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan di organisasi bernama HAPPI atau Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia.
Selain itu juga dikenal sebagai koordinator nasional Program Pengembangan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Coastal Community Development Project/CCDP) di Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia.
Penulis menjadi saksi atas perannya dalam mendorong peningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui diversifikasi pendapatan dan pelestarian lingkungan.
Tak hanya itu, kreativitas, jejaring dan atensinya untuk melibatkan banyak pihak dalam membangun pesisir dan laut merupakan kelebiihan seorang Sapta Putra Ginting. Jejaring globalnya sangat luas dan kuat, karena itu, sejumlah proyek-proyek besar kerap kali masuk ke Indonesia karena peran sertanya.

Salah satu contoh keberhasilan CCDP terjadi di Lombok Barat dimana penulis pernah diajak ke sana untuk melihat bagaimana masyarakat setempat berhasil meningkatkan taraf hidup mereka melalui produksi keripik tortilla dan rehabilitasi hutan mangrove. Program ini membantu mereka lepas dari jerat kemiskinan.
Atas fasiliasi CCDP, banyak rumah baru dibangun sebagai tanda meningkatnya pendapatan masyarakat. Sebelumnya, saat suami tidak bisa melaut, perempuan di desa harus meminjam uang berbunga tinggi, yang memperburuk kondisi ekonomi. Sekitar sepertiga penduduk desa mendapatkan manfaat dari proyek ini.
Keberhasilannya menjadi model bagi komunitas lain yang ingin mendiversifikasi pendapatan melalui pelestarian lingkungan dan akses pasar yang lebih luas.
CCDP yang berakhir pada Desember 2017 membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dapat membawa perubahan positif.

Peran Pak Sapta sangat nyata dalam mengintegrasikan kegiatan CCDP dalam perencanaan dan penganggaran desa. Langkah ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan program dan manfaatnya bagi masyarakat pesisir di masa depan.
Dengan dedikasi dan visinya, Sapta Putra Ginting telah memberikan kontribusi besar dalam pemberdayaan masyarakat pesisir Indonesia. Upayanya membantu mereka keluar dari kemiskinan dan mencapai kemandirian ekonomi.
Selamat jalan Pak Sapta, terima kasih untuk dedikasi dan kontribusinya untuk pengelolaan pesisir dan laut Indonesia!
Muscat, 13/3/2025
Penulis K. Azis