80.002 Koperasi Merah Putih Telah Terbentuk

  • Whatsapp
Infografis (dok: Istimewa)

PELAKITA.ID – 80.002 Koperasi Merah Putih Telah Terbentuk: Gerakan Ekonomi Rakyat dari Desa untuk Indonesia Angka ini bukan sekadar statistik.

80.002 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang kini telah terbentuk di seluruh pelosok negeri adalah bukti nyata bahwa semangat gotong royong masih menjadi nadi utama pembangunan ekonomi Indonesia.

Kementerian Koperasi mencatat tonggak bersejarah ini sebagai bagian dari transformasi besar dalam membangun ekonomi berbasis komunitas. Melalui program Koperasi Merah Putih, pemerintah menghadirkan koperasi sebagai rumah bersama bagi masyarakat desa dan kelurahan—tempat warga bisa berkumpul, berproduksi, berinovasi, dan berbagi manfaat ekonomi secara adil.

Visualisasi dalam flyer resmi Kemenkop UKM menggambarkan suasana desa yang hidup dan bersahabat. Warga berdiri di depan gedung koperasi—tersenyum, berjabat tangan, menjinjing hasil panen, dan membangun relasi yang setara. Ini bukan utopia, melainkan gambaran masa depan yang sedang dibangun hari ini.

Program Koperasi Merah Putih tidak hanya menghidupkan kembali semangat koperasi sebagai sokoguru ekonomi rakyat, tapi juga menjadikannya bagian penting dari rantai nilai ekonomi lokal hingga nasional.

Petani, nelayan, pedagang kecil, ibu rumah tangga, hingga generasi muda bisa mengambil peran dalam koperasi yang dikelola secara partisipatif, transparan, dan profesional.

Pencapaian ini hadir di waktu yang sangat tepat. Tahun 2025 telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai Tahun Internasional Koperasi—dan Indonesia menjawab tantangan global ini dengan aksi nyata.

Kita tidak hanya merayakan koperasi, tapi membuktikan bahwa koperasi mampu menjadi solusi nyata atas ketimpangan, keterisolasian desa, dan kesenjangan ekonomi.

Dengan lebih dari 80 ribu koperasi yang kini hadir di desa dan kelurahan, Kemenkop menunjukkan keseriusannya dalam menghadirkan sistem ekonomi alternatif yang berdaya tahan terhadap krisis. Ini adalah investasi jangka panjang dalam pembangunan yang lebih merata dan inklusif.

Namun, perjalanan belum selesai. Keberhasilan sejati bukan hanya di angka, tetapi pada ketangguhan dan keberlanjutan koperasi itu sendiri. Pemerintah, pendamping, dan seluruh pemangku kepentingan perlu terus mengawal gerakan ini—dengan pelatihan, teknologi, akses pembiayaan, dan penguatan jaringan antar koperasi.

Koperasi Merah Putih bukan sekadar lambang. Ia adalah gerakan ekonomi rakyat yang lahir dari akar, tumbuh bersama solidaritas, dan bergerak menuju masa depan yang lebih adil. Dari desa, kita membangun Indonesia yang berdikari.