Fisher Center SAFE Seas dan FORKAB Bitung fasilitasi pemulangan jenazah Hendrik dari Peru

  • Whatsapp
Laode Hardiani )DFW Indonesia) saat menyerahkan jenazah Hendrik Bidori yang difasilitasi Fisher Centre Bitung dan FORKAB Bitung (dok: SAFE-Seas Project)

DPRD Makassar

Keluarga Okto Bidori sudah bisa bernapas lega. Anaknya, Hendrik Bidori yang dikabarkan meninggal di atas kapal ikan China di Perairan Peru, Amerika Latin telah tiba di Bitung. Fisher Center Bitung dan Forum Awak Kapal Perikanan Bersatu (FORKAB) Bitung ada di balik proses pemulangan ini.

PELAKITA.ID – Fisher Center Bitung bersama Forum Awak Kapal Perikanan (FORKAB) Bitung kembali memfasilitasi pemulangan jenazah ABK Kapal  Ikan asal Bitung, yang bekerja pada kapal ikan berbendara China.

Read More

“Namanya Hendrik Bidori,” sebut Laode Hardiani, Field Coordinator SAFE  Seas yang juga salah satu pengelola Fisher Center Bitung.

Hardiani menyebutkan bahwa pada tanggal, 20 Juli 2020 Fisher Center Bitung mendapatkan laporan dari orang tua korban mengenai informasi meninggalnya anaknya. Hendrik dilaporkan meninggal dunia di tempatnya bekerja di Kapal Lu Yan Yuan Yu 016.

“Saat itu dalam operasi penangkapan ikan di wilayah perairan Peru.  Dalam laporannya Okto Bidori selaku orang tua korban meminta kepada Fisher Center Bitung agar dapat memfasilitasi pemulangan jenazah Hendrik bidori ke Indonesia – Bitung,” kata pria yang acap disapa Diani ini.

Setelah mendapatkan laporan, Fisher Center Bitung dan Forum awak Kapal Perikanan (FOKAB Bitung) mencoba melakukan fasilitasi dengan melakukan koordinasi pada pihak perusahaan yang memberangkatkan Hendrik Bidori.

“Setelah mendapatkan informasi dari pihak perusahaan mengenai kebenaran informasi tersebut, Fisher Center Bitung bersama-sama Forum Awak Kapal Perikanan Bitung dan pihak perusahaan melakukan pembahasan mengenai prosesi pemulangan jenazah Hendrik ke Indonesia serta pemenuhan hak-haknya,” lanjut Diani.

Menurut Muamar Kadafi, Direktur PT Lakemba Perkasa Bahari yang memberangkatkan Hendrik, Hendrik meninggal dunia pada tanggal 11 Juli 2020 akibat kecelakaan kerja dan dari hasil autopsi kematian disebutkan komplikasi otak (Endema Cerebal).

Suasana penjemputan jenazah Hendrik Bidori di Bandara Sam Ratulangi (dok: SAFE Seas Project)

“Kemudian terkait pemulangan jenazah pihak perusahaan akan menjamin proses pemulangan jenazah serta pemenuhan hak-hak Alm. Hendrik Bidori selama bekerja menjadi ABK di Kapal Ikan Lu Yan Yuan Yu 016,” tambah Diani.

Sejak awal, Arnon Hiborang Ketua Forum Awak Kapal Perikanan Bitung menyatakan pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Pihak KBRI Peru.

“KBRI mengatakan akan membantu proses administratif untuk memulangkan jenazah ke Indonesia. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Peru berkoordinasi dengan otoritas yang berwenang mengurusi jenazah,” sebut Arnon.

Dia menyebut bahwa setelah syarat wajib dipenuhi untuk kepulangan jenazah, pada tanggal 31 Agustus 2020 jenazah Hendrik Bidori diterbangkan menggunakan maskapai Korea Air Lines menuju Jakarta (CGK) dan tiba pada tanggal 2 September 2020.  Seluruh biaya pemulangan telah ditanggung pihak asuransi.

Jenazah Hendrik direncanakan tiba di Cargo International Bandara Sam Ratulangi Manado pada hari Kamis, 3 September 2020 pukul 9.20 WITA. Terkait ini semua, Fisher Center Juga memfasilitasi penjemputan dan pengantaran Jenazah dari Bandara Internasonal Sam Ratulangi Manado menuju rumah duka di Kota Bitung.

Lebih lanjut, Arnon mengatakan Fisher Center Bitung dan Forkab langsung melakukan serah terima Jenazah kepada pihak keluarga.

“Pihak keluarga mengucapkan banyak terima kasih kepada Fisher Center dan Forkab, yang telah membantu proses pemulangan Jenazah dari awal hingga dapat diserahkan kepada keluarga,” kata Arnon.

Ini adalah kedua kalinya Fisher Center Bitung dan Forum Awak Kapal Perikanan ( FORKAB ) Bitung, memfasilitasi Pemulangan Jenazah asal Bitung yang bekerja diatas kapal Ikan, setelah sebelumnya ABK atas nama Seri Tindinge ditemukan meninggal dunia di Negara Taiwan pada 7 Juli 2020.

Related posts