PELAKITA.ID – Wakil Rektor 3 Unhas Prof Farida Patittingi hadir pada ’Bincang, Ngopi dan Domino’ yang digelar oleh Forum Entrepreneurship Alumni FEA Unhas di Gedung Pertemuan Alumni Unhas, Sabtu, 28 Juni 2025.
”Pertemuan siang ini menjadi momen yang hangat dan penuh makna. Meski Rektor tidak dapat hadir langsung karena sedang bertugas di luar kota, kehadiran para alumni, senior, dan teman-teman semua telah memberi semangat tersendiri,” ujar Farida saat memberi sambutan.
Dikatakan, Kampus selalu memberi energi positif. ”Sebanyak apa pun beban pekerjaan dan kesibukan di luar sana, kembali ke almamater selalu menghadirkan rasa nyaman yang sulit dijelaskan,” sebutnya.
Oleh sebab itu, lanjut Farida, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa hubungan antara kampus dan alumni tidak boleh putus. Karena itulah ada wakil rektor yang membidangi urusan alumni—agar keterhubungan ini tidak pernah terputus oleh jarak, waktu, maupun perbedaan generasi.
Penting untuk dipahami bahwa reputasi kampus bukan hanya ditentukan oleh kinerja akademik, tapi juga oleh posisi dan kiprah alumni di dunia kerja.
Employability atau keberterimaan alumni di pasar kerja menjadi salah satu penilaian penting dalam berbagai pemeringkatan universitas.
”Kontribusi alumni yang menonjol di berbagai bidang adalah aset besar bagi nama baik almamater. Karena itulah, kampus sangat menghargai peran aktif para alumni, baik dalam bentuk partisipasi ide maupun kontribusi konkret,” sebut Farida.
Dia juga menyebutkan posisi Unhas yang sudah masuk ranking 950-1000 di pemeringkatan WUR Rankings.
WR 3 berharap, gedung IKA ini kita harapkan tidak hanya jadi tempat seremoni, tapi menjadi ruang hidup yang terus diisi oleh diskusi, kerja sama, dan pertemuan-pertemuan produktif.
”Beberapa waktu lalu, Rektor sudah meminta agar area ini ditata kembali agar semakin nyaman dan representatif. Kita ingin tempat ini menjadi markas kolaborasi—bukan hanya hari ini, tetapi untuk waktu-waktu ke depan,” ungkapnya.
Menurut Prof Farida, topik hari ini pun sangat penting.
”Penguatan jiwa kewirausahaan di kalangan alumni. Semangat entrepreneurship tidak harus selalu muncul dari jurusan bisnis. Kita tahu banyak alumni yang berasal dari berbagai disiplin ilmu—termasuk hukum, peternakan, bahkan sastra—yang sukses membangun usaha,” jelasnya.
Ditambahkan Farida, hal tersebut menunjukkan bahwa inovasi dan ketekunan bisa tumbuh di mana saja, selama ada dorongan dan semangat sejak di bangku kuliah.
”Nilai-nilai Unhas seperti integritas, inovasi, dan kolaborasi sudah seharusnya terus hidup dan menyatu dalam diri setiap alumnus,” ujarnya.
Farida menyebut, Kampus adalah rumah besar. Alumni boleh merantau ke mana pun, tapi kampus akan selalu terbuka menerima kehadiran mereka kembali. Baik datang dengan membawa ide, oleh-oleh, atau hanya sekadar rindu.
”Sama seperti orang tua yang tak pernah menolak anaknya pulang, kampus selalu siap menyambut dengan tangan terbuka. Mari kita hidupkan kembali budaya pulang, berbagi, dan membangun bersama. Karena Unhas adalah milik kita semua,” tutupnya.
Redaksi