Kick Off Kajian Biologi dan Habitat Gurita di Selat Alas, Direktur SDI DJPT: Upaya Menuju Pengelolaan Berkelanjutan

  • Whatsapp
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap melalui Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan (PSDI), Syahril Abd. Raup, hadir dalam kegiatan kick off meeting kajian aspek biologi dan habitat gurita di Perairan Selat Alas, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (dok: Istimewa)

PELAKITA.ID- Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap melalui Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan (PSDI), Syahril Abd. Raup, hadir dalam kegiatan kick off meeting kajian aspek biologi dan habitat gurita di Perairan Selat Alas, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Rencana Kerja Tahunan antara Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB dengan Marine Stewardship Council (MSC) Indonesia.

Kajian ini akan dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Yayasan JARI, mitra pendamping lokal, para pengumpul gurita, serta kelompok nelayan di desa-desa pendaratan gurita yang tersebar di wilayah Lombok Timur dan Sumbawa Barat.

Pendekatan kolaboratif ini bertujuan untuk mengumpulkan data secara komprehensif dari lapangan sebagai dasar pengelolaan perikanan gurita yang berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Syahril Abd. Raup menegaskan bahwa sertifikasi ecolabelling MSC bukan hanya sekadar pencapaian administratif, melainkan bagian dari strategi untuk meningkatkan daya saing gurita Indonesia di pasar global.

Sertifikasi ini menjadi jembatan menuju pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Ia juga mendorong agar kajian tak berhenti pada komoditas gurita saja, melainkan diperluas ke spesies potensial lainnya di Provinsi NTB.

Menurutnya, sertifikasi MSC dapat mendukung upaya mewujudkan ekonomi biru dan memperbaiki tata kelola perikanan tangkap secara menyeluruh di Indonesia.

Selain pengumpulan data biologi dan habitat, terdapat pula rencana untuk melakukan assessment di tingkat provinsi. Proses ini akan melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan, pelabuhan perikanan, serta kalangan akademisi dari perguruan tinggi.

Syahril menekankan bahwa tujuan utama dari proses ini bukan sekadar memperoleh sertifikat, tetapi memastikan bahwa perikanan gurita dikelola secara lestari dan bertanggung jawab.

Dalam kick off meeting tersebut, para peserta juga sepakat untuk memperluas cakupan lokasi pengumpulan data, terutama di area yang sebelumnya belum tersentuh oleh mitra pengumpulan lainnya.

Diharapkan, langkah ini akan menghasilkan data yang lebih representatif dan mendukung proses verifikasi stok gurita di Perairan Selat Alas.

Melalui kajian ini, Indonesia menegaskan komitmennya untuk mengedepankan praktik perikanan berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi produk kelautan Indonesia di pasar dunia.

Redaksi