Finalisasi ‘Stock Assessment’ Kakap-Kerapu, Fondasi Kuota Penangkapan Berkelanjutan

  • Whatsapp
Finalisasi Stok Assessment Kakap dan Kerapu: Fondasi Kuota Penangkapan yang Berkelanjutan (Dok: DPSDI DJPT-KKP)

PELAKITA.ID – Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap melalui Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan (PSDI) menggelar Workshop Finalisasi Hasil Analisis dan Dokumen Stock Assessment Kakap dan Kerapu pada 1 Juli 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian penting dari rangkaian kerja strategis dalam mendukung implementasi penangkapan ikan terukur (PIT) berbasis kuota di Indonesia.

Direktur PSDI, Syahril Abd. Raup, dalam sambutannya menegaskan bahwa pembaruan estimasi potensi stok ikan kakap dan kerapu menjadi langkah strategis yang tak terelakkan.

Ia menyoroti peran vital Sekretariat Komnas KAJISKAN ke depan dalam mendukung pelaksanaan rencana kerja Komnas KAJISKAN yang membutuhkan partisipasi aktif seluruh mitra, baik dari kalangan ilmuwan, lembaga riset, maupun organisasi masyarakat sipil.

“Updating angka estimasi potensi merupakan fondasi penting bagi sistem pengelolaan perikanan berbasis kuota. Ini adalah kunci menuju keberlanjutan,” ujar Syahril.

Ditjen Perikanan Tangkap, menurutnya, terus berkomitmen memperbaiki kualitas data perikanan yang ada agar dapat menjadi referensi bagi para scientific service provider (SSP) dalam menghitung estimasi potensi sumber daya, jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB), dan tingkat pemanfaatan secara akurat dan ilmiah.

Sementara itu, Ketua Komnas KAJISKAN, Prof. Dr. Ir. Indra Jaya, M.Sc, menyampaikan bahwa pembaruan data stok sumber daya ikan—khususnya untuk komoditas kakap dan kerapu—dapat dilakukan secara bertahap, menyesuaikan ketersediaan data pada masing-masing wilayah pengelolaan perikanan (WPPNRI).

Ia menegaskan bahwa hasil pengkajian ini menjadi pedoman bersama antara Komnas KAJISKAN dan SSP dalam menciptakan perhitungan stok sumber daya yang berkelanjutan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Workshop ini juga mengesahkan hasil analisis stock assessment kakap dan kerapu yang telah melalui pengolahan dengan lima model ilmiah.

Komnas KAJISKAN menerima hasil tersebut untuk diproses lebih lanjut guna memilih model terbaik yang akan digunakan secara spesifik untuk masing-masing WPPNRI.

Sebagai tindak lanjut konkret, Direktorat PSDI bersama mitra seperti FRCI/REKAM dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) akan berperan aktif mendukung pelaksanaan penghitungan stok kakap dan kerapu tahun 2025.

Kolaborasi ini diarahkan untuk memperkuat dasar ilmiah pengelolaan sumber daya ikan dan mendorong sistem PIT yang adil, transparan, dan lestari.

Workshop yang diselenggarakan secara hybrid ini dihadiri oleh para ahli dan tokoh penting dalam dunia riset perikanan, antara lain:

  • Prof. Dr. Ir. Wudianto, M.Sc (Kepala Pusat Riset Perikanan BRIN)

  • Prof. Dr. Ir. Sugeng Hari Wisudo, M.Si

  • Purwanto, Ph.D (Anggota Komnas KAJISKAN)

  • M. Natsir, Ph.D (BRIN)

  • Dr. Tri Ernawati, S.Pi, M.Si (BRIN)

  • Ir. Nilanto Perbowo (P3T Ahli Utama)

  • Tim teknis dari PSDI, serta peserta dari FRCI/REKAM dan YKAN.

Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam menyelaraskan kerja riset, kebijakan, dan implementasi di lapangan guna memastikan sumber daya kakap dan kerapu di Indonesia tetap produktif dan lestari untuk generasi mendatang.


Untuk informasi lebih lanjut tentang pengelolaan sumber daya ikan dan kegiatan Komnas KAJISKAN, ikuti kanal resmi KKP dan DJPT.