Menteri Edhy Prabowo resmikan Fisher Center untuk Jateng dan Bitung

  • Whatsapp
Menteri Edhy saat membubuhkan tanda tangan di prasasti Fisher Centre Tegal (dok: istmewa)

DPRD Makassar

TEGAL, PELAKITA.ID – Dalam kunjungan kerjanya ke Jawa Tengah, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo meresmikan SAFE Seas Fishers Center di TPI Muarareja, Kota Tegal, (7 Juli 2020).

Menteri didampingi Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, Wawali M.Jumadi, juru bicara kepresidenan Ali Muktar Ngabalin, Dirjen Perikanan Tangkap M Zulficar Mochtar, mantan menteri Kelautan Perikanan Rokhmin Dahuri hingga  Nono Sumarsono, Direktur Safe Seas Project Yayasan Plan Indonesia.

Dalam sambutannya Menteri Edhy menyebut bahwa dalam membangun sektor perikanan alat tangkap jenis tertentu kalau sudah tidak boleh atau dilarang harus ada jalan keluarnya. “Kalau dilarang gantinya apa, jangan dilarang lantas disuruh mati,” katanya.

Terkait fisher centre, dia memberi apresiasi. “Bila bagus, ke depan Fishers Center ini akan kami dirikan di 10 kota, atau bahkan lebih,” katanya sesuai membubuhkan tanda tangan. Bukan hanya untuk Jawa Tengah tetapi juga Fisher Centre untuk Bitung, Sulawesi Utara.

Edhy berharap fisher centre ini dapat menjadi tempat bagi para nelayan setempat untuk mengakses informasi dan membicarakan persoalan terkait usaha-usaha perikanan.

Menurut Muhammad Arif, anggota tim kerja SAFE Seas, berdirinya SAFE Seas Fishers Center ini didasari oleh fakta masih adanya praktik kerja paksa di bidang perikanan serta perdagangan manusia dimana ada dua spot-nya yang sedang difasilitasi melalui proyek yang didukung Yayasan Plan Indonesia ini yaitu di Jawa Tengah dan Sulawesi Utara.

“Selain menjadi tempat berbagi informasi, memperoleh penjelasan tentang praktik perikanan sehat dan bertanggung jawab, fisher centre ini diharapkan dapat menjadi sharing antar awak kapal perikanan terkait pengalaman dan kapasitas yang dibutuhkan terkait pekerjaan mereka,” kata Arif.

“Fisher Centre ini sudah berjalan di dua provinsi dan menjadi wahana bagi pekerja perikanan dalam hal ini awak kapal perikanan menceritakan suka duka mereka di atas kapal. Di Bitung, Fisher Centre ini jadi bagian dalam proses edukasi dan advokasi nasib pekerja migran. Termasuk awak kapal ikan yang dirampas hak-haknya,” imbuh Arif.

Arif menyebut bahwa dengan berdiri fisher centre ini, maka tersedia hub atau perantara antara para pekerja perikanan dan pemerintah serta stakeholder lainnya dalam perbaikan kualitas para pekerja perikanan yang pada akhirnya dapat menyejahterakan para pekerja di industri perikanan.

Related posts