Nadiarti, Dosen FIKP Unhas Dikukuhkan Sebagai Guru Besar ke-552, Spesialis Biodiversitas Perairan

  • Whatsapp
Prof Nadiarti, Guru Besar Unhas ke-552 (dok: Humas Unhas)

PELAKITA.ID – Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Rapat Paripurna Senat Akademik terbatas dalam rangka upacara Penerimaan Jabatan Profesor empat guru besar baru di Fakultas Kehutanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan.

Rapat berlangsung mulai pukul 08.30 Wita di Ruang Senat Akademik Unhas, Lantai 2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, serta disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Senat Akademik Unhas, Selasa (11/02/2025).

Proses pengukuhan dihadiri Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Ketua, Sekretaris, dan Anggota Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Dewan Profesor, tamu undangan, serta keluarga besar dari profesor yang dikukuhkan.

Adapun empat profesor baru yang dikukuhkan adalah:

Pertama, Prof. Makarennu, S.Hut., M.Si., Ph.D., guru besar bidang Ilmu Pemasaran Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, dengan nomor keanggotaan 550

Kedua, Prof. Dr. Ir. Siti Halimah Larekeng, SP., MP., guru besar bidang Ilmu Pemuliaan Kultur Jaringan, Fakultas Kehutanan, dengan nomor keanggotaan 551

Ketiga, Prof. Dr. Ir. Nadiarti, M.Sc., guru besar bidang Ekologi Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, dengan nomor keanggotaan 552

Keempat, Prof. Dr. Ir. Sri Purwanti, S.Pt., M.Si., IPU., ASEAN Eng., guru besar bidang Ilmu Nutrisi dan Pakan Unggas, Fakultas Peternakan, dengan nomor keanggotaan 553

Rektor Unhas, Prof. JJ dalam sambutannya menyampaikan selamat atas penambahan guru besar Unhas. Dimana, ini menunjukkan pencapaian serta kebanggaan peningkatan kapasitas dan kualitas mutu pembelajaran.

Dirinya juga memberikan apresiasi atas hasil penelitian yang dihasilkan oleh para guru besar Unhas.

Prof JJ mengharapkan, hasil penelitian yang dilakukan bisa memberikan manfaat besar kepada masyarakat secara meluas melalui penelitian dan inovasi yang dihasilkan.

“Interdisiplin adalah sebuah keniscayaan, kedepan Unhas bisa menjadi contoh bagaimana penyelesaian masalah yang sifatnya kompleks dan tidak bisa diselesaikan hanya dengan satu keilmuan saja,” kata Prof JJ.

Orasi Nadiarti

Prof Nadiarti dalam pidato pengukuhannya memberikan penjelasan tentang penelitian yang dilakukan mengenai “Tantangan dan Solusi Pengelolaan Sumber Daya Perairan di Indonesia dalam Perspektif Biodiversitas”.

Sebagai negara kepulauan dengan keanekaragaman hayati perairan yang sangat tinggi, Indonesia memiliki peran penting dalam sains dan kebijakan global terkait biodiversitas. Indonesia merupakan pusat biodiversitas perairan, baik flora maupun fauna.

Prof Nadiarti menjelaskan, seiring berjalannya waktu, berbagai aktivitas manusia dan perubahan lingkungan terus berlangsung dan menempatkan mega biodiversitas Indonesia berada dalam ancaman kepunahan yang bersifat konstan.

Ada beberapa penyebab kehilangan biodiversitas di antaranya destruksi dan kehilangan habitat, perubahan yang terjadi pada ekosistem hingga spesies asing invasif dan over exploitasi yang menyebabkan penurunan populasi.

“Indonesia sebagai negara kepulauan dengan keanekaragaman hayati laut melimpah, menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sumber daya perairannya. Krisis biodiversitas, kurangnya data, praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, dan degradasi habitat merupakan beberapa masalah utama yang perlu segera diatasi,” jelas Prof Nadiarti.

Krisis biodiversitas menjadi perhatian utama, ditandai dengan banyaknya spesies yang belum terindentifikasi dan kurangnya informasi tentang status populasi spesies yang sudah dikenal.

Hasil penelitian menunjukkan, 50-100% taxa dekapoda di Indonesia belum teridentifikasi, menunjukkan kesenjangan pengetahuan yang signifikan tentang biodiversitas laut Indonesia yang menghambat upaya konservasi dan pengelolaan yang efektif.

Praktik ini diperparah oleh praktik penangkapan ikan yang berlebihan dan merusak.

Secara umum, ancaman ancaman ini tidak hanya mempengaruhi spesies individu, tetapi juga ekosistem secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kehidupan manusia.

Oleh karena itu, diperlukan upaya pengelolaan yang komprehensif dan terpadu untuk melindungi biodiversitas Indonesia.

Pada pengukuhan Nadiarti ini hadir sejumlah kolega dari FIKP Unhas dan juga Permana Yudiarso dan Sunandar dari BPSPL Makassar lingkup kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, Kabid Perikanan Tangkap Andi Agung.

Humas Unhas