PELAKITA.ID – Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Rapat Paripurna Senat Akademik terbatas dalam rangka upacara Penerimaan Jabatan Profesor empat guru besar baru di Fakultas Kehutanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan.
Rapat berlangsung mulai pukul 08.30 Wita di Ruang Senat Akademik Unhas, Lantai 2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, serta disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Senat Akademik Unhas, Selasa (11/02/2025).
Proses pengukuhan dihadiri Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Ketua, Sekretaris, dan Anggota Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Dewan Profesor, tamu undangan, serta keluarga besar dari profesor yang dikukuhkan.
Adapun empat profesor baru yang dikukuhkan adalah:
Pertama, Prof. Makarennu, S.Hut., M.Si., Ph.D., guru besar bidang Ilmu Pemasaran Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, dengan nomor keanggotaan 550
Kedua, Prof. Dr. Ir. Siti Halimah Larekeng, SP., MP., guru besar bidang Ilmu Pemuliaan Kultur Jaringan, Fakultas Kehutanan, dengan nomor keanggotaan 551
Ketiga, Prof. Dr. Ir. Nadiarti, M.Sc., guru besar bidang Ekologi Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, dengan nomor keanggotaan 552
Keempat, Prof. Dr. Ir. Sri Purwanti, S.Pt., M.Si., IPU., ASEAN Eng., guru besar bidang Ilmu Nutrisi dan Pakan Unggas, Fakultas Peternakan, dengan nomor keanggotaan 553
Rektor Unhas, Prof. JJ dalam sambutannya menyampaikan selamat atas penambahan guru besar Unhas. Dimana, ini menunjukkan pencapaian serta kebanggaan peningkatan kapasitas dan kualitas mutu pembelajaran.
Dirinya juga memberikan apresiasi atas hasil penelitian yang dihasilkan oleh para guru besar Unhas.
Prof JJ mengharapkan, hasil penelitian yang dilakukan bisa memberikan manfaat besar kepada masyarakat secara meluas melalui penelitian dan inovasi yang dihasilkan.
āInterdisiplin adalah sebuah keniscayaan, kedepan Unhas bisa menjadi contoh bagaimana penyelesaian masalah yang sifatnya kompleks dan tidak bisa diselesaikan hanya dengan satu keilmuan saja,” kata Prof JJ.
Orasi Prof Halimah
Pada kesempatan yang sama, Prof Halimah memaparkan penelitian yang dilakukan dengan judul “Integrasi Kultur Jaringan Tumbuhan sebagai upaya konservasi biodiversitas dan Peningkatan Kualitas Genetik”.
Konservasi biodiversitas menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dan saling terkait seperti pengrusakan habitat, akibat aktivitas manusia dalam hal deforestasi, urbanisasi dan pertanian intensif menyebabkan hilangnya habitat alami.
Prof halimah menjelaskan, strategi konservasi keanekaragaman hayati tanaman dibedakan menjadi 2 pendekatan yakni in situ dan ex situ.
Pendekatan ex situ diperlukan melalui penggunaan bank benih, koleksi gen di lapangan, koleksi in vitro dan kebun raya.
Penyimpanan in vitro yang memungkinkan untuk konservasi spesies tanamana yang terancam punah salah satunya dengan teknik kultur jaringan.
“Kultur jaringan memungkinkan pelestarian tanaman yang terancam punah dengan cara menyimpan dan memperbanyak jaringan tanamana dalam kondisi terkontrol. Ini sangat berguna untuk spesies yang tidak hanya diproduksi melalui biji atau yang memiliki biji recalcitrantĀ yang sulit disimpan seperti halnya tanaman kehutanan,” jelas Prof Halimah.
Lebih lanjut, Prof Halimah menambahkan, teknik kultur jaringan sangat potensial untuk pengumpulan, perbanyakan dan penyimpanan plasma nutfah tumbuhan, serta sangat berguna untuk melestarikan keanekaragaman hayati tumbuhan.
Kultur jaringan melibatkan pengambilan bagian tanaman seperti tunas, daun atau akar, lalu menumbuhkannya dalam media khusus yang steril.
Secara umum, teknik konservasi kultur jaringan telah terbukti menjadi solusi yang efektif dalam menjaga spesies tanaman yang terancam punah sekaligus mendukung pemulihan ekosistem yang terdegradasi.
Unhas memiliki potensi besar sebagai pusat konservasi genetik tumbuhan di kawasan wallacea.