PELAKITA.ID – Nama lengkapnya Idwar Anwar, S.S., M. Hum.. Dia adalah sosok penulis, sejarawan, dan budayawan yang telah memberikan kontribusi besar bagi dokumentasi sejarah dan budaya Luwu.
Pria yang akrab disapa Edo ini lahir di Palopo pada 6 Oktober, ia menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin, dan menamatkan studi magisternya dalam bidang Ilmu Sejarah di universitas yang sama pada tahun 2020.
Menghidupkan Warisan La Galigo
Salah satu pencapaian terbesar Idwar Anwar adalah menulis ulang Epos La Galigo—epos terpanjang di dunia—ke dalam bentuk novel populer yang terdiri dari 12 jilid.
Karya tersebut memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk memahami warisan sastra Bugis yang kaya. Dengan kepiawaiannya dalam mengolah sejarah dan sastra, ia berhasil menghadirkan kembali kisah Sawerigading dan petualangannya dalam format yang lebih mudah dinikmati.
Ensiklopedi dan Pendidikan Lokal
Selain menghidupkan kembali La Galigo, Idwar juga menjadi perintis dalam penyusunan Ensiklopedi Sejarah Luwu dan Ensiklopedi Kebudayaan Luwu. Dua karya monumental ini menjadi referensi penting bagi masyarakat Luwu dalam memahami sejarah dan budaya mereka sendiri.
Tidak hanya itu, ia juga pelopor dalam penyusunan buku Muatan Lokal (MULOK) Sejarah dan Kebudayaan Luwu untuk tingkat SD, SMP, dan SMA.
Sejak tahun 2008, buku-buku ini telah diajarkan di sekolah-sekolah di Tana Luwu (Palopo, Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur), memperkuat identitas budaya generasi muda.
Aktivisme dan Organisasi
Selain sebagai akademisi dan penulis, Idwar Anwar juga aktif dalam berbagai organisasi sosial, budaya, dan politik. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Kesenian Palopo (2005-2015), Wakil Direktur LAPAKSS (Lembaga Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Indonesia Sulawesi Selatan), serta menjadi pembina berbagai organisasi literasi dan budaya di Sulawesi Selatan.
Peran dalam Dunia Jurnalistik dan Penelitian
Pengalaman kerja Idwar tidak hanya terbatas pada dunia akademik dan organisasi, tetapi juga dalam bidang jurnalistik dan penelitian. Ia pernah menjadi:
- Dosen luar biasa di Universitas Hasanuddin.
- Peneliti di Pusat Kegiatan Penelitian Universitas Hasanuddin.
- Redaktur di berbagai media, termasuk Tabloid Aliansi Baru dan Tabloid Remaja Arung.
- Pendiri media online Pustakawan Menulis dan Arung Sejarah.
Perannya dalam dunia jurnalistik dan penelitian membuktikan bahwa ia tidak hanya menulis sejarah, tetapi juga berkontribusi dalam membentuk wacana publik terkait sejarah dan budaya Sulawesi Selatan.
Penghargaan dan Pengakuan
Atas dedikasinya dalam bidang sejarah, sastra, dan budaya, Idwar Anwar telah menerima berbagai penghargaan, di antaranya:
- Tokoh Budaya dari Kabar Makassar (2022)
- Penggiat Literasi (Kategori Penulis Budaya) dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (2018)
- Pemerhati/Penulis Buku Sejarah dan Budaya Luwu dari Pemerintah Kota Palopo (2014)
- Penghargaan sebagai Penulis Novel La Galigo (Hall of Makassar, 2011)
- Pemuda Pelopor Bidang Budaya dari Pemerintah Kota Palopo (2010)
Idwar Anwar adalah sosok yang memiliki kontribusi besar dalam pelestarian sejarah dan budaya Luwu.
Dengan dedikasinya dalam menulis ulang Epos La Galigo, menyusun ensiklopedi budaya, dan mengembangkan pendidikan muatan lokal, ia telah meninggalkan jejak yang tak ternilai bagi generasi mendatang. Dia layak disebut sosok dengan sepak terjang merawat sejarah bangsa ini.
Tidak hanya sebagai akademisi dan penulis, tetapi juga sebagai aktivis budaya dan sosial,

Idwar Anwar telah membuktikan bahwa penjelajahan sejarah bukan hanya tentang memahami masa lalu, tetapi juga membangun masa depan yang lebih sadar akan warisan budayanya.
Untuk lebih mengenal Idwar Anwar, Anda dapat mengakses informasi lebih lanjut melalui:
- Website: idwaranwar777.blogspot.com
- YouTube: Idwar Anwar
- Facebook: Idwar Anwar
- Instagram: @idwar_anwar
- Pinterest: Idwar Anwar
- LinkedIn: Idwar Anwar
Tamarunang, 26/3/2025