Forum Entrepreneurship Alumni Unhas Dirintis, Ini Penjelasan Iwan Patawari

  • Whatsapp
A.M Irwan Patawari (Dok: Pelakita.ID)

PELAKITA.ID – Pertemuan dan bincang alumni ini direncanakan berlangsung secara berkala. Kita ingin menjadikannya sebagai rutinitas bersama, dengan semangat utama yang kita bangun secara bottom-up.

Demikian pernyataan pembuka Andi Muhammad Irwan Patawari saat memulai acara Bincang Bisnis Alumni dengan tajuk Kolaborasi Alumni untuk Menciptakan Generasi Enterpreneurship.

Menurut pria yang akrab disapa Iwan itu, keterlibatan dan partisipasi aktif alumni menjadi kekuatan besar untuk menjaga silaturahmi.

”Siapa tahu, dari obrolan santai di meja-meja kopi ini, lahir gagasan-gagasan segar yang bisa kita wujudkan bersama dalam bentuk kontribusi nyata,” kata dia.

”Hari ini, saya pribadi berharap ada dua target utama yang bisa dicapai. Pertama, terbentuknya Forum Entrepreneurship Alumni Nasional, sebagai wadah kolaborasi antara para eksekutif, akademisi, dan pelaku usaha di kalangan alumni,” ucap Iwan.

Dia berharap, di dalamnya, profesor, doktor, dan alumni pelaku usaha bisa saling bersinergi, terutama dalam membantu pembangunan daerah yang dipimpin oleh sesama alumni.

”Kita mulai dari Takalar, yang malam ini dihadiri langsung oleh Bupati alumni kita. Beliau akan memaparkan potensi dan visi wilayahnya, dan dari situ kita harap para alumni bisa menawarkan program dan gagasan sesuai dengan arah pembangunan daerah,” jelas Iwan.

Forum ini tidak akan menjadi lembaga struktural kaku, tapi ruang mediasi yang hidup. Ia akan mempertemukan tiga pilar penting: pemangku kebijakan, akademisi, dan pengusaha, agar bisa duduk bersama membangun inisiatif konkret.

Selain itu, target kedua yang ingin kita wujudkan adalah membentuk perusahaan bersama yang lahir dari gagasan kolektif alumni. Bukan lagi perusahaan yang dibentuk dari atas, tapi dari bawah—dari partisipasi, saham kolektif, dan semangat gotong royong yang nyata.

”Kita akan mulai dengan langkah kecil. Beberapa teman sudah mulai menyumbang, dari lima puluh ribu hingga tiga ratus ribu rupiah. Bukan besarnya nominal yang penting, tapi semangat kebersamaannya,” sebutnya.

“Dari sini, kita ingin membuka jalan baru: alumni membangun kekuatan ekonomi, sosial, dan intelektual secara berkelanjutan. Bentuknya bisa macam-macam—mini farm, koperasi, kemitraan bisnis—yang penting lahir dari kebutuhan dan kapasitas bersama,” jelasnya lagi.

Dikatakan sosok merupakan pengurus pusat IKA Unhas ini, ke depan, diskusi seperti ini akan rutin kita adakan.

”Mungkin bulan ini kita bahas kewirausahaan, bulan depan soal masyarakat sipil, lalu politik, pertanian, atau ekologi. Tapi yang paling penting, diskusi kita harus konkret, tidak sekadar wacana lalu hilang begitu saja,” jelasnya.

”Maka dari itu, hari ini kita mulai wujudkan dua hal nyata: forum entrepreneurship alumni dan gagasan awal perusahaan bersama,” harapnya.

Dia menyampaikan terima kasih atas kehadiran semua pihak. Semangat gotong royong ini harus kita jaga, karena di sinilah kita merasa memiliki Unhas dan memiliki satu sama lain sebagai keluarga besar alumni.

”Kita percaya bahwa dari pertemuan seperti inilah, jaringan kekuatan alumni bisa hidup kembali untuk bangsa. Mari kita lanjutkan diskusi ini dengan sambutan dan arahan dari para tokoh dan sahabat kita yang hadir malam ini,” pungkasnya.

Redaksi