Workshop Menulis Isu Desa-Kota: Mendorong Kolaborasi Lintas Sektor untuk Narasi Perubahan

  • Whatsapp
Mari sukseskan

PELAKITA.ID  – Bertempat di Red Corner Cafe, Makassar, sebanyak 30 peserta dari beragam latar belakang akan hadir dalam Workshop Menulis Isu Desa-Kota, sebuah forum kolaboratif yang bertujuan memperkuat ekosistem penulisan berbasis pengalaman warga dan komunitas.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 14.00 hingga 16.30 WITA ini menjadi ruang belajar, bertukar gagasan, dan memperluas jejaring antar-aktivis, jurnalis, akademisi, pelaku pembangunan, serta komunitas akar rumput.

“Workshop ini digagas sebagai respon terhadap kompleksitas isu pembangunan yang terjadi secara simultan di desa dan kota—dua entitas yang saling terhubung namun kerap dipahami secara terpisah,” kata Kamaruddin Azis, founder Pelakita.ID, inisiator workshop ini.

Menurutnya, dalam situasi krisis multidimensi seperti saat ini, penguatan narasi yang adil dan berimbang menjadi penting untuk mendorong kesadaran publik dan perumusan kebijakan yang berpihak.

Berbagi Perspektif: Pemantik dan Fasilitator Diskusi

Sesi pemantik menghadirkan empat sosok dengan pengalaman dan latar yang beragam, memperkaya cara pandang terhadap isu yang dibahas:

  • Ni’matullah Rahim Bone, Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan, menekankan perlunya dukungan kebijakan yang etis dan berorientasi pada keadilan sosial, serta pentingnya politisi untuk menyerap suara akar rumput dalam kerja-kerja legislasi.
  • Mulawarman, jurnalis senior yang telah malang-melintang di media arus utama, membagikan pengalamannya dalam menyuarakan isu lokal agar mendapatkan ruang di media nasional.
  • Moch Hasymi Ibrahim, penulis buku dan budayawan, membawa sudut pandang media sebagai wahana kebudayaan serta pentingnya pendekatan naratif dalam mendokumentasikan perubahan sosial.
  • Rusdin Tompo, kontributor Pelakita.ID, menegaskan pentingnya narasi warga sebagai sumber otentik perubahan dan menyoroti peran jurnalisme warga dalam membangun kesadaran kolektif.

Diskusi difasilitasi oleh dua figur penting di dunia media dan pemberdayaan komunitas:

  • A.S. Kambie, jurnalis Tribun Timur, menyoroti pentingnya memperkuat narasi lokal agar tidak tenggelam dalam arus besar media nasional.
  • Kamaruddin Azis, pendiri Pelakita.ID, yang menggagas forum ini sebagai bagian dari ikhtiar kolektif memperkuat kerja-kerja penulisan berbasis komunitas. Ia menekankan bahwa penulisan isu desa-kota bukan sekadar kegiatan literasi, melainkan langkah konkret menuju transformasi sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Peserta Lintas Sektor: Representasi Kolaborasi Nyata

Peserta yang hadir berasal dari komunitas warga, organisasi masyarakat sipil, alumni perguruan tinggi, media, sektor swasta, hingga akademisi, menunjukkan keberagaman perspektif dan pendekatan.

Beberapa di antaranya (tentatif):

  • Muhammad YunuzSuara.com, media nasional berbasis daring, memperkuat koneksi antara isu lokal dan ranah nasional.
  • Herwin Niniala – Praktisi pembangunan desa, menghadirkan suara dari lapangan dalam dinamika pembangunan berbasis komunitas.
  • Apli Mappabali dan Cesar – Perwakilan dari IKA Unhas (Samarinda dan Bulukumba), memperlihatkan keterlibatan diaspora Unhas dalam penguatan lokalitas.
  • Habil Noor – Warga Antang dan aktivis komunitas ISLA FC, mewakili suara urban dari pinggiran kota Makassar.
  • Faisal dan Zaman Dongoran – Dari Lemsa, lembaga riset dan pengembangan masyarakat, membawa perspektif pembangunan lintas wilayah, termasuk Sulsel dan Banggai.
  • Daeng Takdir – Blogger Makassar yang konsisten mengangkat isu warga secara mandiri lewat media alternatif.
  • Kasman – Dari sektor swasta (Daihatsu Makassar), menunjukkan potensi keterlibatan pelaku bisnis dalam mendukung narasi sosial.
  • Ode dan Rustan Rewa – Dari IKA MIPA dan IKA Pertanian Unhas, menekankan pentingnya sains dan pertanian dalam pembangunan yang berkelanjutan.
  • Sahman A. Tjambolong – Alumni Komunikasi Unhas dengan latar kuat di bidang pengorganisasian masyarakat dan social marketing.
  • Rizky La Tjindung – Pakar energi terbarukan yang memberikan wawasan tentang potensi desa dalam transisi energi.
  • Yusran DarmawanUnhas TV, media kampus yang aktif memberitakan isu-isu mahasiswa dan pembangunan.
  • Yansi Tenu – Alumni FISIP Unhas, aktif dalam penguatan organisasi dan pengembangan bisnis sosial.
  • Abd Azis Lihawa – Paktisi media, dosen UMI.
  • Muhammad Sukri – Kontributor aktif di Pelakita.ID.
  • Dr. Muhammad Yahya – Akademisi/praktisi yang diharapkan memperkuat sinergi antara kampus dan masyarakat.
  • Syukur – Penyelam dan praktisi kelautan dari ISLA Unhas.
  • Sri Gusty – Dosen Unifa dan pengelola penerbitan, menunjukkan peran penting dunia pendidikan tinggi dan literasi.

Menuju Ekosistem Narasi yang Berkeadilan

Workshop ini bukan sekadar forum diskusi, melainkan langkah awal untuk membangun jejaring penulis, penggerak, dan pembuat narasi dari berbagai latar.

Di tengah meningkatnya tantangan seperti ketimpangan pembangunan, krisis lingkungan, dan ketidakadilan sosial, narasi yang kuat dan jujur menjadi alat penting untuk perubahan.

Kolaborasi lintas sektor yang terbentuk di forum ini membuka peluang bagi kerja-kerja berkelanjutan: publikasi bersama, riset partisipatif, pelatihan lanjutan, serta kampanye isu desa-kota melalui berbagai medium, dari tulisan, visual, hingga audio digital.